[BOOK#2] [THE SEQUEL] King of My Heart

[REVISED] 07 - #Hello

[THE SEQUEL] King of My Heart
[REVISED] 07 - #Hello

• • •

"Sehun-ah... Gwaenchana? Hei! Sehun-ah?! Kau bisa mendengarku?" Tanya Tiffany masih terlihat panik. Benar-benar panik ketika Sehun hampir saja tak sadarkan diri kala itu.

"Hei! Sehun-ah!" Seru Tiffany masih menggoncangkan tubuh Sehun dengan keras. Berharap agar pria itu tidak kehilangan kesadarannya saat ini.

"Obatku... obatku..." Gumam Sehun berulang kali, sembari memegangi kepalanya dengan kedua tangan yang masih terasa sakit.

"Di mana? Di mana kau meletakkannya?" Seru Tiffany.

Sehun menunjuk ke suatu arah. Tiffany mengikuti ke mana arah Sehun menunjuk. Laki-laki itu menunjuk ke arah kamarnya sendiri. Tiffany dengan segera bangkit berdiri kemudian berlari ke arah kamar Sehun. Dengan tergesa-gesa wanita itu berlari. Tangannya nampak bergetar hebat ketika memasuki kamar Sehun. Matanya terus menyelidiki ruangan itu. Kemudian, ujung matanya terpaku pada nakas di samping tempat tidur.

Tangannya lalu meraih sebuah botol di atas nakas itu. Ia membaca, dan ada nama Sehun tertera di kertas yang ditempel pada botol itu. Dengan keterangan di bawahnya 'PENENANG'.

Wanita itu berlari ketika yakin, bahwa obat itulah yang sedang Sehun perlukan. Sesampainya di depan dapur, ia melihat Sehun yang masih menekuk tubuhnya ke bawah, sambil memegangi kepalanya dan terus merintih kesakitan.

"Sehun-ah? Lihat ini! Apa ini obatnya, eo? Sehun-ah!" Ujar Tiffany sambil menggoyang-goyangkan tubuh Sehun.

Sehun beralih menatap wanita di sampingnya itu dengan berurai air mata. Matanya menangkap botol yang digenggam oleh Tiffany. Dengan cepat, Sehun meraih obat itu dan menuangkan beberapa kapsul dari dalam botol itu. Dengan segera Sehun menelan kapsul-kapsul itu, ketika kapsul itu sudah ada digenggamannya.

Sesaat dirinya mulai tenang. Ia tidak meracau hebat seperti sebelumnya. Tiffany bernafas lega ketika dirinya melihat Sehun yang sudah tenang, tidak seperti barusan. Tiffany kemudian menaikkan tangannya dan mengusap perlahan bekas air mata Sehun. Pria itu lalu menatap Tiffany, ketika Tiffany melakukan itu.

"Apa yang terjadi padaku?" Tanya Sehun, kemudian kembali berurai air mata. "Apa aku sudah gila?"

Mendengar itu, seakan hati Tiffany baru saja dicabik oleh benda tajam. Ia tak kuat ketika Sehun mengucapkan hal itu di depannya. Ia tak sanggup melihat penderitaan laki-laki di depannya itu yang terasa amat memberatkannya.

"Kau tidak gila! Kau hanya... kau hanya..." Tiffany bahkan tidak tahu, kata-kata apa yang cocok untuk menenangkan hati pria di depannya itu.

Sehun di tempatnya masih menatap ke arah Tiffany. Membuat Tiffany tak tahan untuk tak ikut berurai air mata. "Ingatan-ingatan itu yang selalu membuatku seperti ini! Ada apa dengan diriku?" Tanya Sehun masih menatap Tiffany.

Tiffany beralih memeluk Sehun. "Kau tidak gila! Kau hanya merasa tertekan saat ini. Semuanya akan membaik pada dirimu, cepat atau lambat." Ujar Tiffany dengan tangannya yang mengusap punggung Sehun, mencoba menenangkan pria dipelukannya itu.

"Aku tidak tahu seberapa banyak, aku melupakan ingatanku. Tapi aku akan berusaha, tetap berusaha untuk mengingat semuanya." Tiffany tak tahan untuk tidak menjatuhkan air matanya. Ia baru saja mendengar tekad Sehun.