23

1.4K 89 11
                                    

Aku disini..
Dengan sepi yang menemani,
Bersama rasa yang telah menjadi asa.
Tak ada lagi angan tentangmu yang tersisa,
Hanya ada aku dengan sejuta harapanku.
Karna sudah tak ada lagi sosokmu yang kutunggu..
Ini aku dan semua tentangku,
Takkan ada lagi namamu yang terbelenggu..

-TichaniaA.

***

Diruangan kosong ini, terdapat sosok perempuan yang menunduk dan menatap lurus dengan pandangan yang menyedihkan. Tidak dengan tatapan kosong, ia sadar, namun perasaan batinnya tidak sekuat raganya. Ia terdiam merenung. 'Aku akan dengan mudah melewati ini semua, biar pun rasa ini telah mati mengikuti kepergianmu,' ujar perempuan itu dalam hati.

"Aku pergi, bukan berarti jiwaku mati. Aku pergi hanya untuk bertahan melawan rasa yang telah mati," gumamnya pelan.

Drrttt..drrttt..

Ia mengambil ponsel didalam sakunya.
"Iya, halo!" jawabnya sembari menempelkan ponsel didekat telinganya.

"....."

"Gue baik-baik aja, lo gaperlu khawatir."

"....."

"It's oke, Ra. Gue fine fine aja ko!" serunya melalui ponsel yang menempel pada telinganya.

Tutt..tutt..tut.
Tichania memutuskan sambungannya. Ya! Sosok perempuan tersebut adalah Tichania. Perempuan lemah namun berhati baja. Sekali hatinya dipatahkan ia tetap bertahan meski perih disekujur tubuh teramat sakit rasanya.

"Mulai saat ini, gue adalah pribadi yang baru, tak ada lagi gue yang tersakiti." Tichania meyakinkan dirinya untuk bangkit lagi dan menjadi sosok Tichania yang baru, karna dirinya yang lama telah hilang bersama perihnya luka yang ia buang melalui perantara waktu yang berlalu.

Dan, prinsip Tichania sekarang adalah....
'Aku tak akan mengorbankan perasaanku lagi hanya untuk seseorang yang tak pernah menginginkanku.'

'Karna sejatinya, perihnya hatiku bukan tanpa sebab, tapi sudah di rencanakan.' lanjut nya dalam hati.

Tichania bangkit, ia akan bersekolah hari ini setelah izin yang terlalu lama. Dan mulai detik ini ia akan melanjutkan aktivitas seperti biasanya, namun yang berbeda adalah bagaimana cara ia membuat semuanya tak lagi sama.

Ketika ia sudah sampai dilingkungan sekolahnya, ia mulai menginjakkan kakinya kedalam kelas yang selama ini ia tempati untuk memperoleh pendidikannya.

Namun ditengah-tengah perjalanan, ia tak sengaja bertemu dengan lelaki itu!

Ray menghalangi jalan Tichania. "Permisi, saya mau lewat!" seru Tichania.

My Life With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang