SD 8

1.5K 245 29
                                        

"GIVE ME SOME DATE"

Dalam waktu singkat semua anak-anak kampus tahu. Mereka tertawa-tawa melihat gambar murahan itu. Ide gila untuk membuat Yuki Marah. Al yakin cewek itu pasti naik pitam, dan itulah yang diinginkan Al. Hanya menunggu Yuki datang lalu bom akan meledak. Semua anak kampus membicarakan Yuki, ada yang mengambil kesimpulan kalau Yuki memang murahan dan gampangan bahkan ada yang menganggap dia tidak perawan lagi. Dan masih banyak lagi pendapat lainnya yang lebih memerahkan telinga.

Sementara itu, Yuki berjalan di taman. Dia janjji untuk menemui Christ di perpus. Tapi,kelihatannya Yuki mencari-cari sesuatu di tasnya.

"Aduh! Mana obatku.Eh ini dia!,"

Yuki sudah memegang kotak obat tapi....

"Ya ampun___aku lupa membelinya lagi."

Yuki terhenti saat kepalanya terasa pusing, dia memegangi perut sebelah kiri. Hari ini mukanya terlihat pucat pasi . Yuki berusaha menahan sakitnya. Baru setengah jalan ia melangkah ,Citra ,cindy dan komplotannya menahannya.

Yuki mendesah mukanya tak berwarna lagi.

"Ada apa Citra?,"

Citra mendorong tubuh Yuki cukup keras, "Hey!jangan coba-coba mendekati Al. Dia itu pacarku!."

"Apa urusannya denganku?"

"Jangan pura-pura tolol! Kau ini menggoda Al ? dasar pelacur!."

SAT! mata Yuki melotot

"Apa!!,"

"Iya. Kau ini pelacur,murahan ! penggoda!"

PLAAAK!!

Yuki menampar Citra sangat keras sampai wajahnya memerah.

"Hati-hati kalau bicara jaga mulutmu!!,"

"KAu_____________"

"Berani!!."

Citra ketakutan, dia dan kedua temannya pergi. Setelah ketiganya menghilang, Yuki mendesah berat. Dia menahan tubuhnya agar tetap kuat berdiri dan berjalan, keringat dinginnya mulai keluar di dahinya. Dia melangkah lagi menuju perpus dan dia heran melihat beberapa anak mengerubuti papan pengumuman. Yuki penasaran juga. Saat dia mendekati tempat itu, semua anak melihat Yuki dengan rasa jijik. Yuki seperti melakukan kesalahan besar. Mereka menjauh dari Yuki, membiarkan cewek itu berdiri sendiri di depan papan pengumuman.

Yuki menoleh pada papan itu

NYET!!

Matanya langsung melotot, dia marah, benar-benar marah. Tapi kemarahannya berpengaruh pada rasa sakitnya. Dia menggigit bibirnya menahan rasa sakit. Yuki memegangi perut sebelah kiri, berusaha agar sakitnya berkurang justru rasa sakitnya bertambah dan keringat dingin semakin mendominasi dahinya.

"Dasar kurang ajar...!"

Tiba-tiba dibelakang Yuki

"Bicara tentangku?," ucap Al

Dia, Gibran dan andoy sudah berdiri dibelakngnya.

Yuki menoleh,dilihatnya Al sudah bersidekap. Dia memakai kaos hitam sehingga kalung berinisial __"A"__ yang selama ini Yuki tak tahu,terlihat jelas menggantung di leher Al .

"Hai tomboy, bagaimana?"

Yuki mendengus, dia menahan sakitnya dan menghampiri Al.

"Kurang ajar!!"

"Hanya itu??hanya itu sanjunganmu tentang karyaku yang indah ini."

"Kauuu!!"

"Kenapa?sudah kehabisan kata-kata?kenapa dahimu berkeringat?sudah lelah?kasihan___."

Something DifferentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang