part one

660 9 0
                                    

"Prangg....!!!".

Terdengar suara pecahan vas bunga yang beradu dengan lantai akibat di banting dengan keras. Disusul suara teriakan saling adu mulut antara sepasang suami istri. Mengabaikan kenyataan ada seorang anak yang duduk terpaku di sudut kamar sambil menutupi kedua telinga mengunakan tangan - tangan kecilnya. Berusaha untuk menutup indra pendengarannya dari pertengkaran kedua orang tuanya yang sudah merupakan rutinitas sehari - harinya.

*** Ketika cinta harus memilih ***

Cantik, Anggun, Elegan, berwibawa dan terlihat angkuh, adalah kesan yang pas untuk mengambarkan sosok seorang gadis yang sedang berjalan santai melewati lorong kampusnya. Berpuluh - puluh pasang mata yang menatap kagum padanya sama sekali tidak ia hiraukan. 

"Cinta...!".

Teriakan yang terlontar dari mulut seorang gadis lain sambil berlari menyusul dari belakang menghentikan langkahnya.

"Cinta, tungguin".

"Kenapa?" tanya gadis yang di pangil Cinta itu sambil berbalik menoleh.

"Hufh... loe jalannya cepet banget si" kalimat gerutan keluar dari mulut gadis itu yang tampak masih berusaha menetralkan kembali nafasnya yang tanpak ngos - ngosan.

"Bukan gue yang cepet tapi loe-nya yang lelet" Balas Cinta setengah meledek Kasih, Sahabat terbaiknya yang terlihat sedang memonyongkan mulut sebel.

"Eh cinta, tau nggak gue punya kabar bagus buat loe" Kata Kasih beberapa saat kemudian, Raut germbira jelas terpancar dari wajahnya.

"Oh ya?. Apa?" Tanya Cinta tanpa menoleh. Tanda ia sama sekali tidak tertarik.

"Tara" kata Kasih sambil menunjukan Bungkusan tas di tangannya.

"Apa ni?" Cinta tampak mengerutkan kening heran.

"buka aja" Kasih mempersilahkan.

Cinta segera meraih bungkusan tersebut. Kening nya semakin berkerut saat mendapati gaun berwarna pink sebagai isinya.

"Gaun?" Cinta masih Belum ngeh.

"Yupz. Kemaren gue kan shoping bareng mama. Terus gue liat tu gaun keren. Nah berhubung gue termasuk kedalam kategori sahabat terbaik di dunia, ya udah sekalian deh gue beliin buat loe biar sekalian bisa loe pake pas acara ulang tahun kampus kita hari minggu besok" terang kasih panjang lebar.

"Ya ampun kasih.. Gue kan udah bilang. Gue nggak akan pergi".

"Yah... Kok gitu si?" Kasih tampak cemberut.

"Loe kan udah pergi bareng sama calon gebetan loe yang entah siapa namanya. So, gue dateng-nggaknya harusnya nggak ngaruh donk?".

"Siapa bilang?. Kalau nggak ada loe ngak rame" bantah Kasih sok-sokan iklan.

"Tau deh" Cinta mengabaikan ocehan sahabatnya dan memilih berlalu masuk kekalasnya.

*** Ketika cinta harus memilih ***

@kantin

"Aldi, loe yakin mau nembak Cinta?" tanya Galang sambil mengaduk - aduk baksonya. Tangannya terulur meraih botol beling berwarna coklat. Menambahkan sedikit kecap kedalam mangkuknya.

"Yakin donk " balas Aldi mantap.

"Loe nggak takut di tolak?" Tanya Farlan mencoba mengingatkan.

"Emang siapa si yang bisa menolak pesona gue?" tantang Aldi penuh percaya diri.

"Yah kalau sekedar cewek biasa atau yang biasa loe temui di pinggir jalan sih kita nggak ragu. Tapi ini cinta. CINTA bro" kata galang sengaja menekankan pada kata CINTA.

Ketika cinta harus memilihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang