Care for you

1.8K 188 49
                                    

~Disarankan untuk membaca FF Seoksoo dari Hyomi99 yang "Let Go" sebelum membaca ini ya ^^~
.

Happy reading ^^♥

.

.

.

.

"Shua hyung, lihatlah apa yang diperbuat oleh si bodoh Lee Dokyeom ini. Ia melukai tangannya sendiri dan hal yang lucunya, ia tidak tahu bagaimana ia melakukannya." Woozi menarik Seokmin ke hadapan Jisoo.

Mereka baru saja selesai tampil dalam acara pembukaan C-Festival dimana mereka juga ditunjuk sebagai ambassador dari acara tersebut.

Jisoo yang melihat Seokmin tertawa dengan bodohnya sementara ia di 'seret' oleh tubuh mungil Woozi terlihat khawatir. Bagaimana tidak, begitu banyak darah yang keluar dari jari Seokmin.

"Itu pasti sakit sekali." batin Jisoo. Bagaimana Seokmin masih bisa tertawa dengan tangan berdarah-darah seperti itu?

"Ya ampun, bagaimana jarimu bisa terluka seperti ini, Seokmin-ah?" Jisoo buru-buru mengambil peralatan P3K kecil yang selalu ia bawa di tasnya. Yah biarpun isinya hanya beberapa buah kapas, Betadine dan Handsaplast yang dibelinya karena motifnya lucu.

"Aku juga tidak tau, hyung. Aku bahkan baru menyadarinya ketika lagu selesai. Hahaha..." Seokmin membiarkan Jisoo membersihkan tangannya dengan telaten menggunakan air dan kapas. Sesekali ia meringis karena perih.

"Ini akan terasa perih, Seokmin-ah. Aku tidak akan bohong. Tahan ya." Jisoo membubuhkan kapas yang sebelumnya sudah diberikan Betadine ke luka Seokmin. Saat itu juga Seokmin merasakan nyeri yang sangat, tapi tidak mungkin ia berteriak di depan kekasihnya bukan? Bisa hancur harga dirinya.

"Oke. Sudah selesai." Jisoo menempelkan Handsaplast lucu untuk menutup luka Seokmin. Seokmin terkekeh melihat Handsaplast itu. Sesuai sekali dengan Jisoo, imut.

"Terima kasih, hyung. Yang tadi sakit sekali." Seokmin meringis sembari melihat jarinya yang sekarang telah terbalut Handsaplast bermotif karakter Line itu.

"Aku kan sudah bilang akan sakit. Lagian siapa yang menyuruhmu untuk se-sembrono ini hingga terluka? Apa sekarang masih sakit, eum?" Jisoo mengelus-elus jemari panjang Seokmin.

"Jemari yang indah, sayang sekali pemiliknya begitu ceroboh." batin Jisoo.

"Masih sakit, hyung. Huhuhu..." Seokmin berpura-pura menangis.

Woozi yang melihat interaksi mereka dari sudut ruangan sebenarnya sudah ingin melempari Seokmin dengan vas bunga yang ada di depannya, untung saja bisa dihentikan oleh Soonyoung.

"Chu.. Apakah masih sakit sekarang, Seokmin-ah?"

Seokmin hanya bisa terdiam.

Terkejut? Jelas saja.

Apa yang baru saja dilakukan kekasihnya membuatnya syok. Jisoonya baru saja mencium jarinya.

Oh demi Dewa Dewi, tolong berikan Seokmin pertahanan ekstra untuk tidak me'makan' kekasihnya saat ini juga.

"Su-sudah tidak sakit lagi, hyung. Tetapi tadi pipiku juga terkena earpiece saat menari. Lihat, dibagian sini sakit dan kata Seungcheol hyung tadi merah." Seokmin memperlihatkan pipi kirinya yang memang memerah karena terkena earpiece.

"Ah.. Kasihan sekali. Kenapa kau begitu ceroboh, eum? Apa yang sedang kau pikirkan tadi saat tampil hingga bisa seperti ini?" Jisoo membelai lembut bagian pipi Seokmin yang masih kemerahan.

"Kau. Aku memikirkanmu tadi sepanjang tampil hingga aku menjadi tidak fokus, malaikatku." Ucap Seokmin dalam hati.

"Uh.. aku tidak tahu, hyung. Mungkin hanya sedang tidak beruntung.. Hehe.." Seokmin menggaruk tengkuknya salah tingkah.

"Apa bagian ini juga perlu dicium untuk menghilangkan sakitnya, eum?" Ucap Jisoo polos.

Oh my God! Bagaimana bisa Jisoo begitu polos?! Seokmin menjadi merasa bersalah berpura-pura kesakitan.

"Ehem ehem.. Go get a room you guys!" Ucap Vernon melihat kedua hyungnya yang sepertinya tenggelam di dunia mereka sendiri dan melupakan kenyataan bahwa mereka masih berada di ruang ganti saat ini.

"Wah.. panas sekali ya hari ini. Kira-kira karena apa ya?" Seungkwan ikut menimpali sembari pura-pura mengipas-ngipasi dirinya dengan tangannya.

"Jangan lupa pakai kond** dan jangan terlalu kasar. Kita masih ada schedule besok. Hahaha.." Mingyu ikut menggoda.

Semburat merah yang muncul terlihat begitu kontras di wajah mereka. Jisoo berdeham sambil melihat ke arah yang lain sedangkan Seokmin tertawa menahan malunya sambil melirik sang kekasih. Sebuah senyuman penuh arti terpapar begitu jelas di wajah Seokmin.

Yah, sebenarnya Seokmin sudah memiliki rencana untuk itu tapi tidak harus diumbar, bukan?

~End~
.

.

.
Fuh.. akhirnya selesai 😂
Ini jujur sebenernya uda kepikiran buat kayak begini sebelum si Hyomi pagi2 muncul dan curcol dia galauin Seoksoo putus 😂😂 wkwkwk..

Kenapa aku minta baca FF Hyomi dulu? Karena abis baper dikasi yang manis2 kan enak♥ /ga..

Care For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang