chapter 1

10 3 2
                                    


---Story begin---
.
.
.
==Wirasena’s house==
Pagi ini jalanan mulai ramai oleh para pejalan kaki dan kendaraan, mulai dari sepeda motor, mobil sampai bus. Di sebuah rumah yang terletak di salah satu perumahan elit terlihat seorang remaja laki-laki yang sedang sibuk bersiap-siap.

Alfa pov.

“ sayang, kau sudah bangun?, segeralah bersiap-siap lalu turun ke bawah untuk sarapan”
“iya bun, alfa akan segera turun” setelah itu terdengar langkah kaki menjauh, sepertinya bunda sudah turun ke bawah.

Oke, sepertinya gue harus memperkenalkan diri dulu, perkenalkan gue alfa, lengkapnya alfa nugraha wirasena, hari ini adalah hari pertama gue mulai sekolah lagi setelah libur kenaikan kelas jadi sekarang aku sudah resmi kelas 11, gue adalah anak tunggal dari Bramantio Wirasena seorang pengusaha sukses jadi bisa di pastikan hidup gue sangat berkecukupan. Baiklah, sampai disini saja perkenalannya lagi pula gue harus segera turun untuk sarapan dan pergi kesekolah, karena meskipun kelakuan gue tidak begitu baik tapi gue nggak pernah datang terlambat kesekolah dan membolos pelajaran. Lagi pula gue cukup pintar karena selalu mendapat posisi pertma di kelas.

Setelah meraih ransel miliknya, alfa langsung turun untuk srapan, di meja makan juga sudah ada ayahnya yang sedang minum kopi sambil membaca koran pagi seperti biasa.
“ pagi ayah” sapa alfa saat sudah sampai di meja makan
“ pagi, apa kau sudah siap untuk kesekolah?” tanya ayahnya
“ ya ayah, alfa sudah siap” jawab alfa
“ baiklah , kita bisa mulai untuk sarapan sekarang, ayah tidak mau kau terlambat di hari pertama kau mulai sekolah”
Setelah mengatakan itu mereka mulai sarapan, karena ibunya ibunya juga sudah datang membawa pancake yang baru saja matang.

.
.
.
.
==Ganendra’s house==

Di kediaman keluarga ganendra tedengar langkah kaki para pelayan yang sudah mulai beraktifitas, tapi tidak terlihat satupun anggota keluarga ganendra di sana. Disebuah kamar di rumah ini terlihat seorang laki laki yang masih menggulung dirinya di dalam selimut, tak ada tanda tanda dia akan segera bangun karena terlihat jelas bahwa orang yang sedang bergelung didalam selimut itu masih tertidur pulas.

Duk duk duk
Tiba-tiba terdengar ketukan dari arah luar kamar tidur tersebut
“ tuan muda, apakah anda sudah bangun?” tapi tak ada sautan dari pemilik kamar tersebut
“tuan muda bagas?” masih tak ada sautan juga dari si pemilik kamar yang masih tertidur pulas
Merasa tak ada sautan pelayan tadi memilih untuk pergi, karena jika dia masih mengusik tuan mudanya tersebut dia pastia akan di marahi habis-habisan.

Tiga puluh menit setelah pelayan tersebut pergi, terdengar suara dari ponsel pemilik kamar tersebut atau bisa kita sebut bagas, Bagaskara arsenio ganendra.  Bagas mulai terlihat bangun ,tangannya meraba-raba meja nakas yang ada di samping tempat tidurnya.

Bagas pov.

“ halo?”begitulah bunyi suara dari seberang ponsel tersebut
“ siapa?” Bagas bertanya dengan suara serak khas orang bangun tidur, tampaknya dia belum sepenuhnya bangun.
“ hoy gas ini gue ervin, dan apa-apaan dengan suara lo itu huh? Jangan bilang kalo lo baru bangun? Ini hari pertama kita mulai sekolah , jangan sampai lo bikin masalah dengan datang terlambat di hari pertama” ucap ervin
“ apa yang salah dengan suara gue hah!? Iya gue tau, udah ya gue mau mandi dulu”.

setelah mengatakan itu , bagas langsung memutus panggilannya secara sepihak, tanpa peduli bahwa sahabatnya itu sudah sangat ingin mencincangnya, yang bersikap seenaknya.

Setelah memutus panggilan dari sahabatnya itu, bgas langsung bergegas untuk mandi, dia juga ingin menikmati fasilitasnya saat ini, tidak lucu bukan jika fasilitasnya di cabut oleh ayahnya karena membuat masalah di hari pertamanya masuk sekolah lagi setelah libur kenaikan kelas.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 28, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

our  matchmaking life Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang