Desclaimer : Masashi Kishimoto. Saya cuma pinjem karakternya.
Cerita ini asli punya saya.Pair : SasuNaru, slight SasuSaku
Genre : Drama, Hurt, poor Naru.
Warning : Cerita mengandung unsur alay kuadrat, membuat mual, OOC banget! typo bertebaran (maklum ngetiknya diHp), tulisan tidak sesuai EYD.Happy Reading Minna-san^O^
Normal POVSatu minggu setelah Sasuke berbicara dengan Naruto semuanya menjadi biasa kembali. Naruto tetap menjalankan perannya sebagai istri dari Sasuke seperti memasak, membersihkan rumah dan melakukan hal yang lainnya, namun dirinya merasa enggan untuk tidur bersama dengan sang suami, Naruto lebih memilih tidur di kamar tamu. Sasuke sebenarnya ingin tidur bersama seperti sebelumnya, namun dirinya sadar dia sudah menyakiti Naruto dengan permintaannya jadi Sasuke membiarkan Naruto tidur di kamar tamu.
"Sasuke, ayo sarapan, makanannya sudah siap." Naruto berkata sedikit berteriak sambil menata meja makan, diatas meja sudah terhidang sup tomat dan tamagoyaki. Sasuke datang sambil membawa tas kerjanya dan dasi yang belum terpasang dengan benar. Naruto yang melihatnya bergerak mengambil dasi Sasuke, Naruto menjinjitkan kakinya karena perbedaan tinggi dengan Sasuke, Sasuke reflek memegang pinggang Naruto untuk menyanggah tubuhnya.
"Dasar pendek." Ejeknya pada Naruto yang masih sibuk dengan simpul dasi Sasuke. Naruto mengerucutkan bibirnya sebal dengan ucapan Sasuke.
"Aku ini sedang dalam masa pertumbuhan tahu!" Naruto bersungut kesal, lalu menurunkan tubuhnya namun Sasuke menahannya. Sasuke mulai mendekatkan wajahnya pada Naruto yang menatapnya lalu mencium bibir Naruto yang setengah terbuka. Naruto yang kaget dengan ciuman dadakan dari sang suami mulai memejamkan matanya, menikmati sapuan lembut pada bibirnya. Naruto akui dirinya merindukan kecupan sang suami.
"Nnnghh...." Naruto mendesah pelan saat lidah Sasuke menerobos masuk kedalam mulutnya mengabsen deretan giginya dan mengajak lidahnya menari.
"Engg... Sass.." Naruto mendorong bahu Sasuke dengan keras melepaskan ciuman mereka, menciptakan seutas benang saliva diantara mereka. Sasuke berniat mencium Naruto kembali namun Naruto buru buru melepaskan diri dari dekapan Sasuke.
"Ayo cepat sarapan, nanti kau terlambat ke kantor." Naruto berucap tanpa memandang Sasuke. Sasuke mengangkat dagu Naruto dan mengusap lelehan saliva yang membasahi bibir Naruto. Naruto hanya menundukan kepalanya, menutupi wajahnya yang bersemu. Naruto masih saja berdebar dengan perlakuan Sasuke. Sasuke tersenyum tipis melihat tingkah malu malu istri manisnya itu.
"Ayo sarapan." Sasuke mendahului Naruto duduk di meja makan.
"Emm.. Suke...?" Naruto memanggil Sasuke pelan.
"Hn." Sasuke menoleh pada Naruto.
"Aku mau pergi ke rumah Kaa-san, sudah lama tidak berkunjung ke mansion." Naruto menjawab dengan mulut penuh nasi membuatnya terlihat seperti chipmunk, sangat menggemaskan.
"Mau aku antar?"
"Tidak perlu, kamu kan pergi ke kantor. Lagipula aku akan kesana nanti siang."
"Baiklah, aku selesai. Aku berangkat dulu Naru." Sasuke berdiri lalu mengambil tas kerja dan kunci mobilnya. Naruto berdiri lalu mengikuti Sasuke menuju depan.
"Hati hati di jalan." Naruto melambaikan tangannya pada Sasuke yang mulai menjalankan mobilnya meninggalkan apartemen mereka.
"Sebaiknya aku bersiap siap untuk ke rumah Kaa-san." Monolog Naruto lalu memasuki apartemennya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heartache (PENDING DULU YAA^^)
RandomKenapa mempertahankan cinta begitu menyakitkan? - Naruto. Pair : SasuNaru, slight SasuSaku. Genre : Drama, hurt. Selamat membaca ^^