part 12

271 19 8
                                    

DIKELAS LAIN

Jimin namja bertubuh mungil itu kini terlihat sedang senyum-senyum sendiri sambil memperhatikan pelajaran yang di ajar oleh pak shindong. Taehyung yang dari tadi memperhatikan jimin pun bingung melihat sahabatnya ini seperti kemasukan setan. Taehyunh memang suka melihat kalau jimin sedang tersenyum, matanya akan membentuk bulan sabit dan itu akan membuat teman-temannya mencubit pipi gembulnya itu, tapi kalau senyum-senyum gak jelas begini taehyung jadi takut jimin kesurupan.

"Pssstt... Jimin-ah" bisik taehyung memanggil jimin sambil mencolek tangannya. Jimin pun menoleh dengan wajah seakan bertanya 'ada apa?' masih dengan senyum di wajahnya.

"Kau kenapa chim? Apa ada yang sakit?" tanya taehyung khawatir.

"Hm? Tidak ada. Kenapa tae?" jimin mengerutkan alisnya.

"Kau dari tadi pagi senyum-senyum tanpa ada alasan. Kau sakit?"

"Hish. Kau kira aku gila eoh?" cibir jimin kesal.

"Hehe. Bukan begitu chim, habisnya dari tadi kau senyum-senyum terus. Aku kira sakit atau kesurupan gitu." ujar taehyung sambil memamerkan cengiran khasnya.

"Aku begini ada alasannya tae." jimin berkata sambil tersenyum kembali.

"Apa? Apa? Apa?" tanya taehyung. Jimin menggigit bibirnya malu, dia pun menyuruh taehyung untuk lebih dekat agar jimin bisa membisikan di telinganya.

"Aku mempunyai kekasih." bisik jimin.

"WWHUUUTTTT??!!! KAU BERCANDA?" teriak taehyung sambil melotot saking kagetnya.

"Siapa yang bercanda kim taehyung?" tanya pak shindong dengan nada dingin.

"A-anu p-pak...a-nu jimin." jawab taehyung terbata-bata.

"Hah? Anu jimin? Apa maksud mu kim taehyung?. Apa yang kalian lakukan di belakang sana?" pak shindong suka memasang muka sangarnya. Keduanya hanya diam sambil melirik satu sama lain dengan memberi kode 'kau jelaskanlah' dimata mereka.

"Jawab kim taehyung, park jimin!" pak shindong menaikkan nada suara nya. Tapi kedua ny tetap diam dan malah kini mereka saling melemparkan pelototan. Melihat itu pak shindong mulai naik pitam.

"KELUAR DARI KELAS SAYA SEKARANG JUGA!" perintah pak shindong. Mendengar teriakan gurunya pun kedua namja manis keluar dengan terburu-buru.

***

"Ck. Ini semua karena kau tae. Coba tadi kau tidak teriak-teriak begitu. Pasti pak shindong tidak akan mengusir kita keluar." ucap jimin kesal sambil mempoutkan bibir mungilnya itu.

Kini mereka sedang berada diperpustakaan. Dari pada di kantin mereka akan di hukum lagi. Jadi mereka pergi kesana saja.

"Habisnya aku kaget kau bilang begitu." kata taehyung meletakkan kepalanya diatas meja. "Nah sekarang jelaskan padaku tentang yang tadi." taehyung mengangkat kepalanya dan menatap jimin dengan tatapan meminta penjelasan.

"Ah itu ya." wajah jimin tertunduk malu, kini pipinya mulai memerah.

"Cepat jelaskan padaku park jimin." tegas taehyung.

"Hm, aku harus mulai darimana ceritanya tae?". Tanya jimin bingung.

"Dari awal atuh chim". Kata taehyung menatap jimin malas. Jimin hanya nyengir.

"Jadi begini..bla..bla..bla..." jimin menceritakan awal dia ketemu dengan sehun sampai mereka berpacaran.

"Wah. Aku jadi penasaran dengan kekasihmu chim. Kapan-kapan pertemukan aku dengannya." pinta taehyung.

THE BESTWOLF BULLETPROOF (boyxboy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang