One Shoot..
Typo bertebaran..
Siang hari yang terik, seperti hari-hari biasa semua orang sibuk dengan pekerjaan dan aktivitasnya masing-masing. Ada yang tengah belajar di sekolah atau di kampus, ada yang sedang bekerja di kantor ataupun orang-orang yang mencari nafkah diluaran sana. Begitu juga yang sedang terjadi di sebuah kantor dengan plang besar bertuliskan "Kim Corperations". Sebuah perusahaan besar yang berjalan di bidang bisnis properti dengan cabang yang tersebar hampir di seluruh pelosok dunia. Seluruh karyawan dan karyawatinya sedang sibuk dengan pekerjaannya masing-masing tanpa menghiraukan hiruk pikuk ataupun bisingnya jalanan di luar sana.
Terlihat seorang wanita muda tengah sibuk mengurus file-file yang berserakan di atas meja kerjanya. Meja dengan plang "Manager Keuangan" terlihat jelas di sana. Wanita karier yang cantik dengan stelan kantor yang yang sangat pas ditubuhnya bahkan terlihat sedikit seksi. Ia menjabat sebagai seorang Manager Keuangan diusianya yang cukup muda yaitu sekitar 23 tahun. Walaupun ia masih muda tetap saja kemampuannya tidak bisa diremehkan ia merupakan seorang wanita karier yang pekerja keras, disiplin, dan menjunjung tinggi ketepatan waktu. Ia terlihat sangat sibuk, sampai-sampai ia tak menyadari sepasang mata yang tengah memperhatikannya. Berdiri di ambang pintu ruangannya.
"Ekhemm" Sepasang mata yang tengah memperhatikan wanita itu ternyata adalah seorang pria yang baru saja berdehem. Deheman pria itu bagaikan angin lalu yang tak dihiraukan oleh wanita itu. "Ekhemmm" Sekali lagi pria itu berdehem dengan cukup keras berharap orang yang dituju menyadari kedatangannya. Namun dehemannya lagi-lagi tak digubris. Merasa kesal?? Tentu saja.. "Nona Park Jihyo apakah anda sangat sibuk sehingga tak menyadari kehadiran saya sejak tadi?" akhirnya sang pria mengeluarkan suaranya sambil berjalan ke arah depan meja. "Oh, maafkan saya pak, bukan maksud saya mengacuhkan anda. Tapi anda dapat lihat sendiri banyaknya pekerjaan saya hari ini" jawab sang wanita tersebut dengan nametag di bajunya yang bertuliskan "PARK JIHYO".
"Sebenarnya apa yang membuat Bapak mendatangi saya? " tanya Jihyo lagi dengan tegas namun tersirat rasa hormat. "Apakah saya tidak boleh meninjau pekerjaan karyawan saya?" tanya balik oleh pria itu. "Tentu saja boleh Pak" ucap Jihyo sambil tersenyum. "Nona Park Jihyo, apakah anda sama sekali tidak merasa bersalah dengan saya?" "Maafkan saya Pak, tapi jika boleh tahu apakah kesalahan saya?" ucap Jihyo dengan tenang. "Datanglah keruanganku jika kau ingin mengetahui kesalahanmu" ucap pria tadi sambil berlalu meninggalkan ruangan Park Jihyo.
🍁🍁🍁
"Tok.. Tok.. Tok.." seseorang tengah mengetuk pintu ruangan. "Masuk" perintah sang pemilik ruangan dari dalam tanpa bangkit dari kursi singgasananya. Duduk dengan tenang di belakang meja berplang " KIM SEOK JIN *CEO*". "Selamat siang Pak." ucap orang yang mengetuk pintu tadi, orang itu adalah Park Jihyo. "siang" balasnya. "Apa yang harus saya lakukan agar saya mengetahui kesalahan saya Pak?" tanya Park Jihyo to the point. "Kemarilah" perintah sang CEO. Langsung saja Park Jihyo melangkah mendekati, ia berdiri di samping sang atasan. Tanpa izin permisi Kim Seok Jin yang tak lain adalah sang CEO langsung merengguh tubuh Park Jihyo, mendudukkan dipangkuannya.
Cupp...
Sang CEO mengecup sekilas bibir tipis nan mungil milik Jihyo.
"Apakah kau tak merindukanku?" tanya Kim Seok Jin. "Apakah aku harus merindukanmu padahal hampir setiap hari kita bertemu?" tanya balik Jihyo. Dengan tersenyum, Kim Seok Jin memeluk tubuh Jihyo dengan erat sambil melumat habis bibir Jihyo. Jihyo hanya diam menikmati tanpa membalas lumayan itu. "Jiinnnn, hentikan.. Aku tak mau karyawan disini melihat kita sedang bermesraan" ucap Jihyo yang bersusah payah melepaskan lumayan bibirnya oleh lelaki itu. "Biarkan saja, aku adalah CEO disini. Apa mereka berani melawanku?" tanyanya sambil mengeluarkan smirknya.