Hari ini hari yang bahagia
Namun hari yang bahagia ini akan menjadi hari yang biasa bila tidak ada dirimu disini.🍒🍒🍒
"Gile kali ya gue masa disuruh nunggu si Cherry busuk itu nyalon sambil apa tu manypady apalah itu. Sumpah kalo gue gini terus gue bisa mati muda" Gibran mengomel sendiri terhadap apa yang dialaminya siang tadi pada sahabatnya.
"Terus Lo gak sekalian ikut? Biar kegantengan Lo bertambah?" Ujar Nando seenak hati.
"Mohon maaf nih kalo Gibran ikut perawatan di salon bukanya tambah ganteng"... "nanti kalo Gibran jadi imut kan nanti gue ikut suka" tambah Randy dengan mimik wajah yang di buat seimut mungkin.
"Ha-ha-ha" Bani, Nando, dan Randy tidak bisa menahan tawanya lagi.
" Berisik kalian anak curut! Kalo gak diem Lo mau gue kasih makan golok panggang?!" Ujar Gibran seperti orang kesetanan alias kesurupan.
"Santai sob kite kan becanda kaya gak kenal kite aja sih Lo. Makin imut jadinya" balas Bani sambil jari tangan kanan nya membentuk huruf V .
"Si Nadi kemana? Gue bakal kasih dia pelajaran!"ujar Gibran berapi-api.
"Tadi sih bilang katanya lagi di jalan. Gak tau deh selanjutnya" balas Bani yang sambil berjalan mendekati lemari dan mengambil stik play station milik Nando.
"Oo seperti itu"
"Lo jadian sama Cherry aja sombong nya minta ampun sampe bangga banggain jurus alay nya Cherry" ujar Nando terkekeh sambil mendekati Bani untuk memulai pertandingan.
"Ngomong sekali lagi Lo bakal mampus di sini!" Balas Gibran dengan tatapan ingin menyerang Nando.
Sekitar 2 jam mereka bermain play station. Akhirnya permainan telah selesai dengan mendapatkan pemenang yang baru yaitu Bani. Sekian lama Bani berjuang untuk memenangkan pertandingan selama ini biasanya dia hanya bisa sampai pada babak final dan dia dikalahkan oleh Nadi. Miris.
Malam ini cukup membosankan bagi Randy, Gibran, Nando, dan Bani karena tanpa adanya Nadi di sini yang terasa sepi. Mungkin ini wajar dalam persahabatan jika salah satu dari mereka tidak ada rasanya hal yang biasa dilakukan dengan happy akan terasa hambar.
Satu per satu dari mereka akhirnya meninggalkan rumah Nando dan bergegas untuk pulang menuju rumahnya masing-masing.
🍒🍒🍒
Rama merasa khawatir hari ini karena rasanya ada hal yang mengganjal di hatinya sejak Nadi tidak datang kerumah Nando malam ini. Entah ini disebut perasaan apa yang tidak jelas asalnya.
Dia sudah mencoba menelpon Nadi beberapa kali untuk memastikan keadaanya . Namun tetap saja hasilnya nihil, handphone Nadi tidak dapat dihubungi untuk saat ini.
Randy pulang sekitar pukul 10 malam, seperti biasanya di daerah Ini terlihat sangat sepi. Untuk memecahkan kesepian yang ada di mobil karena hanya ada dirinya sendiri di mobilnya. Randy menyalakan radio . Terdengar lagu IMAGINATION- dari Shawn Mendes.
Randy teringat sesuatu hal bahwa lagu itu adalah lagu kesukaan Nadi. Ini membuat Rama Semakin khawatir terhadap kondisi Nadi saat ini.
Di tengah sepinya jalan malam ini mobil Randy terus melaju dengan kecepatan sedang. Sampai akhirnya mobil ini tiba-tiba berhenti karena kendali dari Randy.
Randy melihat seorang cewek sedang duduk di atas trotoar yang terlihat sedang menangis disana. Sepertinya Randy mengenali cewek tersebut, ya cewek itu sepertinya adalah Nadi.
Randy dengan cepat keluar dari mobil untuk memastikan apakah cewek itu adalah Nadi atau bukan.
"Nad Lo kenapa nangis?" Tanya Randy dengan lembut sambil duduk di samping Nadi.
"Lo disini ran?"... "gue takut ran gue takut" Nadi semakin terisak.
"Emangnya Lo kenapa? Lo kok nangis gini, Lo bisa cerita sama gue nad" tangan Randy mendekati rambut Nadi dan selanjutnya mengelus-elus rambut Nadi selembut mungkin.
"Ini aib ram aib" rintih Nadi kembali.
"Aib gimana maksudnya? Gue makin gak paham sama Lo nad. Lo bisa cerita sama gue, gue janji gak akan bilang ke siapapun tentang masalah ini".
Beberapa saat setelah mendengar ucapan dari Randy, bibir Nadi bergerak dan mengucapkan
"Ran gue hampir aja diperkosa sama preman" ujar Nadi yang terlihat semakin terpukul saat ini.
"Terus lo bisa lari kan? Lo belum sampai di sentuh kan?" Tanya Randy khawatir.
"Gue udah coba nyerang preman itu tapi gue tetep bisa dikejar" Nadi menelan ludah. " Dan sampai akhirnya gue teriak teriak dan Alhamdulillah orang-orang nyelametin gue". Jelas Nadi dengan suara yang lirih.
"Udah Lo jangan takut kan udah ada gue disini" ujar Randy sambil meletakan kepala Nadi di atas bahunya.
"Makasih ya ran, gue harap Lo bisa jaga rahasia ini. Gue takut kalo sampai orang lain tau apalagi kalo ayah tau pasti gue gak boleh lagi main sama kalian" ucap Nadi sambil tersenyum, walau hanya senyuman kesedihan yang ada.
"Iya Lo bisa pegang janji gue nad"
Setelah keadaan Nadi sudah mulai tenang, Randy mengajak Nadi untuk pulang dengan alasan pasti ayah Nadi akan mencari keberadaan anak perempuan nya itu. Akhirnya Nadi menuruti permintaan Randy.
Randy mengantar Nadi sampai kedalam rumah Nadi dan bertemu dengan Dino. Hingga akhirnya Randy berbincang-bincang dengan Dino cukup lama. Ternyata Dino adalah pemilik dari perusahaan di tempat ayah Randy bekerja. Itu membuat hubungan Dino dan Randy cukup akrab.
🍒🍒🍒
Kurang panjang ya:)
KAMU SEDANG MEMBACA
I Envy You
Teen FictionAku ingin seperti kalian. Hidup dengan keadaan yang sebenarnya bukan hanya sekedar 'ingin' dan hanya jadi imajinasi belaka. °-° Nadila