Azira vop
aku mengenalnya sudah lama, bisa di bilang hampir 10 tahun mungkin, saat itu aku masih duduk di tingkat sekolah pertama sementara dia sudah menginjak bangku 2 SMA, tapi pesona seorang Delian benar2 bisa membius anak ingusan seperti ku....
aku selalu memiliki keyakinan apa yang kita ingin kan bisa kita dapatkan asal ada usaha di dalamnya, dan aku benar-benar meyakini itu, tapi untuk masalah yang satu ini aku merasa sangsi untuk meyakininya...
pria itu sangat terlihat pendiam diantara begitu banyak orang disekelilingnya, menciptakan dunianya sendiri, dan tak mengizinkan siapapun untuk memasuki dunia itu, diam-diam dengan bodohnya aku malah benar-benar tertarik dengan dunia yang pria itu ciptakan , bagai magnet yang dengan kekuatan besarnya menarik ku dengan paksa, tapi aku sama sekali tak merasa itu adalah sebuah keterpaksaan.....
senyum yang selalu pria itu sembunyikan runtuh ketika aku membuat lelucon di depannya, oh tuhan... ini pertama kalinya ia tersenyum di depan ku, dan itu membuat satu alasan, aku harus sering membuatnya tersenyum, agar kelak senyum itu khusus dia berikan padaku....
bodoh.... kenapa hanya dengan bisa membuatnya menyunggingkan sedikit senyuman saja, membuatku merasa bahwa dunia ada di genggaman tangan ku... apa sebegitu berpengaruhnya kah seorang Delian Fahmi Qurbi di hidup ku???
hal yang selalu aku sukai adalah cara nya berbicara, mendengarkan alunan kata yang keluar dari bibirnya seperti sebuah irama yang beraturan, aku harus benar-benar memanfaatkan indra pendengaranku karna dia hanya akan berbicara seperlunya saja...
setiap hari kegiatan ku adalah membuntutinya, mencari tahu semua hal yang ia suka, beranggapan bahwa kelak ia adalah orang yang akan menjadi pusat tujuan ku selanjutnya, mengesampingkan semua hal yang aku anggap tak penting....
dan bodohnya kenapa aku tak menyadari waktu akan cepat berlalu, dan sisa waktu ku melihatnya pun kian terkikis, di akhir masa sekolahnya, pria itu tak pernah kunjung lagi datang ke lapangan bakset hanya untuk sekedar mengamati teman2nya, atau bahkan yang lebih menarik dari itu, dia turut bermain dengan bola, menari bagai penari handal dengan keringat yang bercucuran di keningnya...
dia benar-benar menghilang di tahun ajaran baru, tanpa aku sempat mengenalkan diriku, tanpa sempat aku mengatakan aku menyukai semua hal yang ada pada dirinya...
mungkin dia mengenalku selintas, gadis kecil yang tanpa tahu malu tertidur di acara akbar sekolah yang mendapat teguran dari kepala sekolah, hingga membuat semua orang tertawa, bahkan ia hampir terpingkal-pingkal melihat kekonyolan ku,
aku bahkan tak memperdulikan semua orang yang mentertawakan ku, karna yang menjadi pusat perhatian ku adalah senyumnya, senyum yang jarang orang lihat...
dia benar-benar pergi tanpa meninggalkan jejak nyata dalam angan ku, benar-benar pria jahat yang tak memiliki hati, setidaknya katakan apa yang menjadi tujuan hidup nya di depan semua orang kala pria itu naik ke atas panggung, cita-cita yang mereka gantungkan setinggi gunung himalaya, tapi dia bahkan hanya memberikan seulas senyum dan mengatakan "terimakasih"
sedingin itukah hatimu, hingga satu orang pun tak bisa menjamahnya???
Delian Fahmi Qurbi, manusia berhati dingin, apa kelak aku bisa bertemu dengan mu kembali????
---o0o---
Assalamualaikum...
Hehee.. aku datang dengan judul baru, sebenernya ini tulisan lama yang tersimpan rapi di file lepy aku, dipikir-pikir sayang kalo Cuma jadi koleksi yang mungkin suatu hari nanti aku lupa pernah bikin cerita ini...
Jadi sambil nunggu LINS part 8 keluar, aku update ini dulu yaa... mumpung lagi rajin pengen update dilapak kesayanganku ini...
part 1 insyaAllah next time...