Sejam telah berlalu, tapi Raynald masih berputar-putar di lokasi yang sama, dimana lagi kalau bukan di toko DIAMOND STORE? tempat dimana ia membelikan cincin pertamanya untuk Corrine.
Ia terus menelusuri toko ini, sampai-sampai para pelayannya kelelahan menawarkan produk-produk terbaik mereka. Dan alhasil semua nya ditolak.
"Tuan Raynald, bagaimana dengan cincin ini? Ini didesign dengan sangat sempurna, keseluruhan cincin dilapisi oleh batu berlian asli dan_"
"Ditolak! Ganti yang lain" potong nya, membuat pelayan tadi hanya tersenyum paksa menahan emosinya.
Cincin pertama ditolak begitu saja.. -_-
"Baik, tuan Raynald" balas Manager toko tersebut dan langsung memberi perintah untuk mengambil barang lain yang dia miliki.
See?! Bahkan sang Manager pun turun tangan untuk melayani Raynald. Sungguh menyusahkan orang.
Cincin kedua pun datang, baru saja mau menjelaskan tentang cincin itu. Raynald langsung menyuruhnya untuk menganti cincin lain.
"Ditolak!"
"Ditolak!"
"Ditolak!"ucap Raynald lagi dan lagi, membuat sang Manager pun akhirnya menyerah. Bagaimana tidak?! Semua cincin andalan dia untuk menarik para pembeli sudah dikeluarkan.
Manager hanya berdiam diri disamping Raynald yang anteng duduk sambil membaca buku. Raynald yang merasa tidak ada pergerakan lagi dari sang Manager. Dia menoleh Manager tersebut.
"Kenapa? Apa sudah tidak ada lagi?" Tanya nya dengan muka polos dan tak bersalahnya. Manager pun hanya menggeleng sambil tersenyum paksa.
Bagaimana tidak? Bukan hanya cincin itu yang sudah di keluarkan sudah ada sekitar lima belas cincin yang di tunjukkan untuk Raynald. Tapi?! Dia menolak semuanya.
"Hmm...apa boleh buat kalau sudah tidak ada lagi... Kalau begitu aku pergi" ucap Raynald pada sang Manager, yang hanya bisa tersenyum pasrah sambil membungkukkan badan nya hingga Raynald pergi.
Setelah nya, sang Manager pun jatuh terduduk. Bagaiamana tidak? Dia dari tadi berdiri mondar-mandir sibuk sendiri melayani Raynald.
Raynald kembali kedalam mobil nya. Dia berjalan dengan cepat. Akkhss... Apa yang kulakukan?!! Bagaimana aku bisa lupa?! Batin nya sambil memukul-mukul stir nya.
FLASBACK ON
Sesampainya di toko DIAMOND STORE Raynald bergegas masuk kedalam toko tersebut. Saat ia merogoh saku jas nya, dia menyadari satu hal. DOMPET nya ketinggalan di kantor!! Akhs.. dimana dompet ku?! Apa ketinggalan?! Batinya mulai panik.
Tapi ia sudah tidak bisa keluar dari toko ini. Karna apa? Karna para pelayan nya sudah menghampirinya bahkan sang Manager juga turun saat mengetahui Raynald datang.
"Oh, tuan Raynald, anda datang lagi, sudah lama tidak bertemu anda. Apa anda mencari cincin lagi? Apa jangan-jangan kali ini untuk pernikahan anda?" Tanya sang Manager berbinar.
"Ah... I-iyaa.. iya ini untuk pernikahan saya" balasnya sambil cegegesan gak jelas. Dia langsung ditarik kedalam mengelilingi setiap sudut toko. Semua di keluarkan cincin nya.
Raynald panik, saat ia merogoh kantong celana nya berharap kalau dia membawa dompet Cardnya, tapi harapan itu pupus sudah. Dia sama sekali tidak membawa uang bahkan Black Card kesayangan nya juga tidak dibawanya.
Dia terus mencari cara untuk keluar dari toko itu, yang akhirnya dia keluar dari toko itu.
FLASBACK OFF
Akhhs.. bodo la... Untung mereka tidak mencurigai ku... Kalau engak mau taruh dimana muka ku?!! Batin nya, langsung melajukan mobilnya.
***
Di lain sisi, masih di hari yang sama. Corrine sedang mengemasi barang-barangnya. Bersama ayah dan ibunya."Corrine? Apa kamu yakin dengan semua ini? Kenapa harus pulang? Kau masih harus dirawat" tanya sang ibu dengan nada khawatirnya menatap Corrine yang kini sedang mengemasi barangnya.
"Aku yakin ma, kan kita mau ngurus pernikahan ku ma sama Raynald" balas Corrine dengan nada riangnya.
"Jangan tersenyum seperti itu, mama tau kau sedang menutupi rasa sakit mu"
"Heheh, mama tau ja, iya ma aku sakit, tolong turuti aku kali ini saja"
"Hah... Hm.." jawab ibu menghela nafas pasrah akan permintaan anak nya itu.
"Sudah-sudah, jangan ribut lagi, Corrine sudah siap semua nya?" Tanya sang ayah dan langsung di iyakan oleh Corrine. Mereka bergegas keluar dari kamar VIP tersebut.
Sungguh kamar yang sangat tidak Corrine sukai. Akhirnya aku bebas batin Corrine menatap untuk keterakhir kalinya.
Saat mereka sudah mau meninggalkan kamar itu, tiba-tiba dokter Juna masuk kamar itu, setelahnya Raynald juga ikutan masuk.
"Corr..." Panggil Raynald gak jadi saat ia melihat tas-tas yang ditangan orang tua Corrine.
"Corrine hari ini pulang, dia ingin pulang hari ini jadi saya mengizinkannya asalkan ia rutin meminum obatnya, yakan Corrine?" Ucap Juna pada Raynald yang tampak seperti orang bodoh. Karna tak mengerti situasi sekarang.
"Iya dokter Juna, akan kulaksanakan" ucap Corrine bersemangat, ia langsung menghampiri Raynald memeluknya dengan erat.
"Ray, aku kangen kamu"
"I-iyaa Corrine, aku juga, tapi jangan begini, aku malu pada orangtuamu" bisik Raynald yang langsung dilepas Corrine setelah mendengar deheman sang ayah.
"Oh sini om saya bawakan tasnya" Raynald langsung mengambil ahli tas itu dan mereka langsung menuju kemobil.
Mereka pun akhirnya sampai di apartment Corrine, dan langsung masuk kedalam nya. Raynald menurunkan barang Corrine dan memberikan tas tersebut pada orangtuanya.
"Ayo, masuk dulu nak Ray"
"Ah, tidak usah tante, saya masih ada kerjaan, besok pagi saya akan kesini lagi"
"Owhh, yasudah hati-hati ya nak Ray"
"Iya tante"
"Jangan panggil Tante panggil mama saja"
"Hah? Owh... Iya ma" jawab Raynald sambil menggaruk tengkuk nya yang gak gatal. Ia pun pamit sambil memberi tersenyum-senyum pada Corrine.
******************************************
Semakin banyak yang vote semakin cepat saya akan Update.Thanksyou buat yang uda votmment
Iya aku akan membuat Raynald menikah kok.
Hihihi
Ditunggu saja update selanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BOYFRIEND IS MY CEO || COMPLETE ✔
RomantizmCorrine Rose melamar kerja di perusahaan Raynald Inc yang merupakan salah satu perusahaan game terbesar di Jakarta. Disanalah tempat Corrine bertemu dengan pria arogan yang bisa meluluhkan hatinya. Namun, mampukah ia meluluhkan hati pria tersebut?