SD 9

1.6K 244 27
                                        

"APA!!!!! Kau pingsan?? Astaga Yuki____aku kan sudah bilang untuk hati-hati, jaga kesehatanmu. Tubuhmu ini kalau sudah kelelahan pasti langsung pingsan."

Ryu ngomel-ngomel di ponsel membuat Yuki kesal.

"Aku kan tidak sengaja. Lagipula kenapa kau marah-marah! Salah sendiri lebih mementingkan orang lain daripada aku."

Ryu mendesah," Menyalahkanku lagi?"

"Jawab sendiri!"

"Obatnya habis?."

"Iya! Aku lupa beli."

"Yuki___sudah kubilang berapa kali,kalau obat hampir habis belilah jauh-jauh hari. Sehari aja kau terlambat minum obat, tubuhmu akan melemah."

"Iya-iya,cerewet ! aku kan Cuma pingsan."

"Cuma pingsan?? Kau ini keras kepala sekali !untung hari ini ada orang yang menolongmu saat pingsan, kalau tidak?,"

"Ya aku mati."

"YUKI!!!."

Bentakan Ryu membuat Yuki ciut.

"Sorry."

"Don't take like that again! Understand?,"

"Okey."

Ryu mendesah ,"Aku harap Tuhan memberikan orang yang bisa membuatmu lunak,tidak keras kepala seperti ini,"

"Ryuuuu___"

"Berhenti manja! Semoga orang itu bisa memaksamu minum obat setiap hari,"

"Tega sekali sama adik sendiri."

"Salah sendiri ! biar tahu rasa!."

"Ryuuuu." Rajuk Yuki

"Tidur sana! Istirahatkan tubuhmu. Kalau perlu besok tak perlu masuk kuliah,aku akan minta ijin."

"Okey."

"Aku harus pergi. Ingat! Jangan macam-macam, tidur saja seharian. Kalau kau pingsan lagi,aku akan mengirimu kembali ke jepang."

"Jangan,jangan,jangan__jahat sekali."

"Ya sudah, jangan keras kepala. Aku pergi,bye utsukushii."

Yuki tersenyum, "bye."

Walaupun Ryu suka marah tapi dia tak pernah absen memangil Yuki dengan "CANTIK".

Esoknya_____

Yuki menuruti kata-kata kakaknya, dia tidak berangkat. Yuki menghubungi Chris agar temannya itu tidak khawatir. Tapi cewek jepang ini tak tahu kalau ada orang yang sangat teramat cemas mengetahui kalau dia tak ada di kampus. Seharian penuh itu Al menyusuri kampus mencari sosok Yuki tapi sia-sia, dia tak menemukannya. Al sangat khawatir terjadi apa-apa dengan Yuki, dia merasa bersalah karena marah-marah pada cewek itu kemarin. Tapi itu semua diluar kesadarannya. Al terduduk lesu di kantin, perkataan Gibran dan Andoy tak dihiraukannya. Dia kembali menjadi Al Ghazali si gunung es, seperti sebelum Yuki datang.

Gibran melirik pada Al.

"Bos ada apa?"

Al diam ,dia hanya memandang ke depan dengan tatapan kosong. Andoy nimbrung.

"Hey bos,kemarin kau sangat bersemangat. Kenapa?apa itu hanya de ja vu?,"

Gibran dan andoy tertawa tapi Al masih diam.

Andoy mendesah,"Pasti__kau memikirkan dia."

Gibran bingung,"Siapa?."

"Siapa lagi kalau bukansi galak,sadis,jutek....."

Something DifferentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang