Prolog

3 0 0
                                    

"Len, Len, Len lo tau ga ?" Tanya Winda dengan tergopoh-gopoh.

"Engga " Balas Lena dengan pandangan lurus ke buku.

"Gue belum selesai Len"

"Oh " Balasnya lagi dengan tampang datar.

"Reaksi lo gitu amat Len sakit hati gue"

"Kenapa sayang? Lo bocor ?" Candanya sambil mengalihkan pandangan ke wajah winda.

"Ya Alloh Len  ini serius,  gini yah sekarang itu bakal ada murid baru di kelas kita"

"Masa? "

"Serius? "

" Cowo? "

"Ganteng ga? " Tanya Alena bertubi-tubi.

"Kalo nanya satu-satu dong pusing gue, gue belum selesai ngomong lo potong gitu aja"

"Ya maaf dong, abisnya lo kalo ngomong setengah-setengah"

"Dia itu pentolan sekolah Rajawali High shcool, Alexander Fuitton"

"Hah ?Alex? Anak yang suka tawuran itu? Kenapa dia pindah kesini sih? Bukannya itu sekolah punya Kakeknya ?Sekelas sama kita lagi"
Tanya Lena dengan kaget.

"Tuh kan lagi-lagi kalo nanya itu atu-atu, untung gue pinter bisa nangkep semua pertanyaan lo, Dia itu dipindahin kesini gara-gara dia berantem sama senior denger-denger sih seniornya itu sakerang lagi koma, Kakeknya mindahin dia kesini itu karena
udah ga kuat ngurus si Alex itu"

"Anjirrr, bisa ga tenang hidup gue kalo ada anak gituan di kelas"

Tiba-tiba...

"Selamat pagi anak-anak" Suara berat berasal dari pintu.

Semua murid di kelas itu langsung duduk dengan rapi.

Seorang  guru masuk diikuti dengan murid laki-laki.

Apakah ia pantas disebut murid? Dengan gaya nya seperti tidak bisa disebut sebagai murid Rambut melebihi kapasitas, lengan baju digulung, tidak memakai dasi, baju dikeluarkan.

"Dia adalah murid baru di kelas ini, silahkan Alex perkenalkan diriku kamu"

"..."

Tidak ada jawaban dari Alex, yang ditanya hanya memasang wajah acuh dan so cool nya.

"Alex cepat perkenalkan diri " Bentak Pak Wantoso.

"Bapa udah tau kan nama saya, buat apa ngenalin diri lagi" Jawab Alex dengan seadanya.

"Wahhh songong banget nih Cowo, baru pertama kali gue liat murid yang kaya dia" Bisik Alena kepada Winda.

"Alex Fuitton" Bentak pa Wantoso.

"Itu bapa udah ngenalin diri saya, boleh saya duduk pa"

Pa Wantoso memasang muka pasrah dan mempersilahkan Alex duduk.
"Kamu duduk di belakang Alena"
Ucap Pa Wantoso sambil menunjuk Alena.

"Buset dah kenapa dia duduk di belakang gue" Alena berbisik kepada Winda tidak dingaja terdengar oleh Alex.

"Kenapa? Lo ga suka? Liat aja dalam satu tahun ini gue bikin hidup lo jadi lebih berwarna" Bisik Alex dengan seringai nya.

"O M G"
Ucap Lena dan Winda bersamaan.

O M GTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang