ENG...ing....Engggg
akhirnya setelah lama mandeg part ini jadi juga, maafkan bila part Ini makin kacau. karena jujur aja saya masih belajar dalam menulis cerita.
Jo, kita sudah sampai" Ucap Ryan sambil menoleh kearah Joanne, Jo hanya terdiam, Ryan pun kemudian memegang dagu Joanne dengan Ibu jari dan telunjuknya dan kemudian mendekatkan wajahnya dengan wajah Joanne, di pandanginya wajah Joanne dalam-dalam, disibakkan anak-anak rambut yang menutupi dahi Joanne. Joanne tiba-tiba terkejut dengan wajah Ryan yang semakin mendekat.
"Ryan, apa yang kamu lakukan?" Pekik Joanne sambil menjauhkan wajahnya dari Ryan yang menahan kepalanya dengan Tangan Ryan, Ia pun bersiap untuk membuka pintu mobil dan masuk ke dalam rumah, namun Ryan lebih dulu menahan lengan jo.
"Sorry Jo, aku tida ingin macam-macam kok,aku Cuma mau bilang ada sisa saus tomat di bibir bagian atas kamu." Jawab Ryan santai sambil terkekeh dan mengelap sisa saus tomat di bibir Joanne. Jo hanya bisa tertunduk malu karena sikapnya tadi. Tapi entah mengapa perlakuan Ryan tadi membuat detak jantungnya tidak karuan , rasanya jantungnya seperti ingin lompat dari tempatnya..
"Hmm.. Ryan maafkan sikapku tadi. Aku tidak maksud menuduhmu yang tidak-tidak. Aku hanya terkejut" ucap Joanne singkat saat turun dari mobil Ryan.
"It's okay, harusnya aku yang minta maaf, baiklah... sampai jumpab esok" sahut Ryan sambil mngemudikan mobilnya menjauh dari rumah Joanne.
Joanne POV
Ada apa denganku? Kenapa tiap kali Ryan berada di dekatku rasanya jantungku seperti ingin melompat keluar. Tidak hanya itu tiap kali bertemu zoey dia selalu membuat hatiku berbunga-bunga. Oh tuhan aku tak mungkin jatuh cinta pada 2 orang pria sekaligus.
Mereka berdua memiliki pribadi yang berbeda.namun keduanya mampu merebut perhatianku. Ryan tahu apa yang aku mau, itu karena aku dan Ryan brteman dari kecil. Sementara Zoey senior di sekolah kenal juga baru 2 bulan ini. Tapi tatapan dan bahasa tubuhnya seolah mengisyaratkan kalau dia punya feeling kepadaku .
Biarkan sajalah, biarkan waktu yang berbicara, aku tak mau memikirkan itu dulu. Lebih baik aku istirahat dahulu. Hari ini aku lelah karena harus mengikuti ekskul paduan suara ditambah jam pelajaran matematika di tambah pas pulang sekolah.
Kurebahkan kepalaku di bantal dan bersiap untuk memejamkan mata, rasanya lelah sekali.baru saja mataku terpejam ,Milo melompat ke atas Tubuhku, ia menjilati tanganku , aku rasa dia kelaparan.aku pun bangkit dari tempat tidurku dan menuju ke lemari sudut tempatku menyimpan makanannya. Milo tak pernah keluar dari kamarku. Aku takut kalau dia sampai keluar rumah, lagi pula mami dan papi tak begitu menyukai kucing.
***
Kriiiiiiinnnnggggg.......
Suara jam weker membangukanku, meskipun mataku masih terasa ngantuk, ku paksakan diriku untuk bangun dan bergegas untuk mandi. Untungnya cuaca di luar sana sedang cerah jadi aku bisa menghabiskan akhir pekanku dengan berjalan-jalan di pusat kota.
Setelah berpakaian tak lupa ku kenakan Hoody jacket berwarna biru kesayanganku, setelah itu menuju ke lantai bawah untuk menikmati sarapan pagi. Pagi ini aku sarapan seorang diri, mami dan papi masih berada di luar negeri. Sementara kak Jason sudah pasti menginap di rumah temannya.
Selesai sarapan ku ambil sepedaku di garasi, mungkin dengan bersepeda bisa menghilangkan rasa jenuhku. Bukan jenuh karena tak punya kekasih tapi jenuh akan rasa sepi,ya sejak keluargaku memutuskan untuk Hijrah dari Negara asalku Indonesia. Suasana rumah selalu saja sepi. Dulu saat awal pindah ke Sligo tak ada yang percaya bahwa aku berasal dari Indonesia. Ya mamiku berasal dari Indonesia tepatnya dari Manado,sementara Papiku bule.
#Flashback
"Joanne kemasi barang-barangmu " ucap Mami saat berdiri di depan pintu kamarku.
"memangnya Kita mau kemana mi? tanyaku dengan pandangan heran. Ini kan belum liburan sekolah kenapa harus berkemas.
"Sudah, ikuti perintah mami, jangan banyak bertanya." Protes Mami yang telah berlalu dari kamarku.
"Oke Mi" jawabku singkat
Begitu mami keluar dari kamarku, kuambil tas pakaianku yang terletak di atas lemari pakaian.
Aku penasaran atas dasar apa mami memintaku untuk berberes-beres, apa kah kami akan pindah? Tapi pindah kemana?
t-tunggu, kalaupu pindah artinya aku harus berpisah dari Ryan? Hal yang sulit buatku. Kami telah bersama sejak kecil. Aku mengenal Ryan saat masih kanak kanak, kini setelah 7 tahun bersama, apa aku harus meninggalkannya.
"Kau sudah selesai berbenah jo? Kalau sudah sebaiknya kau tidur, besok pagi jam 8 sudah harus di bandara.
"sudah mam" jawabku singkat sambil menarik selimutku. Kalau jam 8 pagi aku sudah harus ke bandara artinya aku tidak sempat pamit pada Ryan.
#FlashBack Off
Kini aku sudah berada di sebuah kafe di pusat kota Sligo, aku lebih senang menghabislkan weekendku di kafe sambil menyesap segelas Cappucino.
Saat sedang asyik menikmati Cappucinoku seseorang menepuk bahuku, begitu aku menoleh ternyata seorang Zoey Patrick Feehily sedang menghampiriku.
"Hay, Boleh aku duduk disini?seluruh kursi telah penuh,begitu ku lihat ada seorang gadis duduk sendiri aku pun memberanikan diri kesni." Cerocos Zoey
"Silahkan duduk Kak Zoey." Jawabku sambil mempersilahkan Zoey duduk di depanku.
"Hmm.... Jo, aku ingin menyampaikan satu hal denganmu, jujur saja aku menyukaimu dari awal kita bertemu, aku tahu banhwa mungkin ini salah karena aku masih berhubungan dengan Stevanny, tapi biarlah setidaknya kau tahu perasaanku." Jelas Zoey panjang lebar.
"sudah ngomongnya? Aku rasa aku butuh waktu untuk memikirkan kata-kata kakak tadi." Jawabku sambil meninggalkan Zoey yang masih terdiam mengharapkan jawaban dariku saat ini juga.
"andai kau tahu, kalau akupun menyukaimu Kak Zoey, tapi melihat kemesraanmu dengan stevanny kemarin itu seperti membunuhku." gumamku sambil keluar dari kafe.
YOU ARE READING
When You Tell Me That You Love Me
FanfictionCinta itu tak dapat diraba tapi, dapat dirasakan... Cinta juga tak disangka kemana ia akan berlabuh.... Ke orang yg lama kita kenal atau orang yang baru kita kenal. Hidup adalah pilihan... Apa kau mau menyerah atau justru memperjuangkan apa yang t...