Pagi itu terasa sangat berbeda dari biasanya, perbedaan itu terasa sangat mencolok karena sikap Mia yang biasanya dingin dan juga yang hanya bicara seperlunya saja tiba-tiba menjadi sangat ramah dan juga lebih ceria dari biasanya. Kevin juga menjadi lebih cerewet dari biasanya. Mungkin itu karena kejadian tadi malam, mereka sekarang sudah tahu kalau mereka adalah saudara kandung.
Saat sedang sarapan semua orang melirik-lirik ke arah Mia dan Kevin yang sedang menyantap makanan mereka masing-masing.
"Kenapa?" Tanya Mia heran melihat tingkah mereka pagi itu.
"Jadi sebenarnya apa nama aslimu Mia?" Tanya Richi membuka percakapan.
"Ehm, sebenarnya namaku Miya Takayama. Tapi karena aku diangkat anak oleh ayah angkatku, aku mengganti nama belakangku menjadi nama ibu kandungku yaitu Natasha. Aku juga menghilangkan huruf 'y' pada nama Miya. Jadi kalian bisa memanggilku seperti biasa saja, Mia atau Miya terdengar sama kan? hanya tulisannya saja yang berbeda." Kata Mia tersenyum.
"Kalau nama asli mu Kevin?" Tanya Steve pada Kevin.
"Aku juga hanya mengganti nama belakangku menjadi nama keluarga yang sudah membesarkanku yaitu Yamamoto. Jadi nama asliku Kevin Takayama. Ayah angkatku menyuruhku menggantinya agar keberadaanku tidak diketahui."
"Kalau begitu kenapa kalian tidak menyadarinya kalau kalian saudara? Nama depan kalian kan tidak di ubah?!" Kata Billy tak habis pikir.
"Entahlah. Tapi saat pertama kali aku melihat nama Onii-chan aku memang teringat kakak kandungku, tapi setelah ku pikir-pikir lagi itu sangatlah tidak mungkin karena sangat banyak di dunia ini yang memiliki nama Kevin selain kakakku." Mia menjelaskan.
"Aku juga sama. Aku pikir nama Mia bukan hanya dirimu saja di dunia ini karena itu aku tidak mencari tahunya lebih jauh." Kevin menyetujui perkataan adiknya itu.
"Ehem.. Kalian senang ya karena ternyata aku kakak kandungnya? Jadi peluang kalian lebih besar kan?" Goda Kevin.
"Uhuk! Uhuk!" Billy langsung tersedak mendengar perkataan Kevin.
"Hey! Sudah ku bilang jangan seenaknya membaca pikiran orang!" Bentak Jay marah.
Kevin hanya tertawa cekikikan mendengar Jay marah, dan mata semua orang melotot tajam ke arahnya.
"Apa yang kalian bicarakan? Aku tidak mengerti. Peluang apa?" Tanya Mia polos.
"Eh, bukan apa-apa. Aku serius!" Kata Richi meyakinkan menggunakan bahasa ibunya, yaitu mandarin.
Mia hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat kelakuan kakak-kakaknya itu.
"Sehabis ini apa yang akan kita lakukan?" Tanya Mia kepada yang lain.
"Tentu saja latihan, memang mau melakukan apa lagi?" Steve menjawab mewakili yang lainnya.
"Apa kalian tidak bosan? Ini kan hari libur. Seharusnya kita juga libur latihan, apa salahnya dua hari tidak latihan?" Mia mengusulkan.
"Memangnya tidak apa-apa? Memang boleh begitu?" Tanya Billy tak yakin.
"Tentu saja, kalian kan latihan di bawah bimbinganku hanya selama dua bulan. Dan kalian sudah selesai melakukannya, tentu saja setelah itu terserah kalian sendiri. Walaupun tidak latihan kemampuan kalian tidak akan hilang begitu saja kan?" Mia mengangkat kedua alisnya.
"Tentu saja tidak. Bagaimana kalau kita jalan-jalan? Kita kan belum pernah pergi kemana-mana sejak kita tinggal di sini." Kata Steve mengusulkan.
"Oke, aku setuju. Tapi kita jalan-jalan kemana? Aku tidak tahu apa-apa tentang jakarta." Sambung Jay.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Agent (END)
Action#11 in Action (13-09-17) Secret agent, atau yang biasa dipanggil SA. sekelompok orang yang selalu muncul di berbagai belahan dunia kriminal. Hampir tak ada seorangpun yang pernah selamat ketika bertemu mereka. Laki-laki atau perempuan? Usia? bahkan...