"Glodak", hanya suara itu yang muncul saat gizmo tas Hacob dilemparnya ke tanah. Mata Hacob yang seperti gundu warna susu, melihat ke angkasa; dan galaksi gelap penuh bintang menatap balik ke matanya.
Alien kecil dengan perut tambun ini menghela nafas, seakan baru pertama kali melihat galaksi. Sebagai alien ras Glek, ia sudah puluhan milenia menatapi galaksi. Tapi Hacob sepertinya tak pernah bosan.
Kulit biru gelap Hacob terlihat mengkilat, dan satu antena yang tegak di kepalanya menyadari sebuah cahaya yang menyorot padanya. Menara milik pengawas sedang mengamati Glek warna biru ini. Hacob tahu kalau si pengawas sering bercanda macam ini, dan Hacob melambaikan tangannya yang berjari tiga ke arah menara. Seorang Glek terlihat dari dalam menara, dan melambai balik.
Hacob menghela nafas, dan menghitung ratusan milenia dengan ketiga jarinya. Ia tak menemukan angka yang tepat untuk menjelaskan berapa lama ia sudah bekerja di Bulan 470 ini. Ia melirik ke Gizmo tas yang ia lempar tadi, dan gizmo tas yang mirip penyedot debu itu tak bisa memberikan jawaban pula. Mata Hacob menerawang galaksi gelap lagi.
Alien glek konon adalah daur ulang dari roh para makhluk yang sudah mati. Di seluruh galaksi ini, makhluk yang mati dengan dosa dan pahalanya berimbang atau dosa mereka 51 dan pahala 49, atau dosa 49 dan pahala 51, maka ia akan 'didaur ulang' sebagai Glek. Hacob tak mencoba memikirkan terlalu lama tentang keberadaannya; yang ia tahu -Glek hanyalah makhluk yang ditugaskan untuk mengumpulkan fragmen kristal kenangan dan masa lalu yang di deposit di bulan 470 ini.
Kuota kristal masa lalu yang harus di ambil Hacob sudah cukup ia rasa. Mata kecilnya melirik lampu berwarna yang menmpel di gizmo tas milik-nya. Indikator lampu warna merah artinya kurang, kuning artinya cukup, dan hijau artinya memuaskan. Hacob mengangguk puas, dan semuanya dikonfirmasi oleh nyala lampu hijau di Gizmo tas-nya.
Hacob menatap lagi ke galaksi.
Sesekali melirik lampu hijaunya.
Galaksi sepertinya tak peduli hacob, meskipun Hacob merasa sebaliknya. Galaksi berwarna gelap dengan lautan bintang dan berbagai macam isinya, mulai ia warnai dengan kenangan di kepalanya. Kenangan saat ia menerima buku panduan Glek, kenangan mendapat teman pertama, teman kedua, dan teman seterusnya. Warna hitam galaksi berubah jadi warna-warni, dan sedikit berkurang suramnya. "Kekuatan memori bisa memperindah, bahkan gelap yang mengintimadasi dari sang galaksi...", Pikir Hacob.
Pengawas menara memberi cahaya lagi lewat lampu menaranya. Hacob merasa pengawas menara sedang dermawan kali ini, "...hmm, jarang-jarang dia dua kali menyinari Glek...", Pikir Hacob sambil melambaikan tangan lagi, dan sang pengawas melambai balik.
"Pengawas pasti sangat senang dengan pekerjaannya. Ia menyinari orang, dan melambai. Menyinari orang lagi, dan melambai lagi. Dan begitu seterusnya. Hmm, aku penasaran dengan panduan Glek-miliknya. Seperti apa, ya?", Hacob hanya bisa menggumam, ia senang jika orang lain senang.
Hacob membaca buku panduan glek ribuan tahun lalu, di sana tergambar tugas spesifik para Glek. Dan Hacob kebagian mengumpulkan fragmen kristal kenangan dan masa lalu.
Tapi bagan yang menarik di buku itu -bagi hacob- adalah tentang dirinya di masa lalu. Dan Hacob selalu mencoba mengingat dirinya yang di masa lalu; sebelum menjadi alien Glek. Tapi ia tak bisa; selalu tak bisa. Hacob tak meneruskan, ia menerima saja.
Hacob menghirup hawa yang ada di galaksi. Pelan-pelan.
Seingat yang dibaca Hacob; dikehidupan sebelum menjadi Glek, dirinya adalah alien ras manusia. Bekerja sebagai penyihir yang hebat, yang dari jari-jarinya bisa keluar racun mematikan. Tidak disebutkan nama disana, yang ada hanya cerita sebelum sang penyihir mati; dulunya ia penista dan pendosa, namun mengorbankan hidupnya demi kebaikan. "Mungkin dia pendosa 51 persen. Atau lebih..." Pikir Hacob sambil menikmati sensasi tanah dan pasir bulan dengan gesekan kakinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Si titik kecil
FantasyPerjalanan sehari-hari sesosok alien kecil, bernama Hacob.