[BOOK#2] [THE SEQUEL] King of My Heart

[REVISED] 05 - #Thinking of You

[THE SEQUEL] King of My Heart
[REVISED] 05 - #Thinking of You

• • •

Tiffany memfokuskan matanya ke arah laptop di depannya. Sesekali ia memperhatikan beberapa berkas sambil membolak-balik halamannya. Tiba-tiba, ponselnya bergetar begitu ia meletakkan berkas-berkas di tangannya ke atas meja. Sebuah pesan singkat baru saja masuk. Menampilkan nama 'IL WOO' di layar ponselnya. Tangannya langsung saja meraih benda berukuran lima inci itu.

IL WOO
Sehun akan pulang sore ini. Kau juga tahu 'kan, kalau dia tidak akan pulang ke rumah yang sesungguhnya? Tapi rumah yang kusewa sementara di gang sebelum rumahmu? Tenang saja! Semua perabotan, bingkai foto keluarga dan bingkai foto dirinya sudah terpajang rapih di sana. Juga peralatan dan perlengkapan lainnya.
P.S. sesuai rencana kita sebelumnya! Datanglah hanya sekedar untuk jogging di malam hari.

Tiffany teringat dengan kesepakatannya dengan Il Woo saat pagi, berada di lorong rumah sakit beberapa waktu yang lalu.

"Dengar! Kau sendiri yang berkata kalau kau tak ingin menyerah, ya 'kan?" Tanya Il Woo. "Aku sudah merencanakan sesuatu. Tapi kau harus ingat satu hal yang pernah kukatakan padamu! Jangan pernah memaksa ingatannya! Ingat juga, kalau semua dari kita mencoba untuk mengubah skenario kehidupannya. Aku berencana untuk membuat Sehun menyegarkan pikirannya dengan tinggal sendirian setelah perawatannya di rumah sakit selesai."

"Kau gila?! Tidak mungkin kita meninggalkannya sendirian di saat-saat ia baru saja kecelakaan dan mengalami luka berat di sekujur tubuhnya." Protes Tiffany.

"Hal ini kulakukan juga untukmu! Maka dari itu, aku membutuhkan bantuanmu untuk menjalankan rencanaku." Jelas Il Woo yang masih disambut tanda tanya besar di wajah Tiffany.

"Aku akan menyewa sebuah rumah di daerah perumahanmu. Dengan begitu, kau jadi memiliki banyak kesempatan untuk selalu bertemu dengannya. Kau tahu salah satu kebiasaannya setiap di pagi hari bukan?"

Tiffany mengingat sesuatu dari pikirannya. "Lari pagi?"

Il Woo mengangguk cepat memberi tanda pada Tiffany atas jawabannya yang benar. "Kau bisa memulainya dari situ. Menemaninya jogging di pagi hari, membuatnya merasa kalau hanya kaulah yang dekat dengannya. Perlahan, kuingin kau datang ke rumahnya hanya sekedar untuk berkunjung, membawakan makanan, atau setidaknya..." Il Woo menggantungkan kalimatnya.

Tiffany bingung ketika melihat senyuman tidak biasa yang memancar dari wajah Il Woo. "Apa? Apa yang kau pikirkan?" Tanya Tiffany mulai mencurigai Il Woo.

"Membuat keributan besar di atas ranjang?" Ujar Il Woo dengan nada bertanya. Wajahnya masih menampilkan wajah usil.

"Hei! Berhenti berpikiran mesum! Kau sama saja dengan adikmu yah!" Protes Tiffany.

Il Woo tertawa ketika melihat reaksi Tiffany yang terlihat tak percaya jika Il Woo berpikiran yang sama sekali tak terlintas di benak Tiffany. "Aku mempercayaimu, Fany-ah! Kumohon agar kau mau membantuku, dan kumohon juga, agar kau tidak begitu mudah melupakan Sehun begitu saja. Hanya karena, adikku sedang hilang ingatan. Sejujurnya kukatakan, ini semua kulakukan juga untuk kebaikkanmu." Ujar Il Woo merubah nada bicaranya menjadi lebih serius.

"Gomawo." Tutur Tiffany.

Sesaat kemudian ia disadarkan ketika seseorang mengetuk pintu ruang kerjanya. "Masuklah!" Sahut Tiffany.

Muncul sosok Joo Hyun dari balik pintu dengan kotak berukuran sedang di lengannya.

"Eonni, apa yang ada di tanganmu?" Tanya Tiffany menghampiri Joo Hyun yang kini tengah berjalan ke arahnya.