Chapter 7 : Hujan

50 8 2
                                    

-HAPPY READING-

Di sebuah ruangan pribadi yang letaknya di kantor milik Yandi, ruang yang cukup luas tempat di mana ia desain untuk berkumpul di acara acara penting seperti berkumpul keluarga, atau berkumpul dengan orang penting.

Seperti yang saat ini dilakukannya bersama anaknya dan juga seorang wanita.

Terlihat, Dani tersenyum ramah kepada wanita cantik itu yang tak salah lagi adalah teman dekat Ayahnya yang kemarin ingin bertemu,

Senyum ramah yang sebenarnya tidak di haruskannya untuk tersenyum.

Alias senyuman itu adalah senyuman paksa, hanya ingin menghormati orang yang tidak ia sukai dengan berpura pura ramah,

Mungkin Ayahnya akan suka jika dia melakukan ini kepada wanita itu, setidaknya ia telah melakukannya.

Duduk dengan santainya tanpa canggung sedikit pun, wanita cantik itu berpakaian dengan sopan namun pakaiannya juga sangat berkelas.

Duduk persis di sebelah Yandi dan duduk di depan Dani.

Mereka sudah 15 menit duduk dengan posisinya masing masing, menunggu seorang pelayan menyiapkan minuman.

Wanita itu yang tak salah lagi adalah Ayana Wulandari dia adalah seorang desainer ternama yang sekarang ini sedang menetap di negara Jepang, dia masih keturunan Jepang-Indonesia jadi wajar saja kalau dia memiliki mata yang sipit.

Cantik, anggun, pandai berkarya, terkenal di mancanegara, wanita berkelas, cerdas, dan berpendidikan, mungkin gambaran ini sangat cocok untuk Ayana.

Dan hal itu bisa jadi membuat Yandi sangat tertarik pada wanita ini.

"Dani kamu sangat tampan yah" seru Ayana sambil matanya menatap Dani tersenyum.

Dani hanya tersenyum tipis.
Sementara Yandi tertawa akan ucapan Ayana barusan.

"Dia anakku, jadi wajarlah kalau dia tampan. Mirip dengan Ayahnya yang juga tampan." balas Yandi dengan di sertai tawa kecil.

"Kamu ini, biasanya anak laki laki cenderung lebih mirip dengan Ibunya. Seperti Dian dia cantik" ucap Ayana membuat Yandi tersentak kaget dan langsung terdiam tidak berkutik.

Saat mendengar nama mantan istrinya itu muncul dari mulut Ayana.

Sama halnya dengan Dani ia juga sedikit kaget mendengar wanita itu menyebut nama Ibunya.

"Dani, Ibu kamu baik bukan?" tanya Ayana, dengan tiba-tiba tangan hangatnya menyentuh tangan Dani yang sendarai tadi di atas meja.

Dani mengangguk.
Jelas Ibunya adalah satu orang yang paling baik di muka bumi ini, sosok wanita yang berjasa untuknya dan sesosok wanita yang telah di sia siakan cintanya oleh Ayahnya.

"Apa kamu siap Dani, kalau suatu saat nanti ibumu di gantikan oleh sosok wanita lain?" tanya Ayana dengan penuh kehati hatian.

Dani terdiam dia tidak meresponnya, jujur saja Dani belum siap untuk melihat Ayahnya menggandeng wanita lain untuk menggantikan sosok Ibunya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 18, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

YANG DI HARAPKAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang