Chap 2 : Beginning

663 86 19
                                    

Hari pertama sekolah harusnya menjadi hari paling istimewa. Tapi tidak untuk, Yerim.

Dari hari pertama saja, dia sudah mendapatkan bisikan sinis dari sana sini.

Hanya karena ia berjalan dengan teman-temannya sendiri, kakaknya menghampiri mejanya di kantin , dan salah satu teman sekelasnya mengikutinya kemana-mana.

Yerim kesal, sangat.

Ia merasa tidak melakukan apapun yang salah. Semua yang ia lakukan dan dilakukan setiap orang terdekat di sekitarnya hal yang wajar. Yaa, kecuali untuk teman sekelasnya itu.

Entah kenapa teman sekelasnya ini terus saja mengikutinya kemana-mana. Dari saat Yeri yang baru datang dari ruang guru sampai sekarang saat istirahat.

Ya ampun, bahkan mereka, ia dan teman sekelasnya itu seperti majikan dan hewan peliharaannya.

"Yer" panggil teman sekelasnya itu untuk entah berapa kali

Yerim hanya bisa menghela nafas panjang dan menatap jengah teman sekelasnya itu

"Hehe gapapa. Lanjutin makannya."

Mood Yerim semakin menurun karena teman sekelasnya itu melakukan atau mungkin lebih tepatnya mengatakan hal tidak penting lagi kepadanya.

"Yer"

"Mark, lo bisa diem gak sih! Yer yer yer mulu. Gadanta lo" Doyeon yang emosi sendiri langsung menyemburkan sedikit kemarahannya kepada Mark, teman sekelas mereka.

"Jiah, si doer ngamuk" Mark, dia sepertinya gak tahu, kalau dia baru membangunkan singa dari tidur siangnya.

Doyeon berdiri dari kursinya dan mendekati Mark, dan tanpa aba-aba jari-jari indahnya sudah menjambak rambut Mark keras, sangat keras.

Aksi jambak-menjambak yang hanya dilakukan sepihak Doyeon berhasil membuat seluruh kantin menatap ke arah mereka. Doyeon yang memang lagi badmood dari pelajaran pertama, karena tiba-tiba harus bolos sekolah lagi besok, ditambah dengan Eunwoo yang tidak membalas chat-nya, dan ditambah lagi dengan Mark, langsung beringas.

Semua orang di kantin sudah mulai heboh, bahkan ada yang berlari keluar kantin, mungkin ingin mencari bala bantuan.

Untungnya belum sampai 10 detik Mark dijambak, Yoojung dan Yerim sudah berhasil menarik Doyeon. Mark aku menyelamatkanmu sayangg

Doyeon masih dengan nafas tersenggal-senggal menatap Mark dengan mata berapi-api. Sedangkan Mark hanya bisa cengengesan dan dengan cepat meminum es jeruk yang entah punya siapa itu.

"Anjirr punya gua" teriak Yoojung kesal

"Hehe maaf jung. Teriak-teriak bikin aus" Mark kembali cengengesan dan memberikan es jeruk milik Yoojung









"Yer" panggil Mark ke Yerim yang sedang melanjutkan makannya yang sempat tertunda

"Hmm" balas Yerim tanpa mengalihkan tatapannya ke arah makanannya

"Look at me, Yerim." Mark, tanpa aba-aba memegang kedua bahu Yerim sehingga Yerim jadi berhadapan dengannya, muka Yerim langsung jadi datar

Mata keduanya bertemu

"Yerim, i gotta go. Kamu jangan rindu ya" Mark mengelus rambut Yerim pelan dengan satu tangannya

"Rindu itu berat, biar aku saja. Bye, sweetheart"

Mark langsung kabur setelah itu

Dan muka Yerim tetap datar tanpa ada tambahan merah di pipinya setitik pun

ALVINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang