4

212 11 3
                                    



Alex menggeliatkan badannya yang lelah mencoba untuk kembali ke dunia mimpi dengan menutup telinganya dengan bantal,namun suara keributan di lantai bawah sangat mengganggu dan memancing dirinya untuk ikut terlibat. Dengan terpaksa dia bangun dan mengambil sebuah kaos untuk menutupi tubuh atletisnya yang memiliki 6 kotak di bagian perut,mencuci wajahnya dan segera berjalan turun untuk menyudahi keributan di pagi itu.

     "Gak perlu kak Neta,aku bisa kok pergi sendiri. Kenapa juga harus di antar sama dia."

     "Udah deh Tha,gak perlu gengsi gitu lah sama gue. Lagian gue juga mau sekalian ke kempus kok."

     "Ya udah,pergi aja sana. Gue gak butuh tumpangan dari lo,gue udah biasa di antar sama supir."

     Bi Anne yang melihat Alex menuruni tangga segera mengambil air untuknya.

     "Ada apa sih bi? Itu Agatha kenapa pagi-pagi gini udah ribut?"

     "Itu nak,Agatha gak mau diantar sama nak Arkana tapi nak Arkananya ngotot mau anterin. Jadinya ribut deh mereka. Nak Alex mau sarapan apa? Nanti bibi buatkan."

     "Gak apa bi,nanti aku makan roti aja."

     "Ya sudah,kalau begitu bibi permisi yah."

     "Kak Alex,liat tuh si Arkana maksa aku. Aku kan gak suka di paksa."

     "Aduh Atta,kakak yang minta dia nganterin kamu."

     "Ih kakak,kok malah minta dia anterin sih. Kan ada supir kak."

     "Supirnya mau kakak suruh buat nganterin kak Neta pulang abisnya kakak gak bisa anter,kakak masih harus mengurus kasus om Bram."

     "Yah kakak,ya udah deh terserah kakak aja. Aku ngambek."

     "Hahahahaha...sudahlah little princess,hari ini aja kok yah." Alex mencium kening Agatha sebelum Agatha berjalan meninggalkan mereka.

     "Ya udah kak,aku juga berangkat. Bye."

     "Hati-hatu yah Arka."

     "Siap."

    

*****

     'Sialan,aku bisa sulit bergerak kalau kayak gini. Kenapa juga harus dia yang mengantarku,aku harus segera hubungi dia.'

     "Ayo Atha naik,kok malah bengong disana. Nanti kita terlambat."

     "Iya bawel."

     Agatha menuruti semua perkataan Arkana,dia menaiki motor Arkana dengan tenang. Dia tidak ingin mendengarkan semua ocehan Arkana,dia hanya fokus mengetikkan sesuatu di ponselnya dan mengirimkannya kepada seseorang.

     "Hei Agatha,lo dengerin gue gak? Kok lo diem aja? Mendadak sariawan ya lo?"

     "Aduh,bawel lo ah! Fokus aja sama jalan lo,gue gak mau yah kenapa-kenapa gara-gara lo."

     "Tenang aja kali,lo itu di boncengin sama seorang pembalap profesional kayak gue jadi jangan khawatir."

     Agatha hanya memandang jengkel kepada pria di depannya,jika saja dia tidak menuruti perkataan kakaknya mungkin saja dia bisa melakukan pekerjaannya dan bukannya terjebak dengan seorang pria yang cerewet.

DARK ANGELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang