"Mereka berisik sekali," komentarku melihat Judo bersama tiga orang yang tengah berdebat agak jauh dari tempatku. Selain Judo, laki-laki bertubuh gempal, dan gadis mungil berparas cantik yang kulihat sewaktu di kamar tadi, seorang laginya aku tidak kenal. Usai bersitegang dengan Judo, aku pun tidak melakukan apa-apa dan hanya duduk di kursi besar sambil memperhatikan suasana ruangan yang luas ini. Tak berapa lama, aku merasa heran. Suasana mendadak sunyi. Suara mereka tidak terdengar lagi. Aku menoleh dan menemukan seorang tinggi, tegap, tubuh berisi, dan berpenampilan aneh sedang berjalan ke arahku. Bukan hanya dia, tetapi Judo, laki-laki bertubuh gempal juga si gadis mungil, mengekor di belakangnya. Begitu sampai, orang yang berpenampilan aneh itu duduk di kursi besar yang berseberangan denganku. Namun, Judo dan dua kawannya hanya berdiri di sisinya. Mereka ramai-ramai menatapku tanpa berkata apa-apa.
"Hai! Apa kabar?" Orang berpenampilan aneh mulai bersuara. Caranya bicara padaku seakan aku adalah kawannya saja. "Cuaca hari ini panas sekali ya? Saking panasnya, kepala dan hatiku juga ikut terasa panas," lanjutnya yang semula terdengar ramah mendadak berubah menjadi ketus.
Aku tidak membalas dan lebih memilih memperhatikan penampilannya dari ujung kepala sampai ujung kaki. Suaranya yang terdengar berat, jelas dia adalah seorang laki-laki. Namun, apa yang dikenakan pada tubuhnya tidak begitu, tidak seperti apa yang dikenakan Judo ataupun laki-laki gempal yang berdiri di sampingnya.
"Kau tahu apa yang sedang terjadi sekarang?" Dia kembali bertanya membuat perhatianku kembali padanya lagi.
Memangnya apa yang sedang terjadi? Yang kutahu, aku tiba-tiba terbangun di rumah Judo. Itu saja.
"Mengapa diam saja? Kau tidak tahu?" Dia mengulang pertanyaannya.
Aku tidak mengerti. Sebenarnya, apa yang dia bicarakan?
"Baiklah!" serunya tiba-tiba. "Aku akan memberitahumu!" Dia melotot padaku.
Perlakuannya itu sama sekali tidak membuatku takut. Dia hanya rakyat biasa, bukan bangsawan sepertiku. Posisiku ratusan bahkan ribuan lebih tinggi darinya.
"Kemunculanmu dan kehadiranmu di sini telah membuat dunia gempar! Kau telah merugikan aku!"
Merugikan? Apa aku tidak salah dengar? Aku bahkan tidak mengenalnya. Dan lagi, sikapnya sungguh berani berlaku seperti itu padaku. Pada saat yang sama, aku dibuat bingung karena Judo dan dua kawannya tiba-tiba menoleh bersamaan ke laki-laki berpenampilan aneh setelah ia menyelesaikan ucapannya. Kebingunganku pun bertambah karena laki-laki berpenampilan aneh yang awalnya berlagak menantang, mendadak panik.
"Ma... maksudku bukan hanya merugikan aku!" lanjutnya tergagap-gagap. "Tapi, jelas-jelas kau telah merugikan Judo! Karir Judo terancam hancur akibat pemberitaan buruk bernama 'Skandal Maheswara'! Kau harus bertanggung jawab!"
Mengapa aku harus bertanggung jawab pada Judo? Selain naik ke tempat tidurnya, maksudku yang Judo sebut mobil, lalu muntah di pakaiannya, apa lagi yang aku lakukan? Dia pasti mengada-ngada atau mungkin dia sudah kehilangan pikirannya.
"Mengapa dari tadi diam saja?" tanyanya dengan nada suara meninggi. "Kau mengerti tidak?"
"Apakah aku harus menjawab semua pertanyaanmu?" jawabku berbalik bertanya dengan nada datar. Aku merasa tidak melakukan hal-hal yang merugikan siapapun. Aku justru kebingungan dengan semua situasi ini. Tetapi, mengapa dia menuduhku seakan aku telah melakukan kesalahan besar dan tak termaafkan?
"Tentu saja kau harus menjawab semua pertanyaanku! Wajib!" bentaknya.
"Untuk apa aku menjawab semua pertanyaanmu? Lagi pula, siapa kau? Dengan lancangnya bersikap seperti itu, tanpa sedikitpun menunjukkan rasa hormat padaku," ujarku menjeda sejenak untuk memandang penampilannya sekali lagi. "Tubuhmu tegap, suaramu berat, wajahmu tegas, tetapi kau berpenampilan aneh dan cenderung mirip perempuan. Benar-benar tidak mencerminkan laki-laki sejati. Sikapmu, sorot matamu, dan cara bicaramu padaku juga sangat tidak sopan. Tidak beretika sama sekali."
KAMU SEDANG MEMBACA
Get In Touch (TAHAP REVISI)
FantasíaJudul awal : Loving Princess [Genre : Comedy - Romance - Fantasy] Kamala Wikrama Indurasmi, seorang Gusti Putri suatu kerajaan seribu tahun yang lalu. Bukan hanya cantik dan anggun, Kamala juga seorang gadis tangguh yang menguasai keahlian berperang...