Part 6

280 30 3
                                    


No me ames, porque pienses

Que parezco diferente..

I want to love you

Don't love me because you think I'm

different..


"Selamat datang!"

"Ini rumahku, yeon.." Taeyeon merengut mendengar ucapan kakaknya. "Kau terlihat senang sekali aku pulang?"

"Tentu saja!" Taeyeon menghempaskan tubuh rampingnya di sofa ruang tamu rumah Ryeowook. Rumah yang sudah lama sekali tak di huni pria itu. Taeyeon tersenyum mengenang kenangan rumah yang sebenarnya peninggalan ayah mereka itu. Semenjak ayah meninggal, Taeyeon hidup di sini bersama sang ibu dan pelayan setia mereka, Soojin. Ryeowook yang saat itu sudah berusia remaja akhirnya memutuskan hidup sendiri ke negeri orang, Indonesia. Tidak jauh memang, tapi Taeyeon cukup merindukan sosok kakaknya yang selama ini hanya bisa ia ajak ngobrol melalui telepon ataupun skype.

"Apa oppa keberatan dengan sikapku ini?"

"Hng?"

"Aku yang terlalu merindukanmu?" Ryeowook menatap pandangan mata Taeyeon yang menyendu.

"Kupikir ibu pasti juga akan melakukan hal yang sama jika-"

"Hei.." Ryeowook menarik tubuh adiknya dalam dekapan sayang. "Aku kan, hanya bercanda.. Kakak mana yang tidak suka di perhatikan adik secantik dirimu, hm?" Taeyeon memukul pelan dada kakaknya mereka tertawa bersama kemudian.

Ryeowook mengulum senyum. Sudah lama ia tak merasakan pelukan hangat Taeyeon. Pelukan yang tanpa sadar sedikit mengobati luka hati pria itu sepulang dari Indonesia.

"Oppa?"

"Hm.."

"Apa hubungan oppa dengan Jong Won-ssi sudah berakhir?" Ryeowook terdiam, Taeyeon menunggu ucapan balasan dari sang kakak. Ryeowook menghela napas pelan.

"Pria seperti dia tak pantas di pertahankan. Apa yang kau katakan dulu benar, yeon.." Taeyeon tersenyum tipis, ia mengusap pipi sang kakak, berusaha menenangkan kegundahan hati Ryeowook.

"Kau sudah melakukan hal yang sangat baik, oppa.."

"Benarkah?"

"Ya. Kau orang yang baik.." Ryeowook tak berucap apapun. Orang baik? Ia tak yakin predikat itu apa masih pantas ia pegang setelah melakukan hal-hal yang bisa di bilang jauh dari kata baik. Hal-hal yang di maksud Ryeowook adalah dirinya yang seorang penyuka sesama jenis, dan mengecewakan sang ibu, kecuali Taeyeon. Taeyeon tidak merasa jijik begitu gadis itu mengetahui penyimpangan yang di alami sang kakak.

"Menurutku perasaan suka yang kau alami tak beda jauh dengan perasaan suka pasangan normal, oppa.. Kalau memang itu yang membuatmu bahagia, lakukan saja."

Itu perkataan Taeyeon saat dirinya menerima pernyataan cinta pertamanya dari Seunghyun. Namun keadaannya sekarang berbeda, dulu Ryeowook tak beda jauh dengan sosok Jiyong yang sekarang.

'Orang baik..' Ryeowook mengerjapkan matanya beberapa kali. Perbuatannya yang sempat membuat hubungan Seunghyun dan Jiyong hampir berakhir.. Apa itu di sebut perbuatan yang baik?

"Oppa mengapa melamun?"

"Eh?" Ryeowook buru-buru tersenyum. "Ah, aku hanya kelelahan.. Aku ingin mandi.."

"Aku siapkan makan malam.." ucap Taeyeon sebelum kakaknya menghilang dari balik pintu kamar mandi. Gadis itu beringsut menuju dapur, meskipun rumah ini sudah lama tak di huni Ryeowook, Taeyeon sengaja menitipkan rumah ini pada Soojin dan meminta pria paruh baya itu merawatnya juga. Taeyeon mengulum senyum sembari mengaduk masakannya yang mulai mendidih. Akhir-akhir ini Taeyeon sering masak sambil memikirkan seorang pria yang bulan lalu mengagumi bakatnya itu. Yah, pria itu adalah Kwon Jiyong. Taeyeon sempat sedih, juga kecewa karena bulan lalu pria yang berhasil mencuri hatinya itu sempat hilang dari peredaran, padahal biasanya Taeyeon sering bertemu di setiap kesempatan, entah itu rapat bulanan pemegang saham atau even umum yang berbau fesyen.

No Me A MesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang