CHAPTER 13 : 13th Floor

269 25 16
                                    






Di ruang tunggu kapal, atau lebih layak di sebut ruang khusus kapten bajak laut, dengan 5 jendela untuk menatap air di luar. Meja bundar dengan lentera di tengahnya, berserakan berbagai peta harta dikelilingi 4 kursi di sekitar meja bundar ini.

Ada 1 tempat tidur dan sisanya penuh dengan lemari kayu berisikan koleksi-koleksi tua dari sang kapten. Peti harta berisi koin emas yang tak bisa diambil dan ruang luas dengan 4 kursi panjang berkapasitas masing-masing untuk 3 orang, diduduki 10 petualang lain yang telah tiba disini lebih dulu.

"W-Wulmar, benarkah itu kau?" Aldridge menghampiri seseorang berambut merah jabrik dengan ciri khas fisik yang sama seperti Wulmar. Meraba-rabanya dan memastikan orang di depannya ini adalah orang yang sama. "Ini benar-benar kamu ya? Bagaimana caranya kamu selamat?"

"..." Akan tetapi Wulmar diam saja, berdiri mematung, membiarkan Aldridge meraba-rabanya. Chaos yang melihat dari belakang, mendapati ekspresi wajah Wulmar begitu memandang rendah Aldridge, menganggap dirinya begitu bodoh.

"Ada apa dengan orang ini?" Pikir Chaos dengan tatapan curiga.

"Ceonre!? Kau juga ada!" Tatap Aldridge senang, melihat Ceonre sedang duduk membungkuk di kursi antrean. "Kau baik-baik saja kan Ceonre?"

Ceonre menoleh ke Aldridge, "Aldridge aku ingin tanya sesuatu?"

"Boleh... Tanya apa saja padaku." Jawabnya dengan penuh antusias.

"Aku ingin tanya..." Tanya Ceonre yang perlahan nadanya tersendat. "Kenapa..." Ekspresi Ceonre seketika berubah menjadi senyum jahat. "Kau begitu bodoh?"

"Hah? Apa mak..."

BUGGG !!

Wulmar yang berada di dekat Aldridge, secara cepat menghantam sisi kanan kepala Aldridge dengan tongkatnya keras-keras. Aldridge yang tak siap akan serangan ini merasakan efek kejutan, membuatnya terluka berkali-kali lipat dari seharusnya. Atau disebut *Critical Hit

"Apa-apaan ini!?" Chaos murka, tangan apinya menyala seiring dengan jatuhnya Aldridge.

"Nope," Wulmar mengangkat satu jari tangan kanannya. "A-a-a..." Lalu menggoyang-goyangkan jarinya itu 3 kali.

Chaos nyata-nyata dibuat tak berkutik, 8 orang lainnya ada di pihak Wulmar, 3 diantaranya berbaris rapih, mengancam Chaos dengan menodongkan senapan laras panjang

"Hei kau... Si otak otot yang menyebalkan. Angkat tanganmu dan berlutut," Kata Wulmar dengan ekspresi sama merendahkannya sambil perlahan menghampiri Chaos.

"Cih! Aku mengerti sekarang." Jawab Chaos kesal tapi mau tak mau melakukan apa yang Wulmar minta.

"Kau yang selalu menjengkelkan, ketika aku bergabung dalam party kalian." Kata Wulmar yang tepat berdiri tegap di hadapan Chaos yang berlutut. "Aku penasaran, kau sudah tahu kami yang sesunguhnya atau kau cuma tak percaya siapa-siapa?"

"..." Namun Chaos hanya menatapnya ke atas, tak menjawab sepatah katapun.

"Tak menjawab? Kau benar-benar otak otot rupanya, tak tahu posisimu saat ini?"

"..." Chaos tetap diam membisu.

"Ohh... Jadi ini maumu!" Wulmar mengangkat tongkatnya tinggi-tinggi dan siap menghantam kepala atas Chaos keras-keras. "HYAAA !!"

Drep! Chaos dengan cepat menangkapnya dengan tangan kiri, menghanguskan tongkatnya dengan segera. Lalu berdiri dan meninju perut Wulmar sampai jatuh, kemudian mengangkatnya kembali untuk menyandera Wulmar sebagai tamengnya.

Spirit Weapon II - Dark EmpireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang