"Alden ! Kamu sudah dewasa dan mapan ! Kenapa belum ada seorang wanita pun yang dapat memikat hatimu?"
Kalimat tersebut membuat hatinya bergetar. Ia tahu, bahwa orang tuanya sudah tua. Mereka pasti ingin melihatnya menikah. Apalagi ia anak satu-satunya di keluarga tersebut. Untuk fisik, ia memiliki fisik yang bagus. Pekerjaan? Ia bahkan sudah menjadi Direktur utama di sebuah perusahaan ternama. Ia sudah memenuhi kriteria pria Idaman. Namun belum ada seorang perempuan yang mampu memikat hatinya.
"Ayah, aku tahu itu! Tapi takdir itu gak bisa dipaksa! Kalau memang jodoh, pasti gak kemana kok!" ujarnya pelan.
"kamu nggak ingat? Ayah sudah tua ! mungkin hidup ayah gak bakalan lama lagi! Ayah sangat ingin melihat kamu bersanding dengan wanita yang sempurna untukmu." Mata ayahnya sudah mulai berkaca-kaca. Ayah Alden memang sudah berumur. Ia sebenarnya adalah sosok yang lembut dan penyayang.
"Alden! Carilah seseorang yang dapat menjaga hari-harimu.. Ayah dan bunda sudah tidak sanggup lagi menahan keinginan kami untuk melihatmu menikah. Jika kau tak mau memilih, kami akan membantumu untuk mencari seseorang yang cocok untuk bersanding denganmu kelak." Perkataan bundanya sungguh menyayat hatinya. Ia sebenarnya tak tega melihat ayah dan bundanya memelas kepadanya. Namun apa daya, ia masih belum mendapatkan perempuan pujaannya.
"Baiklah, kalau keinginan ayah dan bunda sudah begitu besar, maka pilihkanlah aku seorang wanita yang Baik dan dari keluarga yang baik pula! Yang dapat menjagaku lahir dan batin." Keputusan yang Alden buat membuat mata ayah dan bundanya berbinar-binar senang.
"Baiklah Alden! Bunda akan memilih Darra. Seorang perempuan manis dari Amerika. Ia pasti sempurna untukmu!" seru Bundanya antusias. Namu tidak dengan Alden, ia terkejut bukan main mendengar perkataan Bundanya.
"Bunda serius? Perempuan Amerika tidak terjamin bun! Akhlak mereka pasti amburadul. Pergaulan bebas." Sanggahan Alden membuat Bundanya tertawa kecil.
"Tentu saja tidak begitu semua Al! Ia memang keturunan Amerika, lahir di Amerika, kuliah di Amerika juga.. namun ia dibesarkan di sini sayang.. ia adalah seorang wanita terhormat. Ia juga cerdas. Sejak SD sampai SMA, ia mendapatkan kelas Aksel. Di Aussie. Setelah itu, ia mendapatkan Beasiswa Kuliah di Luar negeri. Karena itu ia tinggal di Amerika selama masa kuliahnya. Jadi menurut Bunda ia yang terbaik untuk mengurusmu dan anak-anakmu kelak." Tukas Bunda menjelaskan secara Detil tentang pendidikan Darra. Seorang perempuan yang dicalonkan untuknya. Ia hanya berdecak kagum mengagumi kehebatan seorang perempuan bernama Darra tersebut. Ia tersenyum membayangkan hidupnya bersama perempuan tersebut.
"hmm.. boleh juga tuh Bun!! Kayaknya oke juga yang itu... tapi.."
"Tapi apa Al?" tanya Ayahnya.
"ehmm.. itu yah.. Darra itu.. cantik nggak?" tanya Alden malu. Ia merasakan tatapan kedua orangtuanya terhadap dirinya.
"hahaha!! Yang enggak-enggak aja kamu Al!" ujar Ayahnya tertawa keras.
"aduhai anak Bunda ini.. mungkin dia nggak secantik Artis yang ada.. tapi dia itu manis banget!! Sopan lagi.. salut Bunda masih ada anak yang kelakuan begitu di zaman ini. Kamu juga jangan takut, ia seorang wanita yang terjaga lahir batinnya." Tukas Bundanya sedikit menyindirnya di penghujung kalimat. Kelakuan di Zaman ini.
"iya deh bun! Jadi kapan kita lamaran?" pertanyaan Alden membuat heboh kedua orangtuanya.
"Segera deh Al! lusa dia balik dari Amerika. Jadi kita melamarnya pas di hari dia pulang." Ujar Bundanya bahagia.
"Yaudah dehh ..Alden terserah Ayah Bunda aja.. Alden mau keatas dulu yaa.. mau sambung kerjaan.." Setelah itu Alden menghilang dari balik tangga yang dinaikinya.
***
YOU ARE READING
Trap for my Heart
RomantiekAlden.K "Kenapa firasatku aneh. apakah dia yang terbaik? inikah jalannya?" Darra.A "Apakah jawabanku kali ini salah? semoga saja tidak." Siapa yang tahu garis takdir? kehormatan yang ia jaga dari kecil kini harus...