"Gue mau tanya gimana caranya.." Vino menggantung kalimatnya, lalu ia melanjutkan nya lagi "ndeketin cewek"
"Ha?" Azriel merasa shock seketika. Apa ia tak salah dengar? Kakak Vara itu tampan, cool, body goals juga seperti dirinya, apalagi kakak Vara itu pastinya lebih tua darinya. Apakah mungkin kakaknya Vara itu tidak pernah pacaran seperti dirinya?.
"Kak Ip tanya gue? " kata Azriel tak percaya.
"Bukan! Gue tanya sama rumput yang bergoyang! YA JELAS SAMA LO LAH" jawab Vino kesal. Pasalnya dia bertanya seperti itu tak gampang, dia harus mengumpulkan keberaniannya agar tak malu bertanya pada laki-laki yang memiliki umur dibawahnya.
"Mmm, gue sebenarnya.. " Azriel menggantung kalimatnya. "Gue pacaran juga masih baru ini sih, jadi gak begitu berpengalaman juga"
"HAHAHAHAAAAA" suara tawa meledak, tapi dari siapa?
Oh, itu dia ternyata suara tawa Vara. Vara menguping!.Setelah puas dengan tawanya, Vara akhirnya menghampiri sang kakak dan sang kekasihnya itu.
"Duh, duh kalian berdua emang satu populasi, HAHAHAHAHA ""Ni anak malah ketawa! " Vino menarik hidung Vara.
"Shak.. Hit whhoooyy!"
Azriel yang menjadi saksi bisu tingkah kakak dan adik hanya bisa tertawa dan geleng-geleng kepala.
"Leephashin! Guhee puha hide"
Vara mencoba berbicara ketika hidungnya ditarik, alhasil begitulah kata-kata yang keluar dari bibir mungilnya."Ide? " Vino langsung melepas tarikan pada hidung Vara.
*********
Vara pov
Liburan semester datang! Asyik nya asyik nya!
Di senin pagi yang cerah ini, kami akan pergi ber camping atau berekreasi atau berpariwisata atau ah, itulah pokoknya.
Benar sekali! Ini semua adalah rencanaku. Jadi untuk mendekatkan Mitha dan kakak ku yang paling tampan Vino, aku pun memilih ide ini. Aku, Azriel, Kak Vino dan Mitha akan pergi bersama
Drrrrrttttt drrrrrttt
Ponselku berdering rupanya.From : Mitha Trx
Oeeekkk, jadi gak ni?
Lama binggo lo! "Ternyata Mitha yang mengirimiku pesan.
To : Mitha Trx
Jadilah! 20 menit lagi gue sama Kakak gue sekalian Azriel jemput lo dirumah lo. Ok?
From : Mitha
Oke siap : *
Tokkk tokkk tokkk
Suara ketukan pintu kamarku.
"Masuk, Ga dikunciii"Pintu terbuka, munculah Kak Vino yang masih memakai celana pendek tidurnya dan kaos oblong.
"Hwaaaaa!!! Kak Vino kok belum siap sihh! "
"Hehehehee" Kak Vino hanya tersenyum kikuk, lalu menggaruk lehernya.
Vara off
*******
Vino pov
Mulai minggu depan aku akan memulai awal hariku menjadi seorang dokter. Ya, Dokter Vino Alfian Azenky. Aku akan bekerja di Rumah sakit milik keluargaku yaitu RS. Aizen
Tapi untuk sekarang.....
AKU MASIH FREE! , jadi aku mengikuti saran adik kesayanganku Vara, untuk camping bersamanya dan Mitha juga Azriel.
Namanya kesempatan ya jangan disia-siakan."Huh, bingung! "
Sumpah demi apa aku sangat bingung memilih kostumku hari ini. Entah, aku juga tidak paham sejak kapan aku jadi berlebihan seperti ini, mungkin semenjak aku bertemu lagi dengan Cinta pertamaku itu.Mitha Trixsiana, dia Cinta pertamaku. Aku ingat betul pertama kali aku bertemu dengannya.
FLASHBACK VINO
5 tahun yang lalu...
"Satu tahun lagi gue udah ke London, gue mesti bakal kangen sama semua yang disini" ucapku yang sedang berbaring di sebuah bangku panjang Taman yang dekat dengan rumahku.
Aku memejamkan mataku menikmati suasana siang hari di taman yang sepi ini.Aku memakai kacamata hitam untuk menghalangi cahaya matahari sampai ke mataku, selain itu aku juga memakai topi. Ini membuat wajahku tak kelihatan jelas, tapi biarlah pesonaku juga masih kelihatan, eak!.
"Hikss.. Hikss.. Uh huu"
Suara tangisan, aku mendengar suara tangisan anak gadis.
Tak mungkin jika ada hantu gadis di siang bolong seperti ini.Aku langsung merubah posisiku menjadi duduk, Kucari asal suara itu, kepala ini kuarahkan ke segala penjuru taman, sampai akhirnya kutemukan asal suara itu.
Terlihat seorang gadis berambut hitam sehitam arang yang panjangnya sebahu sedang duduk sambil menangis di salah satu bangku lain di taman.
Gadis itu sepertinya berumur seperti adikku Vara yang masih Sekolah Menengah Pertama. Gadis itu memakai baju warna biru gelap dan rok selutut warna putih.
Aku pun mencoba acuh, kuanggap saja hanya suara radio rusak.
Namun, semakin lama tangisan itu semakin menjadi, sangat berisik menurutku apalagi aku tak suka melihat wanita menangis.Akhirnya kuhampiri si gadis tersebut.
"Hei, kamu kenapa nangis? "
Ucapku sambil langsung duduk disebelahnya.Gadis itu hanya menatapku sekilas, lalu membuang pandangannya tanpa membalas pertanyaanku. Seorang Vino Alfian Azenky diacuhkan? Yang benar saja! Aku sangat terkenal di SMA ku dan banyak gadis yang mengincarku.
"Kamu kenapa dek kok nangis? Cerita aja siapa tau kakak bisa bantu kamu"
Kataku menenangkan."Bener? "akhirnya, gadis itu mau menjawab.
"Hmmm"
"Aku suka sama kakak sahabatku, ngelihat dia dari foto aja sudah suka. Aku juga sering liat dia dari kejauhan. Tapi sahabatku bilang, sebentar lagi kakaknya itu mau ke London buat ngelanjutin sekolahnya"
London? Aku juga akan kesana.
"Memang siapa nama sahabat mu itu"
"Vara, Vara Blazenky
FLASBACK OFF
Ya, itu awal pertemuanku dengannya.
Duh, aku sampai lupa belum memilih kostumku hari ini. Ah, sudahlah! Lebih baik aku tanya Vara saja.
Aku berjalan menuju kamar Vara.
Tookkk tokkk tokk
Aku mengetuk pintu kamar Vara dengan tiga ketukan.
"Masuk, gak dikunci"Aku pun segera membuka pintu kamar tersebut, lalu melangkahkan kaki untuk masuk ke dalam .
Dan.....
"Hwaaaaa!!! Kak Vino kok belum siap sihh! " aku tak mengira respon Vara akan seperti ini.
"Hehehehe" aku hanya tertawa kikuk dan menggaruk leherku yang tak sama sekali gatal.
🍁🍁🍁🍁🍁
KAMU SEDANG MEMBACA
Pemeran Utama
JugendliteraturKamu tau apa arti dari Cinta, tapi kamu tak bisa menjaga cintamu. Kamu tau apa itu "perjuangan" tapi matamu terlalu buta untuk melihatnya. Terimakasih sudah membuatku tau apa konsekuensi dari Cinta. Terimakasih untukmu wahai Cinta yang menyakitkan...