''Apa kau bahkan tahu dia masih hidup atau tidak?''
Pertanyaan penuh emosi yang dilontarkan oleh Han Hyo Joo tiga tahun lalu sontak membuat Chaewon membisu. Bahkan tak pernah terpikir olehnya hal semacam itu terlintas dalam benaknya. Satu detik, dua detik, tiga detik, empat detik, dan tepat di detik kelima Chaewon mulai tak mampu menahan air matanya. Ia tergugu dalam isakan memilukan tak tahu apa yang harus dilakukannya.
"Chaewon-ssi, Chaewon-ssi, Moon Chaewon".
Seruan seseorang yang memanggil namanya sontak membuyarkan lamunan Chaewon dan membuatnya terkesiap.
"Ahhh Oppa, kau sudah datang? ". Tanyanya kikuk.
" Kau melamun?". Tanya pria berbadan tinggi yang kini menarik kursi untuk duduk dihadapan Moon Chaewon.
"Ah aniya, aku hanya terbawa suasana dengan cuaca hari ini. Malam tampak lebih indah dengan salju yang berjatuhan". Ucapnya dengan tersenyum.
Pria bermarga Yoo tersebut membalas senyumnya.
"Maaf membuatmu menunggu, pasien hari ini lumayan banyak dari biasanya". Ada rasa bersalah dari yang keluar dari mulutnya.
"Tak apa oppa. Aku juga baru sampai. Kau mau pesan kopi atau.. ".
" Kita langsung pulang saja, kau pasti sangat lelah hari ini". Yoo yeon seok memotong ucapannya.
Chaewon tersenyum sembari menganggukan kepalanya.
Setelah memakai mantel dan menarik tas nya, Moon Chaewon segera berdiri dan menyambut tangan yoo yeon seok yang disodorkannya untuk menggenggam tangannya.
Mereka mulai berjalan bergandengan di dinginnya udara malam kota Seoul. Tak ada kata yang terlontar, hanya diam yang menjadi penengah mereka. Sesekali mereka bersitatap lalu saling menyunggingkan senyum indah mereka.
"Terimakasih oppa telah mengantarku pulang". Ucap Chaewon setibanya mereka didepan rumah sederhana miliknya.
Yoo Yeon Seok hanya menganggukan kepalanya sembari tersenyum.
"Ah iya Chaewon ah, ini untukmu". Pria tampan berbadan tegap itu mengeluarkan setangkai mawar merah dari saku mantelnya.
"Selamat atas terselenggaranya pameran lukisan perdanamu, maafkan aku tak bisa datang ke pameranmu sore tadi". Sambungnya seraya memberikan bunga mawar yang sedari tadi ditangannya.
