Warning!!!!!!!
...
.05:00 AM
Katalk!
Jimin : ra
Jimin : buka pintuuu
Jimin : aku didepann
Jimin : sayangggg
Jimin : woiii
Jimin : bangun bangun05:30 AM
Jimin is calling....
Tut
Jimin : anjir
Jimin : lama amat tidurnya mb
Jimin : jam brp nih
Jimin : aku disini dari jam 5 woi
Jimin : org ganteng mah sabar
Jimin : ........
Jimin :Jimin : woi
Jimin : yang
Jimin : ayangq
Jimin : :')))
Jimin : ........Hyera : tai
Hyera : baru melek
Hyera : paansi
Hyera : -_-Jimin : aku didepan njing
Hyera : bodoamat
Jimin : jahat....
.
Ceklek
"Akhirnya dibuka."
Hyera membuka pintu rumahnya lebih lebar, mempersilahkan Jimin untuk masuk.
Gadis itu berjalan mendahului Jimin sambil terus mengucek matanya.
Jimin hanya tersenyum tipis melihat punggung kekasihnya. Kaos yang Hyera kenakan terlihat kusut akibat bangun tidur.
Ia menghempaskan tubuhnya di sofa. Sedangkan Hyera menuju dapur untuk membuatkannya minum.
"Teh apa air putih?"
"Kopi."
"Gak ada pilihannya."
Jimin kembali tersenyum. Ia beranjak dari tempatnya untuk menghampiri Hyera. Lalu ia memeluk pinggang Hyera sambil menaruh dagunya pada pundak kekasihnya.
"Nanti sore aku berangkat."
"Hm."
"Kenapa sih?"
Cup
Pipi.
Hyera hanya diam dan lanjut membuatkan minum untuk Jimin.
Jimin melirik Hyera sejenak, ia menyadari gadis itu pasti masih mengantuk. Matanya masih belum sepenuhnya terbuka.
"Hei."
Tidak ada jawaban.
"Dipanggil kok gak nyaut sih."
Cup
Leher.
Mendapati Hyera tidak menjawab pertanyaannya. Ia langsung membalikkan tubuh Hyera agar menghadapnya.
Tanpa menunggu sebelum Hyera protes, Jimin langsung menempelkan bibirnya pada bibir Hyera.
Gadis itu membulatkan mata sejenak lalu kembali menikmati ciuman Jimin.
Cukup lama sampai pada akhirnya Hyera mendorong Jimin dengan pelan.
"Udah gak ngantuk kan?"
Hyera hanya mencibir Jimin lalu mengambil teh yang sudah jadi dan membawanya ke meja diruang tengah.
Jimin mengikuti Hyera lalu ikut duduk disampingnya.
Kemudian Jimin mengelus pipi kekasihnya.
"Kamu semalem tidur jam berapa? Tuh, mata gak melek-melek juga dari tadi,"
"Kurang ya aku nyiumnya?"
Alis Hyera menyatu. Ia lagi-lagi mencibir Jimin.
"Kamu ngapain kesini?"
"Kan aku kangen."
"Kan kamu nanti sore berangkat."
"Ya kan biar aku gak kangen, aku kesini."
"Flight kamu kan jauh, seharusnya kamu istirahat biar gak capek!"
"Tapi aku nanti kangen!"
"Kan kam-"
Cup
"Nah. Kalo udah disosor baru diem."
"Apaan sih!"
Hyera mencoba untuk mengulum senyumnya.
Merasa gemas dengan kelakuan kekasihnya, Jimin langsung menarik Hyera kedalam pelukannya. Mencium puncak kepalanya berkali-kali.
"Ah! Udah!"
Jimin terkekeh, membuat matanya menjadi segaris.
Kemudian Hyera menghidupkan televisinya.
Jimin yang berada dibelakang Hyera pun langsung memeluknya dari belakang. Menaruh dagunya pada pundak Hyera.
Sesekali ia mengecup leher Hyera membuat gadis itu menyikut perutnya.
"Jimin! Udah!"
Jimin kembali terkekeh lagi. Ia membalikkan tubuh Hyera lalu mendekapnya. Mengelus kepalanya, lalu mengecupnya.
"Aku nanti sore berangkat."
"Kamu tadi udah bilang."
Jimin tersenyum.
Kekasihnya bahkan seakan-akan tidak peduli jika ia pergi ke luar negri.
Padahal, didalam lubuk hati Hyera, ia lagi-lagi harus menahan rasa rindunya pada Jimin untuk beberapa hari.
"Aku nggak bisa ke bandara ya, Ji."
Jimin menggelengkan kepalanya sambil tersenyum.
"It's okay,"
"Tapi nanti pas pulang aku langsung kesini."
"Ngapain?"
Jimin menggidikkan bahunya sambil tersenyum.
"Pokoknya kamu harus udah siap."
Hyera mengkerutkan dahinya. Sedetik kemudian, ia menyadari apa maksud Jimin. Gadis itu langsung memukul lengan Jimin berkali-kali.
"Dasar mesum!!"
--
yg pamer nonton gue block. wk😂
teamgnontongrouphug.
KAMU SEDANG MEMBACA
boyfriend -p.j.m
FanfictionHow is like to be Jimin's boyfriend. [written in Bahasa]