PROLOG

4.8K 226 3
                                    

Malam ini di dermaga Kota Springfield, 6 orang gadis tengah mengadakan 'penyambutan' untuk anggota baru geng mereka. 3 anggota baru yang hendak di tes oleh mereka terlihat sedang berlulut dengan tangan terikat oleh tali plastik. Salah satu dari ketiga gadis itu tampak semakin merinding ketakutan dengan tes yang hendak dia kerjakan berikutnya.

"Aku menyerah," kata Alice -si gadis yang merinding itu.

"Apa katamu?" pertanyaan retorik terucap dari Ruth -ketua geng Voocord yang berdiri di tengah-tengah anggota gengnya.

"Aku menyerah!" teriak Alice kali ini dengan lantang.

"Kamu menyerah, pulang, dan akan melaporkan kami ke orang tuamu, begitu ya maksudmu?" sahut Frida yang berdiri paling ujung.

"Aku rasa kita harus mengganti tesnya, Ruth," bisik Chloe.

"Gak, Chlo. Ini kan ide jeniusmu dan kita udah sepakat untuk melakukannya. Malam ini!"

Tes malam ini yang juga akan menjadi tes terakhir para anggota baru adalah melepaskan diri dari ikatan di dalam gelapnya laut. Sekoci sudah di siapkan oleh Anne dan mereka siap berangkat menjauh dari dermaga untuk melancarkan tesnya ini. Kesembilan gadis itu pun satu per satu memasuki sekoci.

"Frida, Chloe, kalian yang mendayung. Anne, Risa dan Fany, kalian pegangi anak-anak lemah ini. Aku yang akan pegang senter," seru Ruth mengatur anak buahnya itu.

"Kamu yakin, Ruth?" tanya Fany.

"Jangan jadi pengecut gitu dong, girls. Kita udah sepakat, oke!"

Frida dan Chloe pun mulai mendayung. 3 gadis yang masih terikat itu, Alice, Bella dan Mia mulai menangis dikeheningan malam. Angin yang berhembus semakin kencang membuat sekoci mereka agak terguncang. Namun guncangan itu tidak sedikit pun membuat Ruth takut. Dia malah menyuruh Chloe dan Frida mendayung lebih cepat melawan angin dan ombak.

Sekitar 15 menit perjalanan, Ruth pun menyuruh Cloe dan Frida berhenti. Inilah tempat terbaik menurut Ruth untuk menjalankan tesnya kepada anak baru. Ruth menyuruh ketiga anak itu untuk berdiri. Mereka dipakaikan penutup mata walaupun mereka sudah berada di tengah gelapnya malam.

"Well, kalian punya waktu 2 menit untuk melepaskan ikatan ini. Setelah itu kalian akan langsung lulus dan resmi menjadi anggota baru Voocord. Itupun kalau kalian masih sanggup untuk berenang ke sekoci," cetus Frida.

Anne dan Risa mendorong Alice dan Bella yang dipegang oleh mereka. Fany terlihat ragu hingga akhirnya Ruth yang mendorong Mia menyusul kedua temannya ke dalam laut.

"Mulai timer-nya," seru Chloe.

"Gak perlu. Mereka akan keluar sendiri," ucap Ruth.

"Mereka gak akan mati," sahut Anne.

"Iyap. Ikatannya gak kencang kok," tambah Risa.

Mereka menunggu dengan tenang di atas sekoci kayu itu. Angin perlahan meninggalkan keheningan di antara mereka. Chloe mulai gemetar ketakutan dengan pikiran-pikiran anehnya. Tiba-tiba sinar yang sangat terang mengarah ke mereka. Air laut menggulung-gulung hingga membuat sekoci mereka terguncang dengan kuat.

"Hey... kalian sedang apa di sana?" tanya seorang pelaut dari kapal yang menerangi mereka.

Si pelaut membunyikan klakson perahunya yang nyaring itu hingga membuat semua yang ada di atas sekoci menutup telinga mereka.

"Fany, sudah dua menit," bisik Chloe kepada Fany.

"Aku tahu. Terus kita musti apa dong?" sahut Fany dengan suaranya yang mulai bergetar.

Chloe pun mengambil senter dari tangan Ruth dan kater dari katong jaket Risa. Tanpa ragu dia terjun ke laut seorang diri. Di dalam laut itu, Mia sedang berusaha membuka ikatan ditangannya. Chloe dengan cepat berenang ke arahnya dan memotong ikatan Mia itu dengan kater yang dibawanya.

Mia berhasil lepas dari ikatan dan dia menunjuk ke arah bawah sebagai isyarat akan keberadaan Bella dan Alice. Chloe mengangguk dan menyuruhnya ke atas duluan. Dia mengarahkan senter ke kakinya sambil mencari-cari keberadaan Alice dan Bella. Chloe mencoba untuk berenang lebih dalam sambil terus mengarahkan senternya ke kanan dan ke kiri dan akhirnya kedua gadis itu pun terlihat oleh Chloe.

Alice terlihat masih terikat dan Bella sedang berusaha menarik Alice yang terjatuh semakin dalam ke laut yang sangat gelap itu. Chloe berenang cepat dengan sisa-sisa tenangnya ke arah mereka. Alice melihat senter Chloe dan mulai melambai. Chloe memegang erat Alice dan memberikan senternya kepada Bella.

Chloe memberikan isyarat kepada Bella untuk naik duluan dan menerangi jalannya dari atas. Bella pun berenang dengan cepat ke permukaan dengan senternya. Chloe mencoba membuka ikatan dari tangan Alice tapi karena di sana sangat gelap, tidak sengaja Chloe malah menyayat ibu jarinya sendiri dengan kater yang dipegangnya.

Ikatan di tangan Alice pun terlepas. Chloe membawa Alice ke permukaan dengan sisa-sisa tenaga dan oksigen di paru-parunya. Walaupun leher seperti tercekik, Chloe tetap berusaha berenang mengikuti cahaya dari senter di atas kepalanya. Detik-detik terakhir oksigen meninggalkan tubuhnya pun semakin terasa. Chloe mendorong tubuh Alice ke atas dengan sekuat tenaganya. Alice pun sampai ke permukaan. Tangan-tangan dari permukaan menarik Alice keluar dari laut.

Tubuh Chloe perlahan mulai mati rasa. Bayang-bayangakan kematian mulai terbesit dalam pikirannya. Dalam hati, Chloe berpikir bahwajika ini hari terakhirnya, dia ingin mengunjungi dunia dongeng sebelumbenar-benar mati untuk memastikan apakah keajaiban sungguh-sungguh terjadiuntuk orang-orang baik. Apakah aku sudahbisa dikatakan anak baik setelah menolong Mia, Alice dan Bella? pikirnya.

BLUE MOON - Book 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang