Andra tiba2 sudah ada dihadapan melinda.
"Loe ya yg panggil gue??"
"Iya,kamu kok berubah sih."
"Loe siapa sih gue nggak kenal" melinda sempoyongan karena meminun alkohol.
"Awas jatuh." dengan sigap Andra menangkap melinda yg hampir jatuh.
"Ah nggak usah pegang2!!!" Melinda terlalu banyak meminum alkohol dan ia sampai hilang kesadaran dan lupa dengan seseorang yg telah membuatnya patah hati.
"Melinda!!" seseorang yg berada tidak jauh dari Melinda dan Andra meneriaki melinda.Orang itu lalu berjalan ke arah Melinda
"Roni?!!?"andra menunjukkan raut muka yg sangat kaget.
"Loe siapa lagi,,hadeuuhh loe berdua bikin gue pusing aja." melinda lalu memilih pergi.
"Eh mel tunggu." pinta Roni
"Udah biarin aja.Gue mau tanya sama loe??" Andra menepuk bahu Roni
"Biarain pala loe peyang,tu liat mantan loe jadi kyk gini gara gara loe!!" roni meninggikan suaranya.
"Apa ja-" Andra belum sempat bicara,roni sudah menyambarnya.
"IYA!!INI SEMUA PERBUATAN LOE,PUAS LOE SEKARANG." Roni lalu pergi meninggalkan Andra yg sedang diam terpaku.-------------
Bayangan Melinda tadi siang masih membayangi Andra.Ia tak habis pikir bagaimana bisa,orang yg dulu pernah singgah di hatinya menjadi seperti berandalan karena nya.Ia tahu bahwa ia bersalah,tapi ia tak sampai memikirkan bahwa Melinda akan jadi seperti itu.
Tiba2 suara deringan ponsel Andra,membuyarkan lamunannya.
Vannesa is calling
----------------
Melinda sedang duduk di sofa ruang tamu rumahnya yang terlihat sepi.Ia merasa sangat pusing karena terlalu banyak minum alkohol tadi.Ia tak bisa mengingat apa yang terjado padanya siang tadi.Lalu ia memutuskan untuk tidur.
Baru beberapa menit ia terlelap,terdengar suara letulan pintu yang mengganggunya.
"Elahh...siapa gitu dateng malem2." ia beranjak dari sofa dan membuka pintu tua berwarna coklat keemasan yg masih terlihat kokoh.
Alangkah terkejutnya saat ia membuka pintu.Ia sempat lupa2 ingat tentang orang itu,tetapi akhirnya ia mengenali seseorang yg berada do hadapannya.
Setelah lama keheningan berlangsung antara Melinda dan seorang yg dihadapannya,akhirnya orang itu mengangkat suara.
"Hai." senyumnya sangat manis
"Ehmm..Kak Roni?" Melinda masih ragu,jadi ia bertanya langsung.
"Masih inget ak ternyata."
"Hehehe....enggaknjuga sih tadi sempet lupa.Yaudah,masuk dulu kak."
"Iya,makasi"
Jangan tanya mengapa sikap Melinda sangat manis pada Roni,tak seperti pada yang lainnya.Yang melinda ketahui adalah Roni tidak tahu apa2 soal dia dan Nadra dan juga Roni tidak punya salah apapun.Jadi wajar dong jiia Melinda memperlakukannya dengan baik?
---------------Pagi telah tiba.
Melinda masih duduk termenung di atas tempat tidurnya dengan posisi tangannya mendekap tubuhnya sendiri.Kantung matanya terlihat jelas,karena ia tidak tidur semalaman."Tadi siang loe ingat nggak apa yang terjadi?" Roni menunjukkan muka serius.
"Tadi siang?emg ak ketemu kakak?emangnya tadi siang terjadi apa kak?" Melinda memasang muka bertanya tanya.
"Ehmm...sebenarnya gue ragu mau ngomong ini,tapi-"
"Ngoming aja kak."
"Tadi siang loe ketemu Andra,dan keadaan loe saat itu lagi mabok berat."Detik itu juga melinda merasa ribuan pedang menghujamnya.Bukan karena ia malu karena ia telah bertemu Andra dengan keadaan seperti itu TAPI karena rasa bencinya pada Andra telah muncul lagi.
**Tok tok tok**
"Nak makan dulu." teriakan sang ibu mbuyarkan lamunannya.
"Bentar." kali ini Melinda menjawab sang ibu setelah beberpa bulan ia bersikap tak sopan pada orang yang trlah melahirkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Karena Kamu
Teen FictionJatuh cinta.Itu yang aku rasakan.orang yang aku cintai juga mencintaiku.Namun aku lupa,dalam Jatuh cinta pasti sudah sepaket dengan rasa sakitnya. Cinta bukan hanya tentang yang manis-manis,namun cinta juga memiliki kisahnya masing-masing.