Benar-benar akhir

290 25 0
                                    

Mengejutkan. Nadia. Murid yang selalu dibangga-banggakan guru berada di balik semua masalah ini, ia menukar ulangan fisika Keyra dan menyembunyikan buku daftar nilai murid.

Guru-guru menunjukkan wajah tak percaya, tak terkecuali Keyra, tetapi kenyataannya sudah tepat di depan mata. Dan pernyataan bahwa yang baik di depan belum tentu baik di belakang itu nyata.

"Panggil Nadia" ucap kepala sekolah.

Beberapa pengurus TU pergi memanggil Nadia. Nadia datang dengan wajah yang seratus persen tegang. Ia mungkin akan dikeluarkan dan tidak akan diterima di sekolah manapun. Bahkan perkara ini bisa berpengaruh kepada pendidikan kuliahnya.

"Apa ini maksudnya Nadia? Kenapa kamu melakukan ini?" Tanya kepala sekolah.

Nadia menunduk, ia malu. Menyesali semua perbuatannya. Hanya karena rasa kesalnya ia sampai melakukan hal yang membuat kuantitasnya turun di hadapan semua penghuni sekolah.

Hening tak ada ciutan dari Nadia. Kepala sekolah dengan tegasnya memutuskan Nadia dikeluarkan dari sekolah.

"Bu, saya rasa saya ada salah sama Nadia. Jadi menurut saya kalau Nadia harus dihukum, kasih dia skorsing aja"

Semua penghuni ruangan rapat mengernyitkan dahi mendengar pernyataan Keyra.

Kepala sekolah tentunya sangat bingung detik itu juga, setelah berbincang dengan yang lainnya, kepala ssekolah memutuskan bahwa Nadia mendapat skorsing selama 4 bulan.

Skorsing atau drop out tidak ada yang lebih baik menurutnya, sama sama meninggalkan sekolah.

---

"Gue mau bilang makasih ke elo karna udah mau bantuin gue" kata Keyra saat berada di depan ruang kelas. Rapat sudah selesai dan surat pernyataan skorsing untuk Nadia akan segera dikeluarkan. Kepala sekolah juga sudah meminta maaf atas kesalahpahaman.

Dan tentunya orang tua Keyra meminta maaf kepada Keyra. Kini semuanya benar-benar membahagiakan, senyum terukir di wajahnya.

"Hm ya" singkat Gion.

"Oh iya, lo bakal ikut pertukaran pelajar?" Tanya Keyra.

"Ya gitu deh"

"Kapan berangkat?" Tanya Keyra lagi.

"2 minggu lagi"

"Oke. Selamat ya" tangan Keyra terulurkan.

Gion menangkap tangan Keyra, menyiratkan rasa yang hingga detik ini tidak ia sadari. Keduanya sama-sama menyalurkan aliran jiwa yang terbang, merasakan gejolak dari efek jatuh hati. Keduanya sama-sama terpana.

Tanpa mereka sadari.

---
Tak terasa akhir semester sudah ia lewati dan kini kedua orang tua Keyra sudah berada di aula menunggu hasil rapot sedangkan semua murid berkumpul di lapangan untuk mendengarkan pengumuman kejuaraan kelas.

Dimulai dari kelas 10, rasanya lamban sekali. Dan ini dia tiba saatnya kelas 11.

"Juara 3, Revina Yulia. Juara 2, Putra Adi..."

Ya lagian gue ga bakal disebut juga. Batinnya.

...Juara 1, Keyra Anindya Dirgantara"

Dengan perasaan bungah tak menentu Keyra maju ke depan menampilkan senyumannya paling manis. Ia melirik Reza dan Reza tersenyum kepadanya.

---

"Key" panggil Edo.

"Ya?"

"Gue mau minta maaf ke elo... Gue.. gue kerja sama sama Nadia buat bikin lo susah biar Nadia bisa deketin Reza lagi, gue.. gue.. gue sodaranya Nadia. Tapi Key gue rasa gue beneran suka sama lo.. gue.."

Awalnya Keyra ingin marah mencaci maki lelaki di hadapannya ini, tetapi ia tersenyum.

"Gue udah ga peduli" lantas Keyra pergi meninggalkan Edo yang ternyata pura puranya suka menjadi nyata.

---

Keyra menuju kelasnya untuk mengambil barang-barangnya di loker.

Kiriman lagi?

Sekotak coklat dan bunga, jangan lupakan boneka kecil. Ia mencari-cari suratnya dan ketemu.

Ini kebahagiaan yang pernah aku ceritakan, Tuan Putri. Selamat menikmati kenyataan manis, seperti yang sedang baca surat ini.
































Gion.

THIS LOVE [The Pain] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang