Master(?)

15.5K 1.1K 80
                                    

MK
.
Real cerita saya, hanya saja terinspirasi dari beberapa ff yang saya baca

-----------------START-----------------

Pagi yang cerah? Atau dimulai dengan suara burung? Oh, bukan-bukan... Disini...

Lembab

Gelap

Sepi
..

Tidak ada jam untuk mengingat waktu disini setiap detiknya serasa sama saja. Hanya saja Pemuda manis dengan surai emas itu tahu jika ada yang memberikannya makan, detik tersebut sudah berganti hari.

Mungkin umurnya sekitar 16 tahun? Dia manis, sangat manis.. Dengan tanda lahir seperti kumis kucing dipipi nya.. Ukuran tubuhnya yang kecil, serta berisi? Berisi untuk seorang anak yang sudah dikurung seumur hidup disini.. Dia bahkan hanya tau namanya Naruto.

Sejak Naruto umur 2 tahun dia sudah ada disini, ayahnya dan ibunya tidak menganggapnya anak karena apa? Naruto, anak itu tidak bisa bicara dengan benar.. Gagap, ya gagap. Bukan karena itu saja, karena Naruto juga Kushina atau Ibunya Naruto tidak bisa lagi hamil. Anak Minato dan Kushina yang diketahui publik hanya Kyuubi. Ya, anak mereka hanya Kyuubi yang sempurna.

Naruto bahkan tidak diberi pelajaran berhitung dan membaca, hanya tahu cara merespon pertanyaan dengan apa adanya.

Lihatlah, sekarang dia meringkuk kedinginan, disini ada selimut tapi sudah tidak layak pakai.

KRRRRRRTTT

Bunyi gesekan pintu tua yang sudah sangat berkarat yang otomatis membuat pengalihan perhatian untuk anak yang sedang meringkuk, terkejut.

Kalian tau? Kenapa "anak" itu terkejut? Karena memang pintu itu tidak pernah dibuka dan ajaibnya sekarang terbuka.

"Namanya Naruto, Tuan"
Naruto mendengar itu dengan jelas suara lelaki tua yang pernah beberapa kali terdengar walau tidak tau rupanya.

Mata Naruto masih menyesuaikan dengan cahaya terang yang biasanya hanya dia liat dijendela kecil.

Seakan buta sesaat Naruto masih mengerjap kan matanya beberapa kali sebelum tubuhnya ditarik beberapa orang-orang berbadan raksasa.

"To-tolong, s-si-siapa ka-kalian?" Suara, bukan. Itu seperti cicit anak kecil
"A-aku m-mohon!" Sedikit menjerit, karena memang Naruto sangat ketakutan. Sangat.

"Manis" Suara ini membuat Naruto bergetar, sungguh dominan dan sangat berbahaya.

Lihat, Naruto bahkan tidak berani meronta-ronta. Yang pertama kali ia lihat adalah mata elang menatapnya tajam, dan sialnya Naruto merasa seperti bukan apa-apa di kilatan tersebut. Pada dasar nya memang dia siapa? Lelucon diri sendiri memang tidak tepat untuk disaat seperti ini. Naruto menunduk dalam, meremas ujung bajunya sementara kedua tangannya masih setia di gandeng oleh dua lelaki besar.

"Nah, bagaimana Uchiha-sama?"

"Hubungi sekretarisku" Uchiha memang benar luar biasa, nampaknya tidak bisa lagi berpaling dari anak kecil ini bahkan untuk menjawab pertanyaan lelaki tua itu dia tidak melihat wajahnya, sungguh tidak sopan.

"Kalian bawa dia ke rumahku" Perintahnya kepada anak buah yang sedang mengangkat Naruto dengan enteng, karena Naruto tidak meronta, hanya menangis tidak mengeluarkan suara, mungkin dia pikir percuma.

....

Naruto tidak tahu dimana ini, mungkin kamar? sangat luas dan sungguh Indah tidak seperti yang ia tempati sebelumnya, tapi disini ia sangat ketakutan, bingung dan masih tidak percaya ia keluar dari tempatnya tinggal..

"Mari, kami bantu anda untuk membersihkan diri" Naruto melihat ke beberapa wanita ini dengan kebingungan. Dia menjawab dengan anggukan beberapa kali setelahnya pelayan itu membuatnya melangkah menuju ruangan lain, kamar mandi. Tentu saja beberapa pelayan gemas akan tingkah Naruto dan sangat ingin mengetahui bagaimana anak imut ini berada di sarang Serigala. Kasian.

Mereka mudah akrab, tapi mereka sedikit terkejut mendengar gagap Naruto. Naruto takut salah bicara karena memang biasanya dia hanya sedikit berbicara kepada orang yang biasanya mengantarkan makanan. Bagi mereka Naruto sungguh menggemaskan, dia bahkan terkikik geli akibat spons sabun mengenai perutnya, dan itu membuat para pelayan makin menjailinya. Salah satunya Hinata dengan sengaja menggelitik telapak kaki sehingga membuat Naruto menggeliat sambil tertawa tentu menampilkan gigi putih tersusun rapi, ughh sungguh senyuman bocah ini mengalihkan dunia-ooopppsss serius Cantik.

Naruto sebenarnya malu karena sedari masuk kamar mandi dia telanjang dan sekarang dipakaikan baju yang sangat kebesaran oleh Ino, dan masih sempat sempatnya Ino memotret sosok Indah itu dan menjadikan wallpaper di smartphone nya. Menggemaskan memang, seperti anak kecil menggoyangkan kakinya yang tidak sampai menyentuh lantai saat ia duduk di atas ranjang KING SIZE milik? Naruto tidak mengenal siapa pria itu.

Ino, Hinata, dan Tenten masuk sambil mendorong troli yang bertudung saji. Lucu sekali saat melihat bibir bawah Naruto sedikit terbuka saat melihat makanan yang Tenten sebutkan namanya dengan aneh, seperti
Stroganoff , Borsch, dan apalah itu intinya dia mengatakan ini makanan Rusia.

Naruto merasa malu, dia menghabiskan makanannya tanpa ada yang tersisa bahkan ingin meminta lagi. Ini bahkan bukan rumahnya. Tapi Tenten malah mengambilkan berbagai dessert untuknya makan lagi, dengan senang hati ujar Tenten.

"T-Te-Terima k-Kasih" Naruto malu, makanan sangat enak. Tenten bangga akan itu, dia adalah chef dari negeri gurun yang memang khusus berada dirumah ini.

Suara pintu terbuka mengalihkan pandangan mereka, Hinata, Ino, dan Tenten secara otomatis menunduk. Naruto menutup mulutnya dan mengalihkan pandangan nya keujung kain baju yang memperlihatkan selangka dan pundaknya.

"Keluar"
Tanpa kata-kata 3 wanita itu berjalan menjauhi Naruto
Naruto semakin gugup. Dia ingin sekali bertanya siapa lelaki itu, kenapa dia dibawa kesini, dan kenapa dia baik pada Naruto jelas dia memberi tempat yang layak dan memberi makan? Pikir Naruto. Dia menoleh kearah laki laki itu dengan sedikit mengintip diantara bulu matanya, yang ia dapat hanya tatapan tajam lelaki itu lagi. Membuat Naruto mengalihkan pandangannya lagi.

"Naruto, benarkan?" penuh penekanan dan wibawa.

Naruto mengangguk kecil menggoyangkan surai emas Indah. Terkejut akibat jari dibawah dagunya mengangkat kapala nya sehingga menghadap kepada lelaki itu, matanya langsung bertatapan dengan lelaki dewasa surai raven. Gugup

"Tatap aku, aku adalah Uchiha Sasuke, pemilikmu secara sah. Dan, panggil aku Master"

"Ma-Master?"








BASA BASI

SETELAH PART 1 PUBLISH, SISANYA PRIVAT SILAHKAN FOLLOW DAN KASIH BINTANG :) HARGAI TULISAN ORANG LAIN, WALAU BERUPA KRITIK ADINDA SUDAH BAHAGIA :)

PRISONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang