~x
Digerbong 13, seorang pria yang masih muda tampak bersandar didinding menurunkan topinya ke bawah sedikit agar dirinya tidak diketahui siapapun. Viesha yang merasakan hawa tidak enak berada dibelakangnya langsung memutar pandangannya.
Dilihatnya pria tampak diam dan menjauh darinya, dia langsung berjalan pelan mengikutinya. Jane yang kebetulan melihat pun juga mengikuti Viesha.
Tapi, baru beberapa langkah dirinya sudah ditahan Julian, "Kau mau ke mana?"
"Eh.. mengikuti Viesha." Jawab Jane yang masih menatap dua sosok jauh didepannya.
Julian dan lainnya pun juga ikut mengikuti. Jane yang tidak sabar akan berjalan cepat, tapi lagi-lagi lengannya ditahan Julian. Dia pun hanya menghela napas sabar.
Dering Handphone berbunyi, Anne yang merasa jika yang berbunyi berada didirinya segera mengambil dan membaca email masuk sambil berjalan cepat.
Aku berada diruangan, entah nomor berapa. Dan sialnya aku terkunci bersama bom, Anne. Jika aku pernah membuatmu sedih dan kecewa, maafkan aku.
By Bob Andrews
Seketika Anne berhenti dan berseru, "Bob mengatakan dia berada disalah satu ruangan dikereta ini bersama... bom." serunya dengan pelan dikalimat akhir.
"Kau balas bagaimana ciri ruangannya karena ciri warna dinding dikereta ini berbeda-beda." Ucap Dick pada Anne.
Jane yang melihat Viesha menghilang dari balik dinding segera berkata, "Dan sebaiknya aku mengikuti Viesha."
"Tidak, Jane." Ujar Julian tampak tidak setuju.
"Benar. biar aku saja, kalian cari Bob." kata Dick lalu berlari menyusul Viesha.
Sekali lagi Jane hanya bersabar, tidak berniat melawan ketidaksetujuan Julian.
Mereka bertiga melangkah menyusuri gerbong, dengan teliti mencari keberadaan Bob. Anne mendapat email lagi dengan berisi Dinding berwarna Kuning dan waktu bom sisa 30 menit. Dengan segera mereka bertiga berlari dengan Julian yang mendahului.
~'~
Dia menyusuri lorong gerbong dengan pelan, lalu membuka kunci tersebut dengan gembok. Setelah pintu terbuka dia melihat sosok Bob yang sedang melihat pemandangan lewat jendela.
Bob yang merasa pintu terbuka pun membalik dan menemukan seorang pemuda yang dulu sempat ditemuinya pada beberapa bulan lalu pada sebuah kasus.
"Willy?"
Willy tersenyum kecil menatapnya, "Keluarlah, sampai kapan kau terus menunggu kematian?"
Viesha yang mengikuti pria tadi, diikuti oleh Pete dibelakang melihat Bob didepan pemuda. Willy dan Bob yang tahu menatap mereka.
"Bob, ternyata kau disini. kita mencarimu kemana-mana." Kata Viesha terlihat lega.
Bob mengangguk, "Ya, maaf. Aku dibebaskan Willy. tapi, kita harus menyingkirkan bom itu segera."
Pete yang menyusul Viesha kini berada didepan mereka, "Bagaimana? Diantara kita mungkin tidak ada yang bisa menghentikan bom tersebut."
"Biar aku yang mencoba menghentikan." Ujar Willy pada mereka.
"Tidak. Itu terlalu berbahaya." kata Bob mencoba menghentikan.
Willy memandang mereka denga mode serius, "Jika Ayahku yang melakukannya, mengapa aku tidak mencoba menghentikannya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Eight Detectives | Revisi ✅
Mystery / Thriller1⃣ ⚫The First Stories, have done to reviewed. The Eight Detectives adalah perkumpulan dari kasus-kasus yang dipecahkan oleh delapan detektif itu sendiri. Di dalamnya, juga terdapat cerita kehidupan dari mereka. Apa saja kasus yang ada dalam kehidupa...