Chapter 7 • Piknik

1.5K 85 0
                                    


Terimakasih, Cinta

Kamu hadir dalam hidupku dengan membawa warna baru
Kamu obati luka masa laluku
Kamu mampu membuat hidupku menjadi lebih "bermakna"

Terimakasih atas segala yang kau berikan padaku
Kamu mengajarkanku tentang arti menghargai, bersyukur, ikhlas dan merelakan
Terimakasih ku ucapkan sekali lagi
Karena kamu telah menemaniku menghias mimpi

Berharap setiap mimpi yang kita ukir bersama menjadi kenyataan
Hidup bahagia selamanya
Semoga rasa yang kita punya takkan pernah lekang oleh waktu

Jakarta, 19 April 2017.

Aku menutup buku diary coklatku setelah selesai menulis puisi yang berjudul Terimakasih, Cinta. Ini sudah sekian kalinya aku menulis puisi karena aku sangat menyukai puisi. Penulis puisi favoritku adalah Kahlil Gibran, Sapardi Djoko Damono dan Chairil Anwar. Aku sangat menyukai semua karya-karya mereka.

Hari ini hari Minggu. Hari yang paling disenangi oleh semua orang termasuk aku. Karena di hari Minggu, semua orang terbebas dari rutinitas sehari-hari.

"Dek, ada yang nyariin lo tuh di bawah" ucap kak Adit dari luar kamar

"Siapa kak?" ucap Dara

"Lo turun aja. Ntar juga tau siapa orangnya" balas kak Adit

Karena penasaran, akhirnya Dara memutuskan untuk turun dan menemui orang itu.

"Elo? Ngapain lo disini Ka?" tanya Dara

"Mau ajak lo jalan" balas Arka singkat

"Kemana? Emang lo udah sembuh?" tanya Dara

"Udah. Kalo gue belum sembuh gak mungkin dong gue sampe disini" ucap Arka.

"Ya udah. Lo tunggu sini ya! Gue ganti baju dulu di kamar!" ucap Dara lalu berlalu menuju kamar.

Setelah sampai di kamar, Dara sibuk memilih baju di lemari dan menurutnya tidak ada yang cocok dengannya padahal baju Dara sangat banyak dan baru 2 hari yang lalu membeli 3 pasang baju baru.

"Pake yang ini aja deh" gumamnya sambil mengambil baju itu dari lemari.

Dara mengambil tank top berwarna putih dan memakai skirt berwarna biru muda bermotif abstrak. Tak lupa ia juga memakai aksesoris kalung sebagai pelengkap penampilannya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Cold Girl and Annoying Boy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang