Welcome Vino

56 21 1
                                    

Vara pov.

Jarum jam menunjukan tepat pukul 11 malam. Aku masih belum bisa tertidur. Sumpah demi apapun, kencan tadi dengan Azriel sangat membekas, ini membuatku terus-menerus mengingatnya.

Mimpi apa aku ini bisa memiliki kekasih artis terkenal seperti Azriel Freya Nicolas yang diidamkan semua wanita.

Aku beranjak dari ranjang tidurku, sekedar untuk melihat diriku di cermin. Kupandangi diriku dari atas hingga bawah. "Cantik, makanya Azriel suka sama gue. " aku masih tetap saja melihat diriku dari cermin. "Eh, gilak! Gue kok gendutan sih! Bener bener gak bisa dibiarin! "

Lalu aku menjauh dari cermin, aku mencoba berlari lari kecil. "Gue gak mau gendut!, nanti bisa-bisa Azriel pindah ke lain hati! "

Vara off

                                    **

Pukul 5 pagi.

"Vara sayang, bangun nak"
Ami mencoba membangunkan Vara, namun itu adalah usaha yang sia-sia, karna Vara sangat susah untuk dibangunkan. "Duh, Vara ya cantik-cantik kalo tidur kayak kebo"

Hari ini hari minggu, Ami membangunkan Vara karna tiba-tiba ada urusan mendadak tentang bisnis ayah Vara, Willy. Namun, Vara sangat sulit dibangunkan. Akhirnya Ami memutuskan untuk menitipkan pesan kepada Bi Ijah saja.

                                 **

"Hooaamm, jam brapa nih? " Vara melihat jam pada ponselnya masih dengan mata sayup-sayup. "Oh, jam sepuluh" Vara menarik selimutnya lagi. "APA? JAM SEPULUH PAGI? YAAMPUN GUE BELOM SHOLAT SUBUHH! Ya Allah, maafin Vara Ya Allah, Vara janji gak gini lagi! "

Vara langsung beranjak pergi dari ranjangnya. Ia bergegas mandi. Hari ini ia ada janji bersama 3 sahabatnya itu di Cafe Florida dekat SMA Garuda.

Setelah ia siap, ia turun kebawah ia mencari mamanya untuk berpamitan.
"Ma, mama. Mama Ami Aslita yang cantikk" Namun mamanya tak kunjung datang, malah Bi Ijah yang datang. "Nyonya gak ada non, nyonya sama tuan ada urusan di Hongkong selama dua bulan non" kata Ijah.

"Loh kok Vara gak dikasih tau sih sama mama bi? " tanya Vara.

"Nyonya udah berusaha bangunin non buat ngasih tau, tapi non susah banget dibanguninnya jadi, nyonya langsung berangkat sama tuan deh non"

"Yaudah deh bi, Vara mau pergi dulu ya"

Setelah berpamitan kepada Ijah, Vara pun memanggil supir pribadinya agar mengantarkannya.

Namun ketika Vara akan menaiki mobil, terlihatlah seorang laki-laki tampan, bertubuh atletis, memiliki kulit putih dan rambut hitam  kemerahan sedang berdiri di halaman rumah membawa kopernya, ia seperti laki-laki berumur sekitar 23 tahun. Tak salah lagi, dia sudah kembali.

"KAKK VINOO"
Vara berteriak menyebut nama kakak kandungnya itu dan segera berlari kerahnya.

Vino tampak merentangkan tangannya. Mereka pun berpelukan, 4 tahun sudah mereka tak bertemu, membuat rindu yang sangat dalam.

"Duh, adekku udah besar skarang"
Ucap Vino dengan masih memeluk Vara.

Lalu Vara melepaskan pelukannya, dan berekspresi seperti orang kesal dan marah. "Kak Vino kok gak pernah hubungin Vara sih! Vara benci sama Kak Vino! Kak Vino pokoknya jahat! " Ucap Vara dengan kesal kepada laki-laki di hadapannya itu.

"Iya deh iya, maafin kakak ya adekku yang paling cantik. Kakak skarang udah jadi Dokter Vino alfian Azenky loh. Ini kejutan buat papa, mama sama kamu"Vino tersenyum senang, akhirnya dia bisa jadi dokter juga.

"Wahh, keren! Beneran kak? Selamat ya Kak Vino! Eh tapi mama sama papa gak ada dirumah kak"

"Iya tau, ke Hongkong kan?"

"Kok tau sih? Eh iya, yaampun kak aku punya janji sama sahabat sahabat aku!" mendengar ucapan Vara, Vino langsung senang salah tingkah sendiri. "Mmm, ada Mitha kan? " oh, benar sekali! Vara melupakan kenyataan bahwa kakak nya ini menyimpan perasaan pada sahabatnya Mitha, sebenarnya keduanya sama-sama suka tapi, tak ada yang mampu mengungkapkan. Vara tak menyangka, Kakaknya itu belum juga bisa move on dari Mitha.

Seketika itu, Vino langsung menyambar kunci mobil yang dibawa Pak Tomo, supir pribadi Vara. Namun sebelum itu, ia bersalaman dahulu kepada Pak Tomo.

Setelah sampai disana, ternyata 3 sahabatnya itu sudah datang lebih dulu. "Eh, maaf gue lama" kata Vara yang segera duduk di samping Nieza, diikuti laki-laki tampan yang duduk di sebelah Mitha.

"Loh, kak Vino?" Mitha kebingungan. Begitu juga dengan Nieza dan Nuri.

"Loh Kak Vino udah pulang dari London? " tanya Nuri.

"Ini bener Kak Vino ya? " tanya Nieza yang belum menyangka.

"Iya kak Vino udah jadi dokter, dia udah selesaiin sekolahnya di KCL. Jadi nya ya dia balik ke sini"
Jawab Vara. Vino hanya tersenyum menunjukan deretan gigi putihnya.

"Kalian apa kabar? " tanya Vino.

"Baik kak! " jawab Mitha, Nieza, Nuri bersamaan.

🍁🍁🍁🍁🍁

Hai hai hai 🙌
Sebelumnya aku mau ucapin makasih buat para pembaca yang udah Setia nungguin kelanjutan ceritanya 😘

Sekarang aku bakal buat kisah nya Mitha sama Vino di sela-sela kisahnya Azriel sama Vara 🙌

Vote 3+ next

Pemeran UtamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang