Pagi hari dikota Jakarta,Chika bangun dalam keadaan kepala pusing. Dia duduk dipinggir kasur lalu memijat keningnya perlahan karena hari ini hari Senin ia akan memperlambat untuk menuju kesekolahnya karena dia malas melaksanakan Upacara Bendera.
Chika menonton TV diruang keluarga sambil menghisap sebatang rokok.
"Mba mau kopi atau susu?" Tanya Bi Inah
Bi Inah adalah teman sejatinya Chika,dia sudah kenal Chika sejak berumur 2 Tahun jadi bi Inah tahu bagaimana sifat-sikap asli dari Chika
"Gak usah bi,Chika ngerokok aja" Jawab Chika tidak peduli
Bi Inah melihat raut wajah Chika,dia melihat ada yang berbeda dari dirinya,Bi Inah sudah tahu apa yang Chika rasakan akhirnya Bi Inah menuju dapur untuk mengambil air hangat dan obat pereda pusing."Mba diminum dulu obatnya,rokonya matiin dulu mba" Kata Bi Inah sambil menyodorkan air hangat dan obatnya
"Iya bi Makasih ya"
Bi Inah tersenyum dan langsung kembali kedapur.
Chika langsung mematikan rokoknya lalu meminum obatnya,ketika Chika ingin meminum air untuk menelan obatnya tiba-tiba Sarah sedang bermesraan dengan Ferdly."Iya sayang kapan menikahi aku?" Kata Sarah
"Sabar sayang nanti ada waktunya"
Chika menoleh lalu membuang wajahnya lagi karena Sarah yang sedang berciuman dengan Ferdly."Hati-hati dijalan ya sayang nanti malam kita bertemu lagi"
Ferdly hanya tersenyum dan melambaikan tangan.
Ketika Sarah kembali kekamar tiba-tiba Ferdly menghampiri Chika"Chika Ayah berangkat kerja dulu ya" Ternyata Ferdly berpamitan dengan Chika. Tetapi Chika tidak meresponnya ia hanya diam saja dan kembali menyalahkan rokoknya.
"Chika saya berangkat dulu"
Chika membalasnya dengan melambaikan tangan asal yang berarti tanda malas,Ferdly lalu meninggalkan Chika dan langsung membuka pintu mobilnya.Ketika Chika ingin kembali kekamarnya ternyata Chika melihat Sarah yang sudah tergeletak dilantai dalam keadaan memegang sebuah botol minuman.
"Mba kenapa Mamanya gak dibawa kekamar" Tanya Bi Inah tiba-tiba
"Biarin aja bi jangan dibawa kekamar,awas aja kalau dibawa kekamar bibi bisa saya pecat"
"Oh,iya baik mba"🚬🚬
Ketika Chika sampai disekolah,ia melihat gerbangnya sudah tertutup rapat. Ia langsung menghampiri gerbang lalu Chika tidak melihat satpam sang penjaga gerbang ketika ia ingin membuka gerbangnya ternyata gerbang tersebut digembok rapat.
"Ah! pake digembok segala lagi,sialan"
Awalnya Chika ingin memanjat gerbang tetapi karena ia melihat adik kelasnya yang ingin pergi kefoto kopi yang masih berada didalam sekolah akhirnya ia memanggil adik kelasnya tersebut.
"Woi!" Teriak ChikaAdik kelas itu menengok lalu menunjuk dirinya dengan jari telunjuknya tersebut didadanya.
"Iyalah elo! sini lo!"
Adik kelasnya itu menghampiri Chika dengan gemetaran
"Ma-maaf kak,saya salah ap-apa ya?"
Tanya adik kelasnya itu sambil menunduk
"Lo gak salah apa-apa bukain nih gerbang cepetan!"
"T-tapi kak kun-"
"Cari!" Terobos ChikaAkhirnya adik kelasnya itupun mencari kunci gerbangnya diPos tepat didalam sekolahnya.
"Ma-maaf kak kuncinya gak ada"
"Lo nyari kunci apa nyari semut sih?!" Chika membentak adik kelasnya tersebut "Cepetan cari lagi!"Setelah adik kelasnya itupun mencari dibeberapa laci,meja dan sebuah kotak akhirnya ia menemukannya diatas ventilasi.
Adik kelasnya itupun membukakan pintu gerbangnya,setelah Chika masuk dia pun mengkunci lagi gerbangnya dan meletakkan kuncinya ditempat semula.Ketika adik kelasnya itu hendak pergi tanpa disangka Chika menarik rok adik kelasnya itu.
"Maaf kak ada apa lagi?"
"Gak ada,gue cuma mau bilang thanks aja btw nama lo siapa?"
"Saya Bella kak"
"Oh oke thanks"
YOU ARE READING
Rio Alvino & Chika Natasha
Teen Fiction"Kakak kelas gak jelas, bisanya ngurusin hidup gue mulu!" ~Chika "Cewek itu harusnya enggak ngerokok kayak lu, cewek itu harus kalem" ~Rio