Namanya Juna

10 2 0
                                    

     Aisyah Nur Fitri, seorang gadis yang sedang memulai untuk hidup lebih mandiri. Ia pendiam, dingin, kaku, namun berhati malaikat.

      Hari ini adalah hari pertama Fitri sekolah. Tepatnya di SMA Jaya Internasional School, ia duduk di bangku kelas 10. Entah mengapa, ia selalu merasa resah dan takut. Ia selalu terbayang-bayang kejadian itu, yang selalu menghantui dirinya.
       Ia sempat merasa tak percaya diri. Namun, dengan tekad yang besar, akhirnya ia memberanikan diri melangkahkan kakinya di gedung yang besar itu.
    
"Kelas 10.4 dimana ya?"
Setelah ia melihat sekitar, ia menemukan sebuah mading di lobby, dihampirilah mading tersebut.
mencoba mencari, dimana letak kelas barunya.
"Lantai 4 depan tangga..."
Tiba-tiba ada suara asing yang terdengar jelas di telinganya.
"Haii, kamu 10.4 juga ya? Ke kelas bareng yuk...." Katanya dengan senyum manis di wajahnya.
"Hmm, terimakasih sebelumnya.. Tapi saya mau ke toilet dulu, kamu duluan saja...."
"Hmm oke, saya gak bisa ngikutin kamu ke toilet, nanti dikira macem-macem lagi. Sampai ketemu di kelas ya, Fitri."
"I Iya" Fitri menunduk.

Fitri tidak habis fikir, bagaimana cowo itu bisa mengetahui namanya.
Tidak mau larut dalam imajinasinya, Fitri bergegas ke toilet. Ia melihat wajahnya, tiba-tiba bayangan itu melintas lagi dipikirannya.

"Ngga ngga ngga, jangan sampai terjadi jangan sampai terjadi.." Ia menggelengkan kepalanya, dan mencuci muka.

*Di kelas*

"Hai Fitri!" Sapa orang tadi.
"Hai!"
"Kamu mau duduk dimana?"
"Entah, aku juga blm tau, mungkin di depan..." jawab Fitri.
"Wah, anak rajin duduk di depan... Hahaha"
"Ah ngga biasa aja, biar mata saya gak minus."
"Jawabnya formal banget deh, biasa aja kali..."
"Maaf ya, saya sudah terbiasa pakai bahasa baku..., tapi saya mau nanya, kok kamu tau nama saya??" Tanya Fitri.
"Saya bisa baca pikiran kamu."
Fitri kaget mendengar jawabannya.
"Kamu bisa baca pikiran?!"
"Kamu percaya? Jangan terlalu serius, coba kamu liat seragam kamu dengan baik."
Fitri pun melihat seragamnya.
"Duh bodoh kamu.." gumam Fitri sambil menepuk kening.
"Udah tau kan sekarang? Kamu kebanyakan libur ya sampai lupa kalau ada badge nama di seragam.."

Tanpa basa basi, Fitri langsung duduk di kursi depan. Cowo misterius itu, tersenyum melihat tingkah lakunya.

Untunglah, bel masuk menyelamatkan Fitri dari pandangan cowo misterius itu. Tak lama kemudian, seseorang berpostur tubuh indah bak model dengan pakaian rapi, rambut diikat dan buku ditangannya memasuki kelas. Sayang, sifatnya tidak seindah badannya.

Ia memandangi seisi kelas dengan tatapan tajam.
"Oke. Saya ibu Suci wali kelas kalian, saya gak mau panjang lebar langsung saja ke peraturan sekolah. Kalian sudah SMA, sudah dewasa. Saya tidak suka anak yang tidak berpakaian rapi, anak yang terlalu banyak mengeluh dan yang paling saya tidak suka TIDAK MENGUMPULKAN PR TEPAT WAKTU! Mengerti semua?"

"Mengerti bu...."
"Nah langsung aja, siapa yang mau jadi ketua kelas? Gak usah takut..."
"Saya buuu!" Sahut seseorang.
"Siapa nama kamu?"
"Juna bu...."
Siapa orang yang berani mencalonkan diri jadi ketua kelas? Berani sekali dia. Sebentar, sepertinya Fitri kenal dengan suara ini. Reflek, ia menoleh ke belakang. Perasaan kaget dan bingung menjadi satu, si cowo misterius itu ternyata bernama... Juna.

Halo! Selamat datang ke imajinasikuuu hehe~~~ Saran dari kalian sangat bermanfaat buat aku, terimakasih sudah mampir. 😊

    
  

Thank U For Being My BestfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang