Cinta Secangkir Kopi
A story by ReDeviL9095
.
.
.
Malam ini angin musim dingin bertiup membelai tubuh lelahnya. Membalut sosok rapuh dirinya dalam selimut akhir bulan Desember.
Cinta itu tak ubahnya secangkir kopi!
Adalah kalimat ambigu yang dia dengar dari kekasih sepanjang hidupnya. Dulu, ia tidak tahu menahu.. Tidak mengerti dan mencoba acuh pada perkataan si kekasih itu..Namun sekarang ia menyadari apa maksud dari cinta dalam secangkir kopi tersebut.
Bolehkah jika ia berasumsi begini;
"Kopi itu pahit. Sama halnya dengan cintamu. Cintamu pun juga pahit. Namun karena rasa pahit itulah yang membuat kopi menjadi enak dan jarang sekali orang menyukainya."
Kau tentu tahu kan efek setelah meminum kopi? Orang yang.mengantuk jadi bersemangat. Yeah, Begitu pula cinta secangkir kopi darimu tadi yang mampu membuat dirinya yang awalnya lemah menjadi segar karena pahitnya.
Sungguh pun dirinya dulu tidak begitu suka dengan minuman berkafein yang bernama kopi. Ia memiliki masalah pada lambungnya dan ia tentu sangat peduli dengan kesehatannya. Ia tidak mau mengambil resiko dengan menukar kesehatan jangka panjang hanya demi secangkir minuman berwarna hitam pekat.
Namun untuk sekarang ia menyukai kopi seperti ia menyukai kekasihnya. Ia menggilai rasa pahit kopi seperti ia menggilai rasa pahit cinta dari kekasihnya.. Ia menjadikan kopi sebagai candu setiap paginya seperti ia menjadikan sang kekasih sebagai candu pada malamnya.
Ya, ia mengibaratkan kekasihnya sebagai kopi.
Pahit!
Jarang sekali orang menyukainya. Namun jika kau sudah menyukai rasanya kau akan menjadi ketagihan.
.
.
.
Seoul, 2013
.
.
Orang bilang Jung Yunho liar..
Kebanyakan dari mereka berpikir bahwa laki-laki matang dua puluh delapan tahun itu adalah seorang nakal yang gemar wanita. Tapi, itu hanyalah pendapat orang yang tidak tahu apa-apa. Mereka memberi julukan kepada Yunho hanya dengan melihat dari tampilan luar tanpa pernah mau repot-repot mengetahui apa alasan Yunho berbuat demikian.
Orang awam memang boleh menduga.. Boleh menebak boleh juga mengira-ngira. Tapi tidak sepantasnya jika sekumpulan pengamat mata luar memberikan stempel buruk pada sosok yang belum mereka kenal sepenuhnya.
Setiap tindakan ada alasan. Setiap alasan ada pemikiran.
"Hyung!"
Yoochun berlari kecil mengejar Yunho yang baru saja hendak membuka pintu mobil kemudinya.
Yunho menaikkan alis tebalnya menuntut penjelasan asisten Park atas ulah yang baru saja ia lakukan.
"Aku lupa mengatakan padamu jika siang tadi dia menghubungi kantor dan mengatakan ingin bertemu denganmu jam delapan malam nanti." Yunho mengangguk paham. Tak perlu dijelaskan pun ia sudah bisa menebak siapa itu 'dia' yang dimaksud Yoochun. Hanya satu orang yang biasa menghubungi dan meminta bertemu dengan Yunho sesuka kelakuan nya. Dan itu adalah 'dia'.
"Oke, terima kasih Yoochun-ah. Aku akan ke tempatnya setelah ini." Yunho memasuki mobilnya dan melajukan Lexus silver itu membelah jalanan kota Seoul. Sekarang jam tujuh malam lewat empat puluh lima menit. Itu artinya ia tidak punya waktu untuk pulang ke apartementnya sendiri hanya sekedar untuk mandi karena ia tahu betul 'dia' tidak akan pernah suka jika Yunho datang terlambat ke tempatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Secangkir Kopi
FanfictionCinta itu tak ubahnya secangkir kopi! Adalah kalimat ambigu yang dia dengar dari kekasih sepanjang hidupnya. Dulu, ia tidak tahu menahu.. Tidak mengerti dan mencoba acuh pada perkataan si kekasih itu. Namun sekarang ia menyadari apa maksud dari cint...