I Love You. Do You Love Me?

Episode 35 : Salah Paham

Hari ini adalah hari tersepiku. Mama dan Papa pergi ke Bandung untuk acara keluarga. Awalnya aku mau ikut, tapi aku ada pekerjaan.

Mike tidak menghubungiku. Padahal udah 3 hari lamanya. Mungkin, dia masih marah denganku.

Meri pun sama, dia gak nelpon aku lagi. Ketika aku telpon, pasti diluar jangkauan.

Kelvin? Dia di luar negeri. Pasti mahal nelponnya.

Aku berjalan menuju gudang rumahku. Siapa tau, masih ada barang zaman dulu.

Aku menemukan sesuatu. Sebuah kotak yang lumayan besar. Ini berisi barang-barangku zaman SMA.

"Seragamku, aku kangen banget pake seragam ini. Owwwhh, bonekaku. Ini boneka temen curhatku. Ternyata kamu ada di gudang. Buku-buku dan ada makalah lomba aku sama Mike. Aku kangen banget. Eh, ada name tag. Ohiya, ini kan punya Mike. Jadi keinget pas awal ketemu hehe."

Aku menitikkan air mata.

"Mel, kenapa kamu menangis? Aku gak boleh nangis. Tapi, aku sedih. Aku sendirian. Aku kangen Mike. Mike kemana sih?"

Aku meneleponnya, tapi tidak diangkat.

Hari ini aku libur, aku akan pergi ke rumah sakit untuk mengunjungi Mike.

***
Aku masuk ke dalam rumah sakit dan bertanya pada seorang suster.

"Sus, Dr. Mike dimana ya?" Tanyaku.

"Oh, Dr. Mike King tidak ada praktek. Dia pergi ke Kalimantan untuk menjadi sukarelawan." Jawab Suster itu.

"Apa? Dr. Mike pergi? Sejak kapan?"

"Sekitar 2 hari yang lalu."

"Kalo boleh tau, siapa aja yang ikut ke Kalimantan?"

"Setahu saya, ada 3 dokter dan 7 suster."

"Apakah ada suster yang bernama Nisa?"

"Oh Nisa. Iya, dia ikut. Dia yang menjadi ketua susternya. Mike jadi ketua dokternya."

"A.. apa? Ahh, makasih ya, Sus."

"Baik, saya permisi dulu."

Mike jahat dia gak kasih kabar padaku. Aku gak tau mau cerita ke siapa.

Aku masuk mobil dan menangis.

"Kenapa Mike melakukan ini padaku? Aku sendirian. Kenapa tidak ada yang bisa diajak bicara. Aku butuh pundak seseorang."

Hpku berbunyi. Aku mengangkatnya tanpa tau siapa yang menelepon.

"Ha.. ha.. hallo?" Ucapku.

"Mel, kamu kenapa? Kamu nangis?" Jawabnya.

Aku lihat namanya, dia adalah Rafael.

"Raf.... Raf.... Raf...."

"Mel, kamu dimana? Ada di rumah?"

"Aku di parkiran rumah sakit tempat kerja Mike dan Nisa. Raf..."

"Tunggu, aku akan kesana. Kamu jangan kemana-mana."

Seseorang akan datang dan dia adalah Rafael.

***
Aku keluar dari mobil dan menunggu Rafael. Tak berapa lama kemudian, Rafael bertemu denganku.

Rafael berlari padaku dan dia memelukku.

Aku kaget. Aku gak bisa gerak.

"Aku khawatir sama kamu. Kamu gapapa kan?" Tanya Rafael.

Aku masih terdiam.

Cowo yang pernah memelukku selain Papa dan Mike adalah Rafael. Tapi, aku tak merasakan apa-apa.