1

3 0 0
                                    

"Gio! Kaella masakin telur buat sarapan nih!" Gadis mungil tersebut masih setia dengan gaun tidurnya serta rambut di cepol yang berantakan, Oh jangan lupakan dapur yang sama berantakannya saat ini.

Gio menghela nafasnya dan mematikan kompor yang masih menyala meskipun Kaella sudah pergi membawa telur gorengnya,

"Beresin nanti," Kaella mengerucutkan bibirnya, namun ia tetap mematuhi apa yang Gio katakan.

Setelah menyusun meja makan secantik mungkin 'menurutnya' Kaella kembali ke dapur dan membersihkan kekacauan yang ia buat,

Cangkang telur yang berada di dalam penggorengan. Wajan kotor yang berada di atas piring-piring bersih, kuning telur yang berceceran di sana sini.

Dan ya, beginilah aktifitas Kaella di pagi hari. Yang pada awalnya Kaella bersenang-senang dengan acara memasak paginya atau lebih termasuk ke eksperimen buatannya, dan berakhir membersihkan dapur setelah mendengar sepatah dua patah kata sambutan(?) Dari Gio suaminya.

"Gio tolong di makan ya telurnya, jangan di sisain" ucap Kaella masih fokus membersihkan dapurnya,

Gio menghela nafas sekali lagi,lalu memakan telur setengah gosong yang berada di dalam piring makannya.

"Itu telur terbaik yang Kaella punya, setelah berkali-kali mencoba" ucap Kaella lagi,

"Kaella di situ masukin sayur-sayuran, biar Gio sehat. Biar Gio gak gizi buruk selama nikah sama Kaella," ucap Kaella lagi, Gio hanya bergumam sebagai sahutan.

Setelah di rasa selesai membersihkan dapur, Kaella kembali menuju kamar Gio dan menyiapkan air hangat untuk Gio serta menyusun rapi seragam sekolah Gio.

"Air hangat buat Gio mandi udah siap, Seragamnya juga. Nanti Kaella yang makein dasinya Gio ya, biar kayak pasangan-pasangan udah nikah biasanya" ucap Kaella, lalu berjalan menuju kamar miliknya.

'Iya Nako, Kaella juga udah tau kalo hari ini Bu Nisa gak masuk. Bu Nisa bilang sama Kaella kemarin, sekalian nitip tugas' Kaella mengambil handuknya, dan berjalan ke kamar mandi.

'Nanti Kaella kasih tau, sekarang Kaella mau mandi' ucap Kaella lagi,

'Gio? Iya dong, Gio makan masakan Kaella. Maunya Kaella tuh Gio bilang makasih buat Kaella, eh taunya diem kayak biasa aja' Kaella melepaskan cepolan rambutnya,

'Udah deh ya, sampe ketemu di sekolah.' Setelah mematikan ponselnya, Kaella mulai mengawali aktifitas yang sebenarnya.

*skip*

"Kaella ke ke- las dulu" Sebelum Kaella menyelesaikan ucapannya, Gio sudah pergi ke arah yang berlawanan terlebih dulu.

Kaella berjalan gontai menuju kelasnya, entah kenapa setiap paginya Gio selalu pergi ke arah yang berlawanan dengan kelasnya. Dan ketika kelas hampir masuk, Gio akan kembali menuju kelasnya. Dan saat itu pula, Kaella sudah berada di dalam barisannya.

"Padahal Kaella gak bau, tapi kayaknya Gio gak pernah tahan deh deket sama Kaella" ucap Kaella pelan, ada nada terluka di dalamnya.

Bagaimana tidak? 3 bulan yang lalu Kaella dan Gio resmi menikah. Dan menikahnya berdasarkan keinginan mereka masing-masing,

Gio memang ingin menikahi Kaella, dan Kaella menyetujuinya karena ia sudah mengenal Gio. Dulu Gio tidak sedingin yang sekarang, bahkan dulu Gio lebih care pada Kaella di bandingkan dengan adiknya Gio.

Kaella menatap cincin emas yang melingkar di jari manisnya, desainnya yang simple tapi tak luput dari image Elegan.

"Dor!" Kaella menghilangkan raut sedihnya tadi dan mengganti dengan senyum manisnya,

"Sadako bikin Kaella kaget tau gak!" Protes Kaella, sahabatnya itu mengerucutkan bibirnya.

"Hanako Kaella, bukan Sadako. Kan udah sering di kasih tau," ucap gadis yang sering di sapa Nako tersebut,

"Kaella bercanda, ehehehe. Yuk masuk, Kaella mau nganterin kertas tugas ini" ucap Kaella menarik tangan Nako dan berjalan menuju kelasnya,

"Kaella berangkat sama Gio lagi?" Tanya Nako, Kaella mengangguk.

"Dan Kaella di tinggal lagi?" Kaella hanya tersenyum menanggapinya,

"Tuh kan, udah Nako tanyain kan tadi pagi. Nako aja yang jemput, biarin Gio pergi sendiri" ucap Nako,

"Kaella gak enak sama Gionya Nako, Kaella kan udah jadi istrinya Gio" ucap Kaella nyengir,

"Kok bisa ya Gio nyuekin Kaella, padahal dulu kan Gio gak gitu"

"Udah ih, jangan gosipin Gio. Gio juga udah berusaha jadi suami yang baik buat Kaella,"

"Percuma sih ngasih tau Kaella, gak bakal di dengerin juga" dengus Nako, Kaella tertawa kecil.

"Makanya Nako diem aja, ntar kalo Kaella udah sebel banget Kaella pasti cerita kok sama Nako" ucap Kaella, Nako hanya menganggukan kepalanya. Dan mereka memasuki kelas yang cukup heboh seperti biasanya.

@#Kantin.

"Punya istri cantik kayak Kaella, tapi masih aja di cuekin. Kaella pergi sama yang lain baru tau lo Yo," Cello menepuk pundak Gio ketika Gio memasuki kantin dan ikut bergabung dengan teman-temannya,

"Ya mau gimana lagi, gue ke dia tuh serba salah" ucap Gio,

"Tapi gak harus nyuekin dia juga kali, gue lihat Kaella udah berusaha buat jadi istri yang baik" ucap Leo kembaran Cello,

"Kalo lo udah bosen sama Kaella, kasih ke gue aja. Gak masalah," canda Cello,

"Nah kali ini gue setuju sama Cello, kasih ke gue aja. Biar pun udah pernah nikah, yang penting jandanya unyu-unyu kayak dia" ucap Leo tertawa,

"Bosen botak lo, gak bakal lah." Ucap Gio mendengus,

"Lo gak bakal bosen, Kaellanya bisa-bisa bosen ngadepin sikap lo yang sok cuek ke dia." Ucap Cello, 
Gio tampak diam di tempatnya, mungkin saja kan yang Cello katakan itu benar? Tiba-tiba Kaella bosen dan ninggalin Gio gitu aja?

"Ah gak mungkin," ucap Gio menggelengkan kepalanya, Cello dan Leo hanya mengangkat bahu lalu melanjutkan kembali memakan buburnya.

"Ya mungkin kan?"

*****
Vote?

KaGio.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang