Prolog

133 17 9
                                    

•Rabu, 8 November 2016•

Ya benar sekali, tepatnya hari Rabu tanggal 8 November 2016, adalah hari yang tidak akan pernah gue lupain seumur hidup. Itu adalah hari dimana dia memulai semua ini. Dia yang membuat gue menderita sampai sekarang. Dia yang hanya datang untuk membuat kekacauan. Dia yang hanya menaruh hati untuk sementara dan pergi menyisakan kepahitan.

Kalian pasti penasaran siapa itu Dia. Dia adalah laki-laki pengkhianat yang hanya memberikan harapan tanpa pembuktian. Dia membuat hati gue perlahan luluh dan setelah itu Dia hancurkan. Dia juga membuat banyak janji dan dia bilang akan membuktikannya di kemudian hari. Dan alangkah bodohnya gue, gue percaya dengan semua omong kosong yang Dia bilang. Gue tetep menunggu tanpa mengeluh.

Akhirnya gue mulai bosan menunggu semua ini, karena gue sadar ini semua hanyalah omong kosong. Dan gue merasa cuma di beri harapan. Tapi gue berusaha untuk tetap setia.

Tibalah yaitu hari Rabu, 8 November 2016. Yaitu hari Dimana Dia mutusin gue tanpa sebab. Tapi dengan bodohnya gue masih meminta-minta biar kita nggak putus. Tapi tetap kita putus.

Di hari berikutnya gue melihat dia jalan sama cewek lain, dan muka cewek itu familier banget bagi gue. Dan ternyata itu adalah sahabat gue sendiri. Ternyata orang yang paling gue percaya setelah orang tua gue itu sama munafiknya. Setelah itu gue berusaha nenangin diri dulu.

Setelah gue udah tenang, gue mulai ngechat sahabat gue baik-baik. Tapi dia marah sama gue, dan bilang gue itu asal tuduh, dia bilang kalau yang jalan sama mantan pacar gue itu bukan dia. Jadi setelah itu udah gue gak ladenin lagi chattannya.

Jadi gue sekarang tau, gue gak boleh sebegitu mudahnya percaya sama seseorang. Dan yang dikatakan banyak orang itu benar, sahabat pun bisa memakan sahabatnya sendiri demi kesenangan dan kepuasan hidupnya sendiri.

Jadi hati-hati, karena sekarang sulit membedakan yang mana real friends dan yang mana fake friends.

Dan juga jangan terlalu mudah luluh kepada seseorang yang memberimu janji dan harapan, karena belum tentu dia benar-benar mencintaimu. Bisa saja ia hanya singgah untuk sementara ataupun hanya menggantungmu lalu ia pergi entah kemana dan menyisakan kepahitan dalam hidup.






Maaf kalau prolognya nggak jelas, membosankan, dan alurnya nggak jelas🙏🙏🙏

PhilophobiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang