1

23 3 0
                                    

Malam itu... Aku dan teman-temanku sedang asik menghabiskan waktu dengan main kartu di sebuah cafe. Aku yang biasanya tidak bisa terlepas dari handphone tapi saat itu merasa muak untuk membuka pola di layar ponselku. Pikirku, tidak akan ada lagi chat dari seseorang yang selalu aku tunggu kabarnya. Ya, karena aku baru putus cinta oleh sebab itu teman-temanku mengajak keluar dan menghiburku.

Koclokan demi koclokan terus dilakukan olehku sehingga aku mulai bosan dengan permainan kartuku. Belum lagi wajahku yang penuh dengan coretan putih mulai mengganggu. Hingga akhirnya aku melempar semua kartu ke meja yang penuh dengan gelas kosong itu. Mulailah terdengar celetukan "ahhhh.. Gak asik lu!!" Nawa melontarkan kalimat itu.

Malam mulai larut, canda tawa pun mulai sepi sehingga kita memutuskan untuk bubar. Saat itu aku ikut pulang ke kosan Nawa karena dia memaksaku untuk tidur ditempatnya. Sesampainya dikosan, ponselku berbunyi tanda ada BBM masuk, lalu aku membukanya ternyata ada undangan dari orang yang cukup aku kenal karena dia kaka kelasku waktu SMP dulu. Gak pake lama aku langsung terima aja. Dan entah mengapa pas melihat namanya di daftar undangan aku jadi senyum-senyum sendiri, memang iya aku dulu sempat naksir sama doi secara dia pas disekolah merupakan salah satu cowo yang banyak disukai adik kelasnya.

Ketika aku melihat ke belakang Nawa sudah tidur dengan handphone ditangannya. "Teungggssss" suara BBM masuk, pas aku lihat itu chat dari Albar. Ya... Albar si kaka kelas aku dulu.

"Lagi apa ? Ko belum tidur ?"

"Iya nih belum. Belum ngantuk"

"Terus skrg lagi apa ?"

"Ko tiba2 nginvite ada apa ya ?"

"Hehee pengen aja kenal lebih deket. Ini minta pin kamu dari Marwan"

*

*

*

(Aku belaga so dingin gitu padahal asli seneng banget bisa chatan sama Al)

Sejak malam itu kita jadi sering chatan. Aku banyak cerita tentang mantan aku karena Al banyak nanya tentang itu, secara mantan aku itu adalah temen Al.

"Ko kalian putus?"

"Ternyata aku cuma dijaadiin selingkuhan sama dia. Dan bodohnya aku selalu percaya sama dia"

"Ko bisa ketauan kalo kamu d jadiin selingkuhan ?"

"Iya jadi pas beberapa bulan kita pacaran dia jdi jarang ngontek gitu. Beda sama pas awal2 jadian. Dia mulai dingin, terus sering update soal sesuatu yang aku gak ngerti itu apa dan untuk siapa, yang jelas dia kaya yang lagi kasmaran gitu. Suatu hari dia ijin sama aku mau ke pantai sambil ngehadirin undangan pernikahan, dia juga sempet ngajak aku tp hari itu aku gabisa jdi aku ga ikut. Selama dia di pantai susah banget dihubungin, bales chat lama dan d telpon juga ga diangkat. Tapi aku coba percaya aja kalo emang dia disana gak macem2. Nah pas dia dijalan mau pulang baru dia ngabarin aku, alesannya baru sempet terus baru ngisi pulsa. Oke lah aku coba ngerti. Panjang cerita mulai ketauan ternyata dia ke pantai sama cwe, soalnya aku liat di postingan instagram dia update foto bareng cewe. Nah udah aja aku mutusin untuk ga ngelanjutin lagi"

"Oh jadi gitu ya. Iya setau aku juga dia emang lagi deket sama cewe itu tapi masalah mereka pacaran atau nggak nya aku juga gak tau. Kamu yang sabar ya "

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 03, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Menangis SekaliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang