Chapter 1

4.4K 271 8
                                    

Hiruk pikuk mahasiswa yang berlalu lalang memenuhi Universitas terbaik di Jakarta menjadi pemandangan yang lumrah, mengingat ini adalah hari pertama dimulainya semester baru.

Menjadi pemandangan baru yang unik karena dua pria identik dengan wajah yang tampan berjalan beriringan membuat beberapa wanita berbisik dan tersenyum membicarakan mereka berdua. Mereka berdua bagaikan idola baru yang membuat seluruh pasang mata wanita disini tertuju kepada mereka berdua.

Emilio yang sedari dulu memiliki rasa percaya diri yang lebih baik daripada kembarannya itu tersenyum ramah membalas sapaan wanita yang mencoba menyapanya. Sedangkan Ivan, dia berjalan santai sembari mengenakan earphone ditelinganya, walaupun ia tidak mendengarkan musik apapun.

"Gue harus ikut basket lagi! Gimana menurut lo, Van?" Tanya Emilio yang sangat antusias saat melihat selebaran ekstra kulikuler yang terdapat di fakultasnya ini.

"Lakuin apa yang lo suka." Jawab Ivan santai dan sama sekali tidak tertarik dengan selebaran itu.

"Apa lo nggak tertarik ikut basket sama gue? Gue bisa ajarin lo." Emilio mencoba membujuk saudara kembarnya. Emilio ingin selalu mengerjakan segala sesuatu bersama Ivan, karna itu membuat ia bahagia.

"Lo tau sendiri gue nggak pernah suka sama basket. Percuma lo bujuk gue kaya apa juga gue nggak bakal ikut gabung" Ucap Ivan memberikan pengertian kepada Emilio. "tapi gue bakalan selalu ngedukung lo."

"Hey, kenalin nama gue Bethany. Kalian bisa panggil gue Beth" Salah seorang wanita dengan rambut coklat tiba-tiba duduk disamping Ivan dan berlaga sok akrab dengan mereka berdua.

Ivan memandangnya dengan tidak suka, karna menurutnya sangat aneh dengan wanita yang mengajak pria berkenalan terlebih dahulu. Kesan yang didapatkan Ivan adalah wanita murahan.

Sedangkan Emilio yang memang memiliki jiwa yang friendly menyambut baik kehadiran Bethany.

"Gue kekelas duluan." Ivan mencoba melarikan diri dari keadaan yang sangat aneh ini. Seorang wanita yang asing tiba-tiba duduk disampingnya, itu sangat aneh dan sedikit menakutkan.

"Aku rasa kita memiliki kelas yang sama. Kita bisa pergi bersama-sama." Ucap Beth yang sangat antusias.

Ivan pun menghiraukan ucapan Beth dan berjalan terlebih dahulu meninggalkan Emilio dan Beth.

"Kita bisa pergi bareng. Ivan... Bukan, lo Emilio... Atau lo Ivan?" Beth mencoba menebak nama pria yang sedang ia gandeng tangannya itu.

Setelah melihat mereka berdua turun dari mobil, kebanyakan wanita langsung mencari tahu identitas keduanya. Dan tidak susah mencari tahu keduanya, karena mereka berdua adalah siswa yang sangat pandai dan populer semasa mereka SMA.

Pria kembar dengan wajah western yang sangat tampan sanggup membuat banyak wanita mengeluh-eluhkan nama mereka berdua. Bahkan semasa SMA banyak siswi yang menjuluki diri mereka sebagai fans dari Twins Martinez.

Emilio dan Ivan Martinez memiliki wajah bule karna ibunda mereka asli dari German dan ayah mereka campuran Indonesia-Belanda.

Dengan sopan Emilio mencoba melepaskan tangan Beth yang sudah melingkar sempurna ditangannya. "Btw, gue Emilio. Dan gue harus menyusul Ivan, bakalan lebih aman kalau gue pergi sama dia."

Emilio menghampiri saudara kembarnya yang sudah berjalan terlebih dahulu. Dengan nafas yang sedikit terengah-engah akhirnya Emilio  berhasil mengimbangi langkah Ivan.

"Buset, tuh cewek nyeremin parah. Untung gue berhasil kabur." Emilio bercerita sambil terus melangkahkan kakinya menuju kelas yang akan menjadi kelas pertamanya belajar di kampus ini.

PRIDETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang