Memeluk Patah Hati

114 10 0
                                    

Peluklah dengan erat patah hati, sebab patah hati adalah cara terbaik-Nya untuk menyadarkan kita. Bahwa cinta yang tumbuh bukan untuk-Nya dan tanpa seizin-Nya selalu menghadirkan pedih dan getar sesak di dada. Selalu membuat airmata mengucur dan kesedihan tiada artinya.
.
Kamu, tak usahlah merawat pedih dengan selalu mengingatnya bersama tangis. Tapi berusahalah untuk mengenangnya dengan manis. Aku pernah seperti kamu juga, mencintai seseorang dalam diam dan berjuang dalam hening-hening kemudian. Namun, ketika tangan yang rapuh ini hendak meraihnya, ketika kaki yang lemah ini hendak menjemputnya. Dia malah pergi ke lain hati sebelum sempat kumiliki. Padahal telah banyak waktu kuhabiskan bersamanya. Memandang senja bersama, mendaki bukit dalam genggaman tangan di batu yang sama. Dan saling merindukan, jika salah satu di antara kami tak ada kabarnya.
.
Kamu, jauh lebih beruntung dari aku. Dia yang kamu cintai segenap hati masih sempat memperjuangkanmu. Berharap bahwa kamulah pasangan terbaiknya. Berusaha untuk tetap bersama kamu. Berjuang untuk memiliki kamu. Namun, perbedaan ini seolah kejam sekali merenggut harapan kalian. Karena kamu yang berdoa dengan menengedahkan tangan tak mau melepas kepercayaan kamu. Dan dia yang berdoa dengan menangkupkan tangannya di dada juga enggan mengikuti kepercayaanmu. Entahlah, aku tidak tahu. Lebih menyakitkan cinta kalian atau perasaanku yang terlambat dinyatakan. Aku tidak tahu, yang jelas aku paham sakitnya seperti kamu, meski tak pernah mengalaminya. Dan aku merasa enggan mengulangi kesalahan yang sama bersama Rieda.
.
Cinta beda agama akan menguji kita, apakah kita lebih mencintai penciptanya atau ciptaan-Nya. Tidak ada yang salah dengan hati, tidak ada yang salah dengan rasa. Yang salah adalah kita yang terlalu memaksakan kehendak untuk menyatukan rasa yang sukar  disatukan.
.
Kupinta kepadamu sahabat. Peluklah dengan erat patah hati, kenanglah dia dengan hati yang tersenyum. Sebab, aku tak ingin ada dua orang yang kehilangan warasnya karena cinta. Cukup aku yang merasakannya.

*Demi Kamu
(Untuk , Rahis Ramadhansyah dan Maria Alisa Sinaga)

Membunuh SepiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang