Part 5

3.4K 232 113
                                    

"APA???" jawab Asyraf dengan nada yang tinggi

"Aku tau Asyraf kau akan sangat marah, tapi maafkan aku, aku tak tahu harus bagaimana lagi, aku pusing memikirkannya" Jawab Alvino dengan sedikit ingin menangis

"Baiklah tolong kau ceritakan bagaimana ini bisa terjadi hah? aku tak menyangka kau akan jadi seperti ini" 

"Dengarkan aku dan jangan marah" Jawab Alvino dan ingin menceritakan kejadiannya

Alvino pun menceritakan kejadian itu dimana ia melakukan kesalahan pada seorang wanita ONSnya yang tak lain adalah wanita yang disukai Asyraf. Ia menceritakan semuanya dengan detail sampai ia katakan bahwa ia lupa memakai pengaman dan mengeluarkannya didalam, ia sangat merutuki dirinya sendiri yang sangat ceroboh itu, ia hanya bisa menikmati indahnya malam bersama wanita ONSnya tanpa memikirkan resiko yang akan terjadi. Ia pun juga menceritakannya sambil mengeluarkan sedikit air mata. Ia tak tahan membendung air matanya. Kini hanya ada penyesalan di dalam dirinya.

"Jadi wanita yang hamil itu adalah wanita cantik yang menggoda kita dengan pakaian seksinya itu?" Tanya Asyraf dengan sangat kaget, padahal ia sangat ingin memilikinya tapi Alvino sudah mengacaukannya seperti ini.

"Ya kau benar" Jawabnya dengan lesu

"Apa kau memang bodoh hah? Bukankah sudah kuperingatkan malam itu Al untuk memakai pengaman, kau lihat sendiri kan jadinya kalau tidak memakai itu, YaTuhan aku harus katakan apa nanti pada mom and dad kalau mereka menanyakanmu!" Tanya Asyraf dengan sangat marah, bagaimana tidak, wanita yang ia temui di restaurant itu ternyata sudah tak perawan lagi. Ia sedih mendengarnya, tapi ia berusaha untuk tetap tegar.

"Aku tau Asyraf aku sangatlah bodoh, aku sungguh minta maaf" Jawab Alvino dengan penekanan kata minta maaf pada kakaknya itu.

"Ya sudahlah, nasi sudah menjadi bubur, tak ada gunanya lagi Al kau menyesal seperti ini" 

"Dan tolong kau jangan katakan masalah ini pada mom and dad cukup kita bertiga yang tau, aku mohon padamu Asyraf"

"Baiklah-baiklah, lalu apa rencanamu selanjutnya?" Tanya Asyraf 

"Entahlah, aku tak tau sekarang, aku tak berani mengunjungi wanita itu, aku takut kalau ia minta pertanggung jawaban ku nanti, aku bahkan belum siap jadi seorang ayah"

#####

Ranny kini tengah berada di rumahnya yang sedang mengemas barang-barangnya dari rumah itu. Seperti yang ia pikirkan setelah ia mendapat uang banyak ia akan pindah dari rumah ini ia sudah tak tahan lagi tinggal satu atap dengan saudara kembarnya itu. Ranny sangatlah puas setelah melakukan ONS dengan pria itu karena pria itu benar-benar memberikannya uang yang sangat banyak bahkan bisa 5 kali lipat lebih banyak dari gaji Rinny yang tak seberapa itu. Tapi disamping itu semua Ranny pun belum menyadari kalau 'sesuatu hal' telah terjadi padanya.

"Ranny, kapan kau pulang? lalu kenapa kau membereskan baju-bajumu?" Tanya Rinny yang kini sudah ada di rumah tanpa Ranny ketahui, sebenarnya ia sangatlah merindukan saudaranya itu, ia ingin sekali memeluknya tapi itu tak mungkin karena Rinny pikir pasti Ranny akan meremehkannya.

"Eh ada Rinny, aku baru saja pulang dan seperti yang kau lihat aku juga akan pergi setelah mengemas barang-barangku ini" Jawab Rinny dengan sangat santai tanpa ada masalah

"Kau akan kemana Ran? bukankah ini juga rumahmu?"

"Sepertinya tidak begitu Rin, aku tak menganggap rumah ini seperti rumahku, aku disini hanya merasa seperti seseorang yang menumpang hidup" Jawab Ranny dengan sedikit menyinggung perasaan Rinny.

"kenapa kau berkata seperti itu Ran? baiklah aku tau kalau selama ini aku salah bisakah kau memaafkanku dan kita akan hidup seperti dulu lagi?" Ucap Rinny dengan sedikit penyesalan dalam dirinya, bagaimana mungkin perkataannya dapat membuat Ranny akan pindah dari rumah ini, dan kalau Ranny tak ada di rumah ini ia akan hidup dengan siapa lagi? pikirnya.

"Oh Rinny lihatlah dirimu sekarang, kau bahkan bisa meminta maaf padaku sekarang, apa kau lupa perkataan mu tempo hari? kau menyuruhku bekerja dan menghasilkan uang yang banyak agar tak menyusahi mu lagi Rin? lupa ya?" Jawab Ranny dengan senyum sinisnya.

"Tapi Ran, aku benar-benar sedang kacau saat itu, maafkanlah aku"

"Sudahlah Rin, aku memang dari dulu tak ingin lagi tinggal denganmu dan sepertinya sekarang adalah waktu yang tepat untuk kita menjalani hidup masing-masing"

"Oke baiklah jika itu maumu, aku harap kau bisa bahagia disana" Ucap Rinny dengan pasrah

Setelah mengemas barang-barangnya Ranny pun pergi dari rumah itu yang meninggalkan Rinny dengan isakan tangis.

#####

Disisi lain Asyraf yang benar-benar tidak menyangka adiknya akan berbuat sejauh itu kini hanya bisa pasrah menerima takdir. Kini ia berencana untuk menemui wanita itu di restaurant, alih-alih untuk memberikan semangat padanya agar tidak berputus asa.

Asyraf tak mengatakan pada Alvino kalau dirinya tahu dimana tempat wanita itu bekerja karena menurutnya kalau ia beritahukan bisa saja alvino melakukan hal yang tidak diinginkan pada wanita itu.

Sesampainya di restaurant itu ia melihat dari luar restaurant bahwa wanita itu sedang sibuk bekerja, ia tak menyangka wanitanya harus mengalami masa sulit seperti ini.

"Hey cantik bisakah kita bicara sebentar?"

"Maaf Tuan tapi aku sedang sibuk bekerja, jika kau tidak punya urusan lebih baik kau pergi saja"

"Heyyy cantik kau jangan kesal seperti itu dong, ayolah aku hanya ingin berbicara dengan mu ya" Tanya Asyraf dengan sedikit memohon

"Yasudah baiklah tapi ingat hanya sebentar saja, karena aku masih sangat sibuk"

"Iya cantik"

Akhirnya mereka pun duduk di salah satu meja kosong di restaurant ini dan tak lupa juga Rinny memberikan pria ini secangkir minuman.

"Baiklah terima kasih minumannya, Cantik bolehkah aku tau namamu?"

"Namaku Rinny stevania, kenapa ya tuan?"

"Nama yang cantik seperti orangnya, namaku Asyraf Alexander Gautama, biasa di panggil Asyraf, tak usah panggil tuan ya"

"Tapi aku Tak menanyakan namamu tuan"

"Ah baiklah maafkan aku, aku hanya ingin memberi tahu saja"

"Sebenarnya maksudku kesini adalah untuk menanyakan kabarmu juga dengan kehamilanmu, apa kau baik-baik saja? Maafkan adikku ya, dia belum siap untuk jadi ayah" Ucap Asyraf to the point.

......Hening..... 

Plakkkkkkkk! ya benar sebuah tamparan telah mendarat mulus di pipi Asyraf, bagaimana tidak, Rinny benar-benar marah padanya.

"Apa kau benar-benar gila tuan? Siapa yang hamil? Dan siapa pula adikmu yang kau kira menghamiliku?"

.

.

.

To be continued ya guys

>>>>>>> <<<<<<<

Jangan lupa juga vomentnya yaa.. Itu akan sangat mempengaruhi semangat saya dalam menulis... Thanks

Bengkulu, Indonesia (April 2017)

YOU WILL BE MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang