Tiga tahun sudah terlewat, Arthur benar- benar tidak menyangka Sheilene bisa bertahan tinggal bersamanya dalam kurun waktu yang lumayan lama. Ia bahkan sudah bisa berbicara dan berjalan. Dan makin lama rasa sayang Arthur pada Sheilene semakin menjadi- jadi.
Hari ini adalah pesta ulang tahun pertama untuk Sheilene yang akan dirayakan untuk umum, semuanya di persiapkan dengan sempurna dan sangat mewah hanya untuk anak berusia tiga tahun. Sheilene benar- benar tumbuh menjadi anak yang pintar, sehat dan lucu, tidak heran jika banyak bangsawan vampir dan ketua dari semua iblis di dunia datang untuk melihat pasangan sang Raja vampir.
"Arthe" Sheilene menghampiri Arthur yang sedang berdiam diri di ruang kerjanya dengan langkah patah- patah dan kedua tangan yang terangkat dengan menggemaskan.
"Maafkan aku, your majesty. Putri Sheilene terus saja merengek ingin bertemu dengan anda" ucap Hilda, perempuan timur yang menjadi ibu asi dan pengasuh Sheilene.
"Tidak apa- apa Hilda, aku baru saja ingin mengunjunginya, kau bisa pergi" ucap Arthur tanpa mengalihkan pandangan dari Sheilene.
"Baiklah, your majesty" Hilda membungkuk sejenak lalu bergegas meninggalkan ruangan kerja Arthur.
"Selamat ulang tahun sayangku," Arthur membelai rambut ikal Sheilene dengan sangat hati- hati, sama seperti saat ia pertama kali menggendongnya kemudian mencium pipinya.
"Aku punya hadiah ulang tahun untukmu" Arthur mengembangkan senyuman yang hanya ia berikan untuk bayi itu dan mengeluarkan kalung perak dengan leontin berlian yang di ukir membentuk lambang kerajaan lalu memasangkannya di leher Sheilene.
"Apa kau menyukainya?" Arthur menatap mata bulat hijau itu dengan dalam, menunggu reaksi gadisnya. Ini mungkin mengerikan, melihat pria tua memuja anak kecil begitu dalam, tapi itulah hidup, semua yang indah memiliki jalan yang mengerikan dan pilihan yang ia punya adalah berjuang untuk bahagia atau menyerah dan kesepian.
"Ya, Arthe" bahkan suara cedal bayi itu lebih menenangkan dan indah dari pada musik manapun, dan seorang Beethoven-pun mustahil bisa menciptakan musik yang lebih indah dari suara bayi itu.
***
Pesta berlangsung sangat meriah, hanya di acara ulang tahun Sheilene lah satu- satunya hari dimana berbagai iblis dengan undangan bisa memasuki istananya. Meskipun acara ini membuat Arthur harus berjauhan dengannya. Rasanya seperti ia akan gila saat harus meninggalkan Sheilene dengan belasan bayi- bayi iblis yang bisa menghabisi Sheilene dengan mudah meskipun ada banyak penjaga yang menjaganya.
"Arthur" suara berat seorang wanita di belakangnya membuat Arthur membeku sejenak. Arthur menelan ludah saat membalikan tubuh dan menatap wanita yang terbalut dengan gaun satin dan pria di sebelahnya yang mengenakan jubah sutra.
"Ibu, Ayah" Arthur tidak bisa menyembunyikan binar bahagia yang memancar terang- terangan dari matanya. Ini adalah pertama kalinya mantan Raja Ratu itu keluar dari rumah peristirahatan dan berkunjung ke istana dalam beberapa ratus abad.
"Your majesty, aku tidak pernah melihatmu seberwarna ini sebelumnya, apa karena bayi itu? Kami sengaja berkunjung ke sini untuk melihat calon Ratu baru kami" Elisa berbisik sedikit saat menyebut calon Ratu, namun tetap saja satu istana masih bisa mendengarnya. Arthur tersenyum tipis lalu membawa kedua orang tua angkatnya menuju tempat berkumpul anak- anak lalu meminta Hilda untuk membawa Sheilene pada Arthur.
"Astaga, dia memang cantik" Elisa mengambil Sheilene dari gendongan Arthur dan menimangnya dengan hati- hati.
"Bagai mana menurutmu, suamiku?" Elisa menanyakan pendapat suaminya yang sedari tadi bergerak- gerak tak nyaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Kings Hearts #1 (Cursed Castle Series)
VampireArthur Blackpearl. Kalau kau tidak pernah mendengar nama itu, kau sangat beruntung. Ia adalah pejuang besar yang haus darah, tak mengenal belas kasihan terhadap musuh tanpa mengenal jenis kelamin dan usia. Seorang raja vampir berusia ribuan tahun...