sesuram pagi tanpa mentari

19 4 2
                                    

aku yang pernah kecewa dengan harapan-harapan yang kuhidupkan sendiri akhirnya menyerah. Bukan karna aku lelah berjuang hanya saja kau tak pernah mau ku perjuangkan. Kau pasti ingat saat aku bilang aku sungguh mencintaimu dan kau tak perlu membalasnya cukup jadi temanku saja dan tetaplah bersamaku sebagai teman. Karna aku telah menyerah itu berarti aku juga harus merelakanmu bersama dengan orang lain. Tapi jujur saja semua ini memang menyakitkan. Bagaimana aku bisa melihat orang yang kuinginkan hidup dengan orang lain? Tapi ternyata aku bisa ini tidak terlalu buruk karna kau masih di sampingku. Setelah aku merelakanmu dan ikut berbahagia atas kebahagiaanmu lalu kau bercerita bahwa dia menyakitimu. Hatiku sungguh hancur. Bagaimana bisa dia menyakitimu? Aku benar-benar marah, aku tidak terima dengan semua yang dia perbuat padamu. Tapi aku bisa apa bukankah kau sendiri yang memilihnya dan membuat hatimu sakit. Dulu aku pernah berkata padamu bahwa aku tidak akan membuatku menderita seperti seperti yang di lakukan seseorang dari masa lalumu tapi kau tetap memilih menjadi teman padahal aku bisa menjadi yang lebih dari itu. Aku bahkan pernah berfikir jika aku hanya menjadi tempat bersandar sejenak untuk mengembalikan bahagianmu itu tidak masalah bagiku. Aku hanya tak ingin melihatmu menderita. Maka berbagialah dengan siapa pun yang kau inginkan. Jangan menderita lagi karna aku tak ingin kau menderita. Jika kau membutuhkanku aku masih di selalu di sini.

sepenggal isi hatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang