2

34 5 4
                                    

Beberapa hari kemudian, saat Andrew berkeliling komplek menggunakan sepeda, ia melihat Andrea yang juga sedang berkeliling komplek, tapi naik skateboard.

Keliatannya sih sambil bikin video gitu soalnya Andrea bawa action kamera. Andrew langsung berlaju cepat menuju Andrea, dan...

Brruuukk....

Andrew yang berniat menyapanya malah menabraknya.

"Argh.. sialan!" Kata Andrea membentak

"Cerobohnya gue, keberuntungan gapernah memihak ke gue" gumam Andrew.

"Sorry, Ndre! Gue gaada maksud nabrak lo! Gara- gara gue skateboard lo patah, kaki lo luka. Ayo ke pos satpam deket portal dulu Ndre" Andrew meminta maaf sambil mengulurkan tangan dan membantu  Andrea berjalan menuju pos satpam .

Lukannya cukup parah, gimana engga, bayangin aja kaki mulus milik Andrea luka keparut aspal, dari lutut kebetis sampe mata kaki?

Andrew menawarkan Andrea pulang naik becak, tapi, Andrea menolak. Andrea lebih memilih pulang jalan kaki.

"What is happening with you Andy?" Tanya Miranda, Ibu Andrea. Sambil membersihkan dan mengobati luka Di kaki Andrea.

"Cuma ketabrak sepeda bu.. Gausah lebay ah" Jawab Andrea.

"Siapa yang nabrak sih? heboh amat naek sepedanya, lukannya sampe gini"

Tanpa menjawab pertanyaan dari Ibunya Andrea langsung naik ke lantai 2 dan menuju kamarnya.

Miranda sudah tidak heran lagi dengan perilaku putri tunggalnya tersebut.

Andy adalah nama panggilan sayang Miranda untuk Andrea.

-----------------–––––––––––––––––––––––––-

Di rumahnya Andrew menemukan Abang tercintanya, Arkana, yang sedang makan mie instan sambil menonton kartun.

Arkana cenderung cuek, dan tidak memperdulikan Andrew.

Tanpa menyapa Arkana, Andrew langsung mandi, dan main PlayStation di kamarnya.

Tak lama kemudian ada yang mengetuk jendela kamar Andrew, siapa lagi kalau buka Ezra. Ezra selalu datang kerumah Andrew setiap hari, terkadang untuk mencontek pr, benar-benar mengerjakan pr, dan main PlayStation. Kali ini Ezra main PlayStation.

Sementara Ezra main PlayStation, Andrew tidak ikut main, tapi, malah memikirkan kecelakaan tadi.

"Sebenernya kakinya luka kayak gini buka salah gue sepenuhnya, salah dia sendiri kenapa pake hotpants ? Kenapa ga pake panjang aja? Kalo skateboardnya patah itu memang jelas salah gue. Coba seandainya dia pake celana panjang paling cuma celanannya doang sobek"

Andrew memikirkan kecelakaan tadi sampai tertidur.

Ezra sudah tidak heran lagi dengan perilaku sahabatnya itu, karena sudah merasa bosan dan juga lelah akhirnya Ezra mematikan PlayStation dan merapihkan stick-nya, Ezra berjalan keluar kamar Andrew, berjalan menuruni tangga, dan ... BOOM ! ketemu dengan Dewi.

"Lho.. ada Ezra ?" kata Dewi kaget "Ah..eh.. tante D." balas Ezra gelagapan. "Pulang sana udah malem."

Ezra mengangguk.

---------------------------------------------------------

Pagi harinya,

Andrew terbangun dari tidurnya, duduk dan meminum segelas air putih, lalu berjalan keluar, kearah kamar mandi.

Terdengar suara ramai di bawah, tapi Andrew tidak menghiraukannya.

Saat menuruni tangga Andrew mencium aroma yang sepertinya sudah tidak asing lagi. Ia mengikuti aroma itu dan ia melihat Andrea dan keluarganya

"Andrew !" panggil Dewi, Andrew menoleh kearah ibunya, dan langsung berjalan menghapirinnya. 

Andrea dan keluarganya berdiri. "Andrew ini lho tetangga baru kita, yang pernah mama ceritakan waktu itu, keluarga Darmadi. Kalo ini gausah dikenalin lagi kan?"

Andrea melihat Andrew dengan senyuman manisnya, seolah - olah kemarin tidak terjadi apa - apa. 

Sementara orang tua mereka mengobrol di teras belakang, Andrea dan Andrew mengobrol di ruang keluarganya.

"Soal yang kemaren gue minta maaf ya Ndre? Skateboard lo juga nanti gue ganti" Kata Andrew

"Haha.. santai aja kali, cuma gini doang kok, dulu gue pernah jatoh dari lantai dua rumah gue yang lama." Jawab Andrea
"Oh iya, lo tinggal di komplek ini udah lama?" Sambung Andrea.

"Gue dari lahir udah disini, kalo lo kenapa pindah ke luar kota?"

"Ayah gue dipindah kesini" Jawab Andrea.

Tidak lama mereka mengobrol, orangtua Andrea mengajak pulang.

Selamat Membaca !

*Menerima kritik dan saran

Lost at SunriseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang