Amy William POV
15 Januari 2017 adalah tanggal dimana aku mendapat ciuman pertamaku.
Wajah Steven memerah saat menatapku sambil berkata, " meskipun aku memiliki banyak hal yang harus kukatakan kepadamu, tapi ini semua membuatku sangat malu. Maafkan aku Amy! aku akan menyatakannya lain kali, sampai jumpa di sekolah"
"Stevennn..."
setelah mengatakan hal tersebut Steven pergi meninggalkan aku di taman sekolah sendirian. Aku tidak percaya ini, aku baru saja mendapatkan ciuman pertamaku dengan lelaki yang sudah lama aku sukai sejak aku masih kelas 1 SMP. Kami sudah menjadi teman sekelas selama 3 tahun, sejak kapan dia mulai menyukaiku?
Perkenalkan aku bernama Amy William, umurku 15 tahun dan kini aku sedang mulai memasuki masa masa SMA.
------
"Steven menciummu?!" teriak kakak perempuanku. Aku menceritakan pengalaman cintaku yang baru saja terjadi pagi tadi. tak kusangka reaksi kakakku akan menjadi seheboh ini.
"hei! kecilkan suaramu kak." jawabku seketika takut kalau ada orang lain yang mendengar.
"tenang Amy, mama dan papa tidak akan mendengar suaraku karena mereka sedang sibuk di dapur. Jadi.... akhirnya Steven menyukaimu selama ini. Seingatku kau selalu berkata padaku bahwa hubungan kalian hanya sebatas teman?" kata kakakku
"Well,.. kukira awalnya seperti itu, aku juga sangat terkejut ketika dia menyatakan perasaannya padaku pagi ini saat di sekolah. Rasanya seperti mimpi."
"Astaga, sepertinya bibirmu akan sobek sebentar lagi akibat senyum kebahagiaanmu yang sangat lebar itu" jawab kakakku sambil tertawa.
"Amy! Cintya! segeralah turun makan malam sudah siap", teriak ibukku dari bawah.
-----
"wah ada acara apa ini, ma? makanannya banyak sekali?"
"Ini untuk merayakan hari pertamamu masuk SMA Amy. Terimakasih sudah belajar dengan rajin selama ini Amy, mama bangga kepadamu." jawab mama dengan bahagia.
"Bagaimana sekolah baru mu hari ini?", tanya papa sambil meminum tehnya.
"Papa! kau tak akan percaya ini. Amy baru saja mendapatkan ci...", ucapan Cintya terpotong dengan bekapan tanganku pada mulut usilnya itu.
"mendapatkan apa ?", tanya papa penasaran.
"Mendapatkan banyak teman baru pa!!", jawabku cepat sebelum kakakku yang usil itu membeberkannya kepada kedua orangtuaku.
Kami sekeluarga makan dengan bahagia sambil bercerita satu sama lain tentang hari ini.
"Amy tolong ambilkan jus dan air putih yang mama letakkan di pantry nak", ucap ibuku sambil menata piring kotor dan memotong buah.
Aku berjalan menuju dapur dan mengambil nampan yang diatasnya sudah terdapat gelas berisi jus dan air putih. Tiba tiba saja kulihat air putih di gelas yang tertinggal di pantry bergerak. Apa itu? bukankah baru saja air di gelas itu terbang? ah sudah lupakan mungkin hanya imajinasiku. Lalu aku membawa nampan tersebut ke meja makan.
-----Keesokan harinya-----
kegiatan rutinku di sekolah baruku sudah mulai seperti biasa. Apa yang terjadi semalam? Bagaimana mungkin air digelas itu bisa terbang begitu saja dengan sendirinya? ini pasti hanya imajinasiku. Mana mungkin air bisa terbang. Hahahaa.. aku mentertawakan kebodohan imajinasiku sendiri.
"Selamat pagi Amy! Para guru sudah mulai membagikan jadwal pelajaran kita di semester ini", tiba tiba Steven menepuk pundakku dan menyapaku.
"selamat pa...gi", ucapku dengan wajah memerah. Wajah Steven ikut memerah, lalu tiba tiba dia meminta maaf. "Maaf Amy tentang kemarin, itu semua salahku. Kau pasti sangat terkejut. Aku akan memfoto copy kan jadwal pelajaran untukmu. Bye!", ucap Steven dengan cepat lalu melesat menuju ruang foto copy sekolah.
Dasar bodoh Amy! Steven sudah berani menyapamu terlebih dahulu tapi kau malah memberikan tatapan anehmu seperti itu. Sekarang dia pasti ragu untuk menyapamu lagi.
"Tunggu Steven! aku akan membantumu", teriakku sambil berlari ke ruang foto copy sekolah.
----------
"Steven, dimana kertas jadwal yang akan kita foto copy?", aku tidak dapat menemukan kertas yang berisi jadwal pelajaran untuk kelas kami.
"Aneh, kata ketua kelas kertasnya sudah diletakan para guru di sini jadi aku hanya perlu memfoto copynya, kenapa sekarang tidak ada?", jawab Steven dengan wajah bingung.
"Bisakah kau mencari kertas jadwal tersebut di bagian sana Amy?", pinta Steven sambil menunjuk arah tumpukan kertas di sebelah akuarium sekolah, yang kujawab sambil mengangguk.
Baiklah, jangan bertindak bodoh lagi Amy. Segera temukan kertas jadwal tersebut jadi kau tidak membuat Steven khawatir lebih jauh lagi. Tunggu apa itu? Mengapa air di akuarium itu bergerak gerak dengan sendirinya? Aku yakin disini sedang tidak terjadi gempa.
"Amy apa kau sudah menemukan kertas nya?", tanya Steven sambil membelakangiku dan mencari kertas jadwal tersebut di tumpukan rak kardus.
Aku mengalihkan pandanganku dari akuarium tersebut dan menghadap Steven. "Belum steven, sepertinya ketua kelas salah info tentang dimana kertas jadwal tersebut diletakkan.", ucapku sambil akan melihat akuarium tersebut kembali. Alangkah terkejutnya aku, saat permukaan air akuarium tersebut memunculkan 2 tangan yang menarik tubuhku yang berada tidak jauh dari akuarium. Tangan tersebut membekap mulutku dan tetap menarikku kedalam akuarium.
"AAAAA!!! TIDAKK..", teriakku panik dan meronta.
"Amy?? apa yang terjadiii??", tanya Steven dengan wajah terkejutnya."Ada tangan..tadi.. menarikku.. tangan muncul dari akuarium itu",jawabku sambil terbata dan ketakutan.
"Apa maksudmu? apa yang sedang kau katakan?", ucap Steven tidak percaya.
"Lihat akuarium itu!", jawabku sambil menunjuk akuarium aneh tadi.
Akuarium tersebut jatuh di lantai dengan air tumpah di lantai. Beberapa ikan hias terlihat terkapar diatas lantai dengan berantakan.
Aku yakin sekali tadi ada tangan dari dalam akuarium tersebut."Aku tidak mengerti apa yang terjadi atau apa yang kau bicarakan, tapi ikan hias itu cukup berarti untuk Bu Susi penjaga ruang foto copy ini. Aku akan meminta maaf kepadanya dan mengganti ikan hiasnya. Ayo kita kembali kekelas sekarang", jawab Steven sambil menggandeng tanganku keluar ruangan.
Ya Tuhan apa yang sedang terjadi? aku yakin sekali ada tangan dari akuarium tersebut..
------
"Tangan tersebut muncul dari akuarium tersebut kak dan tangan itu mencengkeram tubuhku dari belakang lalu membekap mulutku!", cerita ku kepada kakakku sepulang sekolah.
"Kau jika ingin membohongiku gunakanlah ide lain yang lebih cemerlang. Sangat tidak masuk akal ada tangan keluar dari akuarium lalu mencengkerammu begitu", kata kakakku yang tertawa dan tidak mempercayai ceritaku.
"Tapi itu benar benar terjadi kak. Bahkan aku masih ingat dapat merasakan sentuhan tangan itu pada pundakku dan mulutku.", jelasku pada kakakku.
"Dengar Amy, mungkin ini hanya imajinasimu. Kegiatan belajarmu untuk masuk kedalam SMA favorit mu ini mungkin sudah mengacaukan pikiran dan imajinasimu. Mungkin kau perlu refreshing.", saran kakakku yang sedang menatapku prihatin.
Benarkah itu hanya imajinasiku? tapi tangan itu terasa begitu nyata.
"Amy kamar mandi sudah kosong. Ini giliranmu untuk mandi. Cepatlah sebentar lagi kita akan makan malam.", kata kakakku sambil mengeringkan rambutnya yang basah setelah mandi.
"oke", mungkin dengan mandi dan berendam , otakku akan menjadi jernih kembali.
-----
KAMU SEDANG MEMBACA
EGPYT, I'm in Love
Romancehal terakhir yang kuingat adalah aku sedang berteduh menghindari hujan saat pulang dari sekolah. lalu kulihat genangan air hujan disekitar kakiku menampakan wajah laki laki yang tampan. dan tiba tiba saja angin berhembus kencang menarik tubuhku masu...