06 :: Roti Isi Coklat

3.6K 232 13
                                    

I hope you find a love you don't have to question

- Adipati Dirgantara -

Didit tidak habis dengan jalan pirkirannya si botol ale- ale. Siapa lagi kalau bukan si Mira cabe jadi- jadian itu. Pasalnya target yang tak ia harapkan itu malah menyebarkan gosip bahwa dia dan dirinya sudah fix jadian. Didit kan jadi ngeri sendiri. Parahnya lagi nih, teman- temannya malah pada komporin Mira buat mesra- mesraan sama Didit. Didit kan gak suka. Seperti siang ini dikatin sekolah, teman- temannya malah keasikkan godain Mira yang membuat Didit semakin jengel setengah mati.

 Seperti siang ini dikatin sekolah, teman- temannya malah keasikkan godain Mira yang membuat Didit semakin jengel setengah mati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mir aak nya disuapin dong. Biar tambah mesrah gituh."

Mira tertawa kecil sambil senyum- senyum najisin. Ya ampun Didit rasanya pengen gampar mulutnya si Gara pengendali pasir itu. Didit gak takut kalau seumpama dia nanti diserang sama pasirnya Gara. Tenang saja Didit punya jurus kentut seribu bayangan kok. Jadi aman lah.

"Adi mau disuapin sama Mira?"

Demi ibu pertiwi tercinta istrinya mang udin yang banyak gaya, sumpah najisin banget si jin tomang itu. Gak tau apa ya kalau suaranya itu bikin kotoran di telinga Didit makin lumer gara- gara denger suaranya? Oh ayolah cabut Didit dari tempat ini secepat mungkin author. Didit udah gak kuat.

"Didit mah suka gitu Mir. Malu- malu kucing. Dalam hati dia sebenarnya mau kok, tanya aja kalau gak percaya."

Didit melotot tajam pada Peter. Sedangkan si Pater Pan malah senyum- senyum geje.

"Gue udah kenyang Mir."

"Jangan percaya Mir, dia itu cuma gak mau ngerepotin lo. Dia kan cinta banget sama lo Mir. Jadi ya gitu."

Didit terbatuk- batuk di tempatnya. Dia meraih gelas es jeruknya, menyedotnya secara cepat. Astaga gini ya rasanya dibully sama sahabat sendiri? Kok rasanya bangsat- bangsat anjing gimana gitu ya?

"Lo gak papa Dit? Gue pesenin mineral mau?"

Itu tadi yang bersuara adalah Arkan.

Seketika acara pesidangan di meja bundar kantin SMA Taruna itu hening. Bahkan Mira yang sedari tadi senyum- senyum najisin pun tiba- tiba terdiam, menatap aneh Arkan.

Arkan yang merasa di tatap aneh oleh empat pasang mata yang berada di depannya pun hanya berdehem, menetralkan rasa canggungnya, "Sebagai sahabat yang baik itu kan harus saling tolong menolong. Iya kan?"

Gara tertawa melihat reaski dari Arkan yang menurutnya terlalu berlebihan. Padahal yang dia tahu, Arkan itu sangat cuek sekali jika berhubungan dengan hal- hal kayak gitu. Tapi mungkin tadi dia baru kesurupan jin baik jadinya ya wajar jika sikapnya agak manusiawi. Biasanya mah mau Didit ketabrak mobil atau bunuh diri mungkin dia gak terlalu perduli.

"Gak usah Kan. Lo baik banget sih tumben."

Arkan hanya menggaruk kepalanya yang tidak terasa gatal.

He Is Adipati [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang